Don’t disturb my new life! Part 9
Genre : Friendship, Sad, Romance, School Life.
Cast :
Kang
Eunbin, Cho Kyuhyun, Lee Sungmin, Han Yongra , Shin Jihyun, Goo Hyejin, Kang
Muwon, Kyu Line, Kyu’s Family Etc..
Author
: Wulandari
Happy
Reading^^
A
week later after Muwon passed away..
Sepasang
suami istri nampak berjalan keluar bandara dengan wajah sumringah. Sang istri
membawa beberapa kantung belanja yang berisi barang-barang untuk ia berikan
pada putra putrinya.
“Yeobo..
kita menjemput Muwon dan Eunbin atau memberitahu Hyejin terlebih dahulu?” tanya
Nyonya Goo pada suaminya.
“Sebaiknya
kita beritahu Hyejin dulu supaya dia tidak terkejut dengan kehadiran
saudaranya” jawab Tuan Goo bijak. Mereka berdua menaiki mobil yang dikendarai
oleh sopir pribadi keluarga Goo yang sudah menunggu kedatangan majikannya itu.
Hyejin
memeluk ayah dan ibunya dengan erat. Ia bersikap begitu manis jika berada di
depan kedua orangtuanya padahal di belakang ia sering mengumpat jika diberi
nasehat saat tingkah nakalnya muncul.
“Eomma
membelikan tiga tas untukku?” tanya Hyejin saat melihat Nyonya Goo membawa
kantung belanja yang memiliki logo toko tas langganannya di Jepang.
“Hyejin-ah,
appa dan eomma ingin berbicara denganmu” ucap Tuan Goo tenang. Mereka
bertigapun duduk di ruang keluarga. Hyejin sedikit bingung dengan sikap kedua
orangtuanya yang tiba-tiba begitu serius.
Tuan
Goo menjelaskan semua hal pada Hyejin sedetail mungkin. Penjelasannya membuat
Hyejin terkejut dan begitu marah. Ia menolak mentah-mentah ajakan mereka untuk
menjemput kedua saudara barunya.
“Sampai
kapanpun aku tidak akan menerima keberadaan mereka!” pekik Hyejin dan beranjak
pergi.
“GOO
HYEJIN!” ucap Tuan Goo dengan suara kerasnya.
“SHIRREO!!”
jerit Hyejin dan pergi mengabaikan ayahnya.
Nyonya
Goo menatap pilu suaminya. Ia merasa bersalah karena pernah merahasiakan
keberadaan putra-putri kandungnya tapi Tuan Goo meyakinkannya bahwa semua akan
baik-baik saja.
“Nanti
aku akan bicara lagi pada Hyejin. Lebih baik sekarang kita menjemput Muwon dan
Eunbin” ucap Tuan Goo dan mengajak istrinya pergi.
Sesampainya
di depan sebuah rumah yang terlihat sederhana itu, Tuan dan Nyonya Goo turun
dari mobil. Nyonya Goo sempat bingung dengan keadaan rumah yang begitu tenang.
Seharusnya mereka sudah pulang dari sekolah mengingat ini sudah pukul empat
sore.
Knock
knock knock.
Tak
ada yang membuka pintu meski Nyonya Goo sudah mengetuk beberapa kali hingga
seorang kakek yang kebetulan lewat menginterupsinya.
“Annyeonghaseo”
sapa kakek itu.
“Annyeonghaseo.”
jawab Tuan dan Nyonya Goo bersamaan.
“Apa
anda tinggal disekitar sini?” tambah Nyonya Goo. Kakek itupun mengangguk.
“Bukankah
ini tempat tinggal Kang Muwon dan Kang Eunbin?” tanya Tuan Goo.
Kakek
itu menghela nafas panjang sebelum menjawab pertanyaannya.
“Yaa.
Tetapi Eunbin sudah pindah kemarin.”
“Bagaimana
dengan Kang Muwon?”
“Hahh..
Anak muda yang malang itu” jawab si kakek dan menghela nafas lagi. Wajah
sedihnya membuat perasaan pasangan suami istri itu cemas.
“Muwon
meninggal satu minggu yang lalu karena kecelakaan”
Seketika
Nyonya Goo merasa tubuhnya lemas saat mendengar penjelasan dari si kakek. Ia
tidak dapat menerima kabar yang ia dengar dan jatuh pingsan begitu saja.
