Selasa, 26 Januari 2016

Don’t disturb my new life! Part 9



Don’t disturb my new life! Part 9

Genre : Friendship, Sad, Romance, School Life.
Cast :
Kang Eunbin, Cho Kyuhyun, Lee Sungmin, Han Yongra , Shin Jihyun, Goo Hyejin, Kang Muwon, Kyu Line, Kyu’s Family Etc..
Author : Wulandari

Happy Reading^^

A week later after Muwon passed away..

Sepasang suami istri nampak berjalan keluar bandara dengan wajah sumringah. Sang istri membawa beberapa kantung belanja yang berisi barang-barang untuk ia berikan pada putra putrinya.
“Yeobo.. kita menjemput Muwon dan Eunbin atau memberitahu Hyejin terlebih dahulu?” tanya Nyonya Goo pada suaminya.
“Sebaiknya kita beritahu Hyejin dulu supaya dia tidak terkejut dengan kehadiran saudaranya” jawab Tuan Goo bijak. Mereka berdua menaiki mobil yang dikendarai oleh sopir pribadi keluarga Goo yang sudah menunggu kedatangan majikannya itu.

Hyejin memeluk ayah dan ibunya dengan erat. Ia bersikap begitu manis jika berada di depan kedua orangtuanya padahal di belakang ia sering mengumpat jika diberi nasehat saat tingkah nakalnya muncul.
“Eomma membelikan tiga tas untukku?” tanya Hyejin saat melihat Nyonya Goo membawa kantung belanja yang memiliki logo toko tas langganannya di Jepang.
“Hyejin-ah, appa dan eomma ingin berbicara denganmu” ucap Tuan Goo tenang. Mereka bertigapun duduk di ruang keluarga. Hyejin sedikit bingung dengan sikap kedua orangtuanya yang tiba-tiba begitu serius.


Tuan Goo menjelaskan semua hal pada Hyejin sedetail mungkin. Penjelasannya membuat Hyejin terkejut dan begitu marah. Ia menolak mentah-mentah ajakan mereka untuk menjemput kedua saudara barunya.
“Sampai kapanpun aku tidak akan menerima keberadaan mereka!” pekik Hyejin dan beranjak pergi.
“GOO HYEJIN!” ucap Tuan Goo dengan suara kerasnya.
“SHIRREO!!” jerit Hyejin dan pergi mengabaikan ayahnya.

Nyonya Goo menatap pilu suaminya. Ia merasa bersalah karena pernah merahasiakan keberadaan putra-putri kandungnya tapi Tuan Goo meyakinkannya bahwa semua akan baik-baik saja.
“Nanti aku akan bicara lagi pada Hyejin. Lebih baik sekarang kita menjemput Muwon dan Eunbin” ucap Tuan Goo dan mengajak istrinya pergi.

Sesampainya di depan sebuah rumah yang terlihat sederhana itu, Tuan dan Nyonya Goo turun dari mobil. Nyonya Goo sempat bingung dengan keadaan rumah yang begitu tenang. Seharusnya mereka sudah pulang dari sekolah mengingat ini sudah pukul empat sore.

Knock knock knock.
Tak ada yang membuka pintu meski Nyonya Goo sudah mengetuk beberapa kali hingga seorang kakek yang kebetulan lewat menginterupsinya.

“Annyeonghaseo” sapa kakek itu.
“Annyeonghaseo.” jawab Tuan dan Nyonya Goo bersamaan.
“Apa anda tinggal disekitar sini?” tambah Nyonya Goo. Kakek itupun mengangguk.
“Bukankah ini tempat tinggal Kang Muwon dan Kang Eunbin?” tanya Tuan Goo.
Kakek itu menghela nafas panjang sebelum menjawab pertanyaannya.
“Yaa. Tetapi Eunbin sudah pindah kemarin.”
“Bagaimana dengan Kang Muwon?”
“Hahh.. Anak muda yang malang itu” jawab si kakek dan menghela nafas lagi. Wajah sedihnya membuat perasaan pasangan suami istri itu cemas.
“Muwon meninggal satu minggu yang lalu karena kecelakaan”

Seketika Nyonya Goo merasa tubuhnya lemas saat mendengar penjelasan dari si kakek. Ia tidak dapat menerima kabar yang ia dengar dan jatuh pingsan begitu saja.
“yeobo.. yeobo”

***
Eunbin POV
“Oppa.. apa kau tidak merindukanku? Aku sangat merindukanmu.. Apa oppa bahagia disana? Oppa pasti sudah bertemu eomma dan appa. Aku iri pada oppa”

Aku meletakkan sebuket bunga lily kesukaan Muwon oppa diatas pusaranya. Hah lagi-lagi air mataku lolos begitu saja.