“yeobo..
yeobo”
***
Eunbin
POV
“Oppa..
apa kau tidak merindukanku? Aku sangat merindukanmu.. Apa oppa bahagia disana?
Oppa pasti sudah bertemu eomma dan appa. Aku iri pada oppa”
Aku
meletakkan sebuket bunga lily kesukaan Muwon oppa diatas pusaranya. Hah
lagi-lagi air mataku lolos begitu saja.
“Hey..
Kau sudah berjanji untuk tidak menangis lagi Eunbin-ah” Aku menoleh pada
Sungmin oppa yang berdiri disampingku. Setiap sore aku mengunjungi Muwon oppa
dan dia pasti selalu memaksa untuk ikut.
“Mianhae.
Aku tidak akan mengulanginya lagi” ucapku. Sungmin oppa mengacak rambutku
seakan aku adalah anak kecil yang baru saja menuruti perintahnya.
Aku
memejamkan mata dan mulai berdoa untuk Muwon oppa. Tuhan jagalah Muwon oppa
disisimu. Aku menyayanginya. Oppa, eomma, appa saranghae.
Sungmin
POV
Aku
terus memperhatikan Eunbin yang tengah khusyu berdoa. Saat dia memejamkan
matanya, wajahnya terlihat begitu damai dan tenang hingga tak pernah membuatku
bosan untuk menatapnya.
“Oppa..
Ayo kita pulang”
“Ah
ye.. Hyung kami pulang dulu. Aku berjanji akan melindungi yeodongsaengmu”
Eunbin terkekeh saat aku ikut berbicara pada pusara Muwon hyung sama
sepertinya.
Kami
berdua berjalan bersama keluar dari area pemakaman dan menaiki mobil Pagani
Zonda C12 milikku. Setelah dibujuk puluhan kali akhirnya gadis ini mau tinggal
di rumah Jihyun. Lagipula tidak baik jika gadis seumuranya tinggal sendirian.
“Oppa..
Apa oppa tahu siapa yang membawaku pulang saat aku pingsan di pemakaman Muwon
oppa?” tanya Eunbin.
“Aniyo.
Apa mungkin itu penjaga makam?”
“Aniyo,
aku pernah bertanya padanya dan dia bilang seorang namja yang menolongku”
“Namja?”
“Heum,
aku berhutang budi padanya. Andai aku tahu siapa dia. Aku harus berterimakasih”
Aku
melirik Eunbin sekilas dan kembali fokus mengemudi. Namja? Apa mungkin dia
Kyuhyun? Tapi itu tidak mungkin, Kyuhyun juga pulang saat aku pulang.
***
*Monday
Morning*
Author
POV
Sebuah
meja makan yang biasanya hanya ditempati tiga orang kini memiliki dua penghuni
baru. Keluarga Shin begitu bahagia dengan kehadiran Sungmin dan Eunbin. Mereka
memang sangat senang menolong sesama karena mereka yakin apa yang mereka miliki
adalah apa yang harus mereka gunakan untuk membantu sesama. Namun Eunbin merasa
canggung mendapat kebaikan hati dari keluarga itu jadi dia berjanji akan menyewa sebuah apartemen saat rumahnya sudah
ada yang membeli. Dia mengambil keputusan itu karena ia pasti akan teringat
pada Muwon jika terus berada di rumahnya.
Jihyun
POV
“Aku
senang sekali sarapan bersama-sama seperti ini” ucapku senang.
“Nado
joha” tambah Sungmin oppa. Aku melihatnya benar-benar bahagia. Dasar.. dia
tidak bisa menyembunyikan perasaannya itu. Benar-benar terlihat jelas. Haha.
“Kalau
begitu nanti kalian pulang sekolah bersama Sungmin saja” usul appa.
“Heum,
lagipula kita satu sekolah” tambahku.
“Mian,
aku tidak bisa paman. Sepulang sekolah aku akan bekerja” tolak Eunbin.
“Biar
aku antar” tawar Sungmin oppa. Aku yakin Eunbin pasti menolak.
“Aniyo
oppa, aku tidak ingin merepotkan”
“Gwenchana,
kami tidak merasa repot Eun-nie”
“Aniyo
Ji-ya. Aku bisa naik kendaraan umum” ucap Eunbin bersikeras dan kini terlihat
raut sedih di wajah Sungmin oppa.
***
Author
POV
Hari
ini matahari bersinar begitu terang, membuat orang-orang yang disinarinya
bersemangat untuk menjalani aktivitas. Begitu juga dengan siswa-siswi yang
terlihat glamour di SMA Shinhwa, apalagi bel panjang telah berbunyi. Waktunya
pulang..
Kyuline
berjalan beriringan menuju tempat parkir sambil sesekali bercanda. Kyuhyun juga
tampak bersemangat hari ini.
“Kau
semangat sekali Kyu hari ini” ucap Minho dan diamini oleh ChangJongWook.
“Jinjja?
Naega?” tanya Kyuhyun tak percaya.
“Itu
pasti karena hari ini dia akan diajar lagi Eun Songsaengnim” ledek Changmin dan
membuat tawa mereka meledak kecuali Kyuhyun yang terlihat aneh.
“Jangan
panggil di guru. Bukankah usianya satu tahun dibawah kita? Lagipula wajahnya
terlalu imut untuk dipanggil guru.” Interupsi Ryeowook.
“Kau
benar. Dia gadis yang pintar, baik dan cantik lagi. Daebakk!” kini Jonghyun
juga ikut berpendapat.
“Hyakk..
kalian ini bicara apa eoh?! Sudahlah aku pulang dulu” ucap Kyuhyun sebelum
melajukan mobilnya.
“Hish
anak itu akan bersikap aneh kalau kita membicarakan Eunbin.” ucap Changmin.
Sebelum masuk kedalam mobil dan diikuti oleh Ryeowook dan Jonghyun yang
kebetulan menumpang di mobillnya.
“Ho-ya,
kau tidak pulang?” tanya Ryeowook.
“Ani.
Kalian pulang dulu saja, aku menunggu Hyejin”
Minho
menunggu Hyejin di area parkir sementara Hyejin dan teman-temannya justru
bersantai di kantin.
“Hyejin-ah
bukankah Minho oppa menunggumu?” tanya gadis berambut ikal, Song Minji.
“Aku
tadi melihat Kyu-line sudah keluar dari kelas” imbuh gadis lain bernama Choi
Raeun.
Hyejin
justru tersenyum licik dan meminum cappuccino lattenya dengan tenang.
“Sepertinya
aku merindukan mainan lama” ucapnya dingin. Hal itu membuat Jung SilNa yang
merupakan magnae di Hyeline mengerjapkan matanya.
“Penyakitmu
kambuh lagi nona Goo” ejek Kim Raehwa.
***
Eunbin
POV
Akhirnya
setelah sekian lama aku cuti, hari ini aku akan bertemu dengan dia lagi.
Ingatan
terakhirku tentang Kyuhyun adalah sikap anehnya sewaktu di lotte world. Membayangkannya
saja sudah membuat jantungku berdetak berlebihan! God, help me please..
“Annyeonghaseo”
sapaku pada Nyonya Cho yang kebetulan membuka pintu.
“Eun-nie,
ayo masuk.”
Aku
mengikuti langkah kakinya. Melihat Nyonya Cho aku jadi ingin memeluk ibuku yang
tidak kuketahui identitasnya. Muwon oppa, andai kau masih ada..
“Bagaimana
kalau makan siang dahulu? Kau pasti belum makan siang”
“Gamsahamnida
salmeoni, saya sudah makan di sekolah”
“Geurae?
Kalau begitu kubuatkan kudapan. Kyuhyun sudah menunggu di kamarnya”
“Nee.
Gamsahamnida”
Aku
berjalan menuju lantai dua dimana kamar Kyuhyun, tempat kami belajar berada.
Aku mengetuk pintu dan membukanya setelah kudengar dia mempersilahkanku masuk.
Hei
jantung yang ada didalam tubuhku, bersikaplah seperti biasanya!
Kyuhyun
POV
Gadis
ini terlihat lebih kurus daripada saat terakhir kali kami bertemu. Apa dia
tidak makan dengan benar? Eh.. untuk apa aku peduli?!
Tapi
kalau dilihat dia memang manis. Wajahnya mungil dan saat tersenyum keduamatanya
seakan ikut tersenyum. Omo! Cho Kyuhyun apa yang kau pikirkan?