“Hey.. Kau sudah berjanji untuk tidak menangis lagi Eunbin-ah” Aku menoleh pada Sungmin oppa yang berdiri disampingku. Setiap sore aku mengunjungi Muwon oppa dan dia pasti selalu memaksa untuk ikut.

“Mianhae. Aku tidak akan mengulanginya lagi” ucapku. Sungmin oppa mengacak rambutku seakan aku adalah anak kecil yang baru saja menuruti perintahnya.
Aku memejamkan mata dan mulai berdoa untuk Muwon oppa. Tuhan jagalah Muwon oppa disisimu. Aku menyayanginya. Oppa, eomma, appa saranghae.

Sungmin POV
Aku terus memperhatikan Eunbin yang tengah khusyu berdoa. Saat dia memejamkan matanya, wajahnya terlihat begitu damai dan tenang hingga tak pernah membuatku bosan untuk menatapnya.

“Oppa.. Ayo kita pulang”
“Ah ye.. Hyung kami pulang dulu. Aku berjanji akan melindungi yeodongsaengmu” Eunbin terkekeh saat aku ikut berbicara pada pusara Muwon hyung sama sepertinya.

Kami berdua berjalan bersama keluar dari area pemakaman dan menaiki mobil Pagani Zonda C12 milikku. Setelah dibujuk puluhan kali akhirnya gadis ini mau tinggal di rumah Jihyun. Lagipula tidak baik jika gadis seumuranya tinggal sendirian.

“Oppa.. Apa oppa tahu siapa yang membawaku pulang saat aku pingsan di pemakaman Muwon oppa?” tanya Eunbin.
“Aniyo. Apa mungkin itu penjaga makam?”
“Aniyo, aku pernah bertanya padanya dan dia bilang seorang namja yang menolongku”
“Namja?”
“Heum, aku berhutang budi padanya. Andai aku tahu siapa dia. Aku harus berterimakasih”

Aku melirik Eunbin sekilas dan kembali fokus mengemudi. Namja? Apa mungkin dia Kyuhyun? Tapi itu tidak mungkin, Kyuhyun juga pulang saat aku pulang.

***
*Monday Morning*

Author POV
Sebuah meja makan yang biasanya hanya ditempati tiga orang kini memiliki dua penghuni baru. Keluarga Shin begitu bahagia dengan kehadiran Sungmin dan Eunbin. Mereka memang sangat senang menolong sesama karena mereka yakin apa yang mereka miliki adalah apa yang harus mereka gunakan untuk membantu sesama. Namun Eunbin merasa canggung mendapat kebaikan hati dari keluarga itu jadi dia berjanji akan  menyewa sebuah apartemen saat rumahnya sudah ada yang membeli. Dia mengambil keputusan itu karena ia pasti akan teringat pada Muwon jika terus berada di rumahnya.

Jihyun POV
“Aku senang sekali sarapan bersama-sama seperti ini” ucapku senang.
“Nado joha” tambah Sungmin oppa. Aku melihatnya benar-benar bahagia. Dasar.. dia tidak bisa menyembunyikan perasaannya itu. Benar-benar terlihat jelas. Haha.

“Kalau begitu nanti kalian pulang sekolah bersama Sungmin saja” usul appa.
“Heum, lagipula kita satu sekolah” tambahku.
“Mian, aku tidak bisa paman. Sepulang sekolah aku akan bekerja” tolak Eunbin.
“Biar aku antar” tawar Sungmin oppa. Aku yakin Eunbin pasti menolak.
“Aniyo oppa, aku tidak ingin merepotkan”
“Gwenchana, kami tidak merasa repot Eun-nie”
“Aniyo Ji-ya. Aku bisa naik kendaraan umum” ucap Eunbin bersikeras dan kini terlihat raut sedih di wajah Sungmin oppa.