“Jadi
kita belajar sampai jam berapa?” tanyaku tanpa nada seperti biasa.
“Kau
tenang saja Kyuhyun-ssi. Ini hanya memakan waktu dua jam. Karena sekarang kita
mulai jam tiga itu berarti kita selesai jam lima” jawabnya tanpa menoleh
padaku.
Gadis
ini kenapa? Apa dia gugup?
ASTAGA!
Apa dia masih ingat kejadian di Lotte World?! Hya dia pasti heran dengan ulahku
waktu itu.
Author
POV
Suasana
belajar yang biasanya dipenuhi oleh sikap acuh Kyuhyun dan ekspresi kesal
Eunbin berubah menjadi sangat canggung.
Saat
waktu menunjukkan pukul lima, Eunbin mulai mengemasi buku-bukunya.
“Jangan
lupa kerjakan tugas yang kuberikan. Sampai jumpa besok” ucap Eunbin dan
tersenyum ramah pada Kyuhyun.
Gadis
itu keluar dari kamar Kyuhyun dan berjalan mendekati Nyonya Cho dan Ahra untuk
berpamitan.
“Nyonya..
eonni, aku pamit dahulu” ucapnya sopan.
“Kenapa
tidak tinggal untuk makan malam?” tanya Ahra.
“Aniyo
eonni-ya, aku sekarang tinggal di rumah Jihyun. Aku takut mereka akan mencariku
jika pulang larut.”
“Baiklah
kalau begitu, hati-hati dijalan Eun-nie”
“Ne”
Disaat
Eunbin hendak menyebrang untuk menunggu bis di halte, sebuah mobil berhenti
tepat didepannya. Dia mengenal pemilik mobil itu.
“Masuklah,
kebetulan aku ingin jalan-jalan” ucap Kyuhyun bohong. Sebenarnya dia ingin tahu
dimana Eunbin tinggal sekarang karena tadi dia mendengar percakapannya dengan
Ahra.
Eunbin
hendak menolak namun Kyuhyun menginterupsinya sebelum gadis itu bersuara.
“Aku
benci penolakan” ucap Kyuhyun sinis. Pada akhirnya Eunbin menuruti apa yang
namja itu perintahkan.
Eunbin
menunjukkan alamat rumah Jihyun. Kyuhyun terus memikirkan apa yang dia inginkan
hingga ia tidak sadar bahwa mobilnya sudah tiba di tujuan.
“Gamsahamnida
Kyuhyun-ssi” ucap Eunbin sopan.
Gadis
itu hendak membuka pintu namun pergelangan tangannya di tahan oleh Kyuhyun.
“A-ada
apa?”
Kyuhyun
mengusap tengkuknya untuk menghilangkan rasa gugup yang menderanya. Sikapnya
saat ini membuat Eunbin bingung.
“Besok
kau libur saja” ucapnya dan membuat Eunbin terhenyak.
‘Apa
dia bermaksud untuk memecatku?’ batin gadis itu.
“Besok
temui aku di Heaven Resto jam 8 malam.” Tambah Kyuhyun dengan suara yang mulai
melembut.
Eunbin
mengangguk meskipun kini seribu pertanyaan bersarang dikepalanya. Ia menatap
kedua manik mata Kyuhyun yang biasanya menusuk tajam mulai berbeda.
Kyuhyun
melepaskan pergelangan tangan Eunbin dan menghela nafas.
“Eoh..
kalau begitu.. Sampai jumpa besok. Eh- selamat malam” ucap Kyuhyun tak
beraturan.
Eunbin
hanya mengangguk untuk yang kesekian kalinya. Dia benar-benar tidak mengerti.
Dalam hati ia takut jika namja itu memecatnya. Darimana dia mendapat uang kalau
ia dipecat?
“Ya
tuhan, sepertinya besok aku harus bersiap untuk mencari pekerjaan baru”
gumamnya seraya memperhatikan mobil Kyuhyun yang mulai menjauh.
Sementara
itu Kyuhyun menepikan mobilnya saat sudah agak jauh dari tempat Eunbin berada.
Namja itu mengambil ponselnya dan menghubungi Ryeowook, Changmin, Minho dan
Jonghyun bersamaan.
“Teman-teman
aku butuh bantuan dari kalian”
Pause~

Tidak ada komentar:
Posting Komentar