***
Author POV
Hari ini matahari bersinar begitu terang, membuat orang-orang yang disinarinya bersemangat untuk menjalani aktivitas. Begitu juga dengan siswa-siswi yang terlihat glamour di SMA Shinhwa, apalagi bel panjang telah berbunyi. Waktunya pulang..

Kyuline berjalan beriringan menuju tempat parkir sambil sesekali bercanda. Kyuhyun juga tampak bersemangat hari ini.
“Kau semangat sekali Kyu hari ini” ucap Minho dan diamini oleh ChangJongWook.
“Jinjja? Naega?” tanya Kyuhyun tak percaya.
“Itu pasti karena hari ini dia akan diajar lagi Eun Songsaengnim” ledek Changmin dan membuat tawa mereka meledak kecuali Kyuhyun yang terlihat aneh.
“Jangan panggil di guru. Bukankah usianya satu tahun dibawah kita? Lagipula wajahnya terlalu imut untuk dipanggil guru.” Interupsi Ryeowook.
“Kau benar. Dia gadis yang pintar, baik dan cantik lagi. Daebakk!” kini Jonghyun juga ikut berpendapat.
“Hyakk.. kalian ini bicara apa eoh?! Sudahlah aku pulang dulu” ucap Kyuhyun sebelum melajukan mobilnya.

“Hish anak itu akan bersikap aneh kalau kita membicarakan Eunbin.” ucap Changmin. Sebelum masuk kedalam mobil dan diikuti oleh Ryeowook dan Jonghyun yang kebetulan menumpang di mobillnya.
“Ho-ya, kau tidak pulang?” tanya Ryeowook.
“Ani. Kalian pulang dulu saja, aku menunggu Hyejin”

Minho menunggu Hyejin di area parkir sementara Hyejin dan teman-temannya justru bersantai di kantin.
“Hyejin-ah bukankah Minho oppa menunggumu?” tanya gadis berambut ikal, Song Minji.
“Aku tadi melihat Kyu-line sudah keluar dari kelas” imbuh gadis lain bernama Choi Raeun.
Hyejin justru tersenyum licik dan meminum cappuccino lattenya dengan tenang.

“Sepertinya aku merindukan mainan lama” ucapnya dingin. Hal itu membuat Jung SilNa yang merupakan magnae di Hyeline mengerjapkan matanya.
“Penyakitmu kambuh lagi nona Goo” ejek Kim Raehwa.

***
Eunbin POV
Akhirnya setelah sekian lama aku cuti, hari ini aku akan bertemu dengan dia lagi.
Ingatan terakhirku tentang Kyuhyun adalah sikap anehnya sewaktu di lotte world. Membayangkannya saja sudah membuat jantungku berdetak berlebihan! God, help me please..

“Annyeonghaseo” sapaku pada Nyonya Cho yang kebetulan membuka pintu.
“Eun-nie, ayo masuk.”

Aku mengikuti langkah kakinya. Melihat Nyonya Cho aku jadi ingin memeluk ibuku yang tidak kuketahui identitasnya. Muwon oppa, andai kau masih ada..

“Bagaimana kalau makan siang dahulu? Kau pasti belum makan siang”
“Gamsahamnida salmeoni, saya sudah makan di sekolah”
“Geurae? Kalau begitu kubuatkan kudapan. Kyuhyun sudah menunggu di kamarnya”
“Nee. Gamsahamnida”

Aku berjalan menuju lantai dua dimana kamar Kyuhyun, tempat kami belajar berada. Aku mengetuk pintu dan membukanya setelah kudengar dia mempersilahkanku masuk.
Hei jantung yang ada didalam tubuhku, bersikaplah seperti biasanya!

Kyuhyun POV
Gadis ini terlihat lebih kurus daripada saat terakhir kali kami bertemu. Apa dia tidak makan dengan benar? Eh.. untuk apa aku peduli?!
Tapi kalau dilihat dia memang manis. Wajahnya mungil dan saat tersenyum keduamatanya seakan ikut tersenyum. Omo! Cho Kyuhyun apa yang kau pikirkan?

“Jadi kita belajar sampai jam berapa?” tanyaku tanpa nada seperti biasa.
“Kau tenang saja Kyuhyun-ssi. Ini hanya memakan waktu dua jam. Karena sekarang kita mulai jam tiga itu berarti kita selesai jam lima” jawabnya tanpa menoleh padaku.

Gadis ini kenapa? Apa dia gugup?
ASTAGA! Apa dia masih ingat kejadian di Lotte World?! Hya dia pasti heran dengan ulahku waktu itu.

Author POV
Suasana belajar yang biasanya dipenuhi oleh sikap acuh Kyuhyun dan ekspresi kesal Eunbin berubah menjadi sangat canggung.
Saat waktu menunjukkan pukul lima, Eunbin mulai mengemasi buku-bukunya.

“Jangan lupa kerjakan tugas yang kuberikan. Sampai jumpa besok” ucap Eunbin dan tersenyum ramah pada Kyuhyun.

Gadis itu keluar dari kamar Kyuhyun dan berjalan mendekati Nyonya Cho dan Ahra untuk berpamitan.
“Nyonya.. eonni, aku pamit dahulu” ucapnya sopan.
“Kenapa tidak tinggal untuk makan malam?” tanya Ahra.
“Aniyo eonni-ya, aku sekarang tinggal di rumah Jihyun. Aku takut mereka akan mencariku jika pulang larut.”
“Baiklah kalau begitu, hati-hati dijalan Eun-nie”
“Ne”

Disaat Eunbin hendak menyebrang untuk menunggu bis di halte, sebuah mobil berhenti tepat didepannya. Dia mengenal pemilik mobil itu.
“Masuklah, kebetulan aku ingin jalan-jalan” ucap Kyuhyun bohong. Sebenarnya dia ingin tahu dimana Eunbin tinggal sekarang karena tadi dia mendengar percakapannya dengan Ahra.

Eunbin hendak menolak namun Kyuhyun menginterupsinya sebelum gadis itu bersuara.
“Aku benci penolakan” ucap Kyuhyun sinis. Pada akhirnya Eunbin menuruti apa yang namja itu perintahkan.

Eunbin menunjukkan alamat rumah Jihyun. Kyuhyun terus memikirkan apa yang dia inginkan hingga ia tidak sadar bahwa mobilnya sudah tiba di tujuan.
“Gamsahamnida Kyuhyun-ssi” ucap Eunbin sopan.

Gadis itu hendak membuka pintu namun pergelangan tangannya di tahan oleh Kyuhyun.
“A-ada apa?”

Kyuhyun mengusap tengkuknya untuk menghilangkan rasa gugup yang menderanya. Sikapnya saat ini membuat Eunbin bingung.
“Besok kau libur saja” ucapnya dan membuat Eunbin terhenyak.
‘Apa dia bermaksud untuk memecatku?’ batin gadis itu.

“Besok temui aku di Heaven Resto jam 8 malam.” Tambah Kyuhyun dengan suara yang mulai melembut.

Eunbin mengangguk meskipun kini seribu pertanyaan bersarang dikepalanya. Ia menatap kedua manik mata Kyuhyun yang biasanya menusuk tajam mulai berbeda.
Kyuhyun melepaskan pergelangan tangan Eunbin dan menghela nafas.
“Eoh.. kalau begitu.. Sampai jumpa besok. Eh- selamat malam” ucap Kyuhyun tak beraturan.

Eunbin hanya mengangguk untuk yang kesekian kalinya. Dia benar-benar tidak mengerti. Dalam hati ia takut jika namja itu memecatnya. Darimana dia mendapat uang kalau ia dipecat?
“Ya tuhan, sepertinya besok aku harus bersiap untuk mencari pekerjaan baru” gumamnya seraya memperhatikan mobil Kyuhyun yang mulai menjauh.

Sementara itu Kyuhyun menepikan mobilnya saat sudah agak jauh dari tempat Eunbin berada. Namja itu mengambil ponselnya dan menghubungi Ryeowook, Changmin, Minho dan Jonghyun bersamaan.
“Teman-teman aku butuh bantuan dari kalian”

Pause~

Tidak ada komentar:

Posting Komentar