Don’t disturb my new life! Part 7
Genre : Friendship, Sad, Romance, School Life.
Cast :
Kang
Eunbin, Cho Kyuhyun, Lee Sungmin, Han Yongra , Shin Jihyun, Goo Hyejin, Kang
Muwon, Kyu Line, Kyu’s Family Etc..
Author
: Wulandari
Happy
Reading^^
Author
POV
Eunbin
merasa tertekan dengan kelakuan Kyuhyun kali ini. Ia mencoba memberontak tapi
kini kedua pergelangan tangannya justru dicekal oleh namja yang tengah menampakkan
smirknya.
“Aku
muak padamu!” desis Eunbin dengan penuh kebencian yang membuat Kyuhyun tertegun.
Baru kali ini ada seorang yeoja yang menolaknya. Itu benar-benar menyakiti
harga diri seorang Cho Kyuhyun.
‘Bug’
Tubuh
tegap Kyuhyun terhuyung ke belakang saat tiba-tiba seorang namja meninju
pipinya. Yaa namja itu adalah Sungmin yang sedari tadi telah mencari Eunbin.
“JANGAN
KAU SENTUH DIA!” teriakan Sungmin memekik memenuhi area parkir yang begitu sepi
itu. Kyuhyun mengelap sedikit darah yang keluar dari sudut bibirnya dan
mendecih remeh.
“Hah!
Tak usah sok pahlawan! Dia mencintaiku” ucap Kyuhyun tenang namun penuh
penekanan.
‘Bug’
“GEUMANHAE!”
teriak Eunbin saat Kyuhyun membalas pukulan dari Sungmin. Kedua namja itu pasti
akan pulang dengan muka lebam jika ia
tidak menghentikannya. Gadis itu berlari menghampiri Sungmin dan membantunya
berdiri. Ia tidak habis fikir dengan apa yang telah dilakukan Kyuhyun.
“Oppa
kajja kita pulang. Jangan hiraukan dia.” Ucap Eunbin pada Sungmin. Ia
benar-benar mengutuk kelakuan Kyuhyun yang hampir saja menciumnya padahal namja
itu masih memiliki kekasih. Setidaknya itulah yang dipikirkan Eunbin.
Kyuhyun
hanya bisa menggeram kesal melihat kepergian Eunbin dan Sungmin. Tak lama
kemudian Kyu-line datang menghampirinya dengan seribu tanda tanya dikepala
mereka.
“Waeyo
Kyu?” tanya Jonghyun mewakili mereka. Ketiga namja tampan itu menunggu jawaban Kyuhyun yang diam seribu
bahasa dengan wajah merah padam menahan amarah. Tanpa berniat untuk menjawab
pertanyaan Jonghyun, Kyuhyun justru masuk ke mobilnya dan meninggalkan
Kyu-line.
“Sikapnya
aneh sekali” komentar Changmin yang mendapat anggukan dari Jonghyun.
“Bukankah
tadi kita kesini naik mobil Kyuhyun?” ucap Ryeowook.
“Heum kau benar” balas Jonghyun.
“Heum kau benar” balas Jonghyun.
“Itu
artinya??”
“YAK KYUHYUN MENINGGALKAN KITA” pekik Changmin dan Jonghyun serempak sementara Ryeowook hanya menggeleng-geleng karena tingkah bodoh kedua sahabatnya.
“YAK KYUHYUN MENINGGALKAN KITA” pekik Changmin dan Jonghyun serempak sementara Ryeowook hanya menggeleng-geleng karena tingkah bodoh kedua sahabatnya.
Keesokan
harinya Eunbin mencoba untuk melupakan apa yang terjadi. Ia tidak ingin
terlihat kacau karena hal itu akan membuat kakak tercintanya khawatir.
“Oppa
makanan buatanmu enak sekali. Seharusnya oppa saja yang membuat sarapan setiap
pagi” Eunbin terkekeh setelah melontarkan pujiannya.
“Jinjja?
Kalau oppa tidak ada bagaimana?”
“Didunia
ini aku hanya mempunyai oppa, apa oppa juga akan meninggalkanku seperti eomma
dan appa?”
Muwon
POV
Aku
hanya bisa tersenyum pahit. Sebenarnya didunia ini masih ada ibu kandung kami.
Sosok ibu yang tega meninggalkan putra-putrinya hanya untuk menikahi laki-laki
kaya!
Tok
tok tok~
“Biar oppa yang buka pintu, habiskan susumu” ucapku pada Eunbin dan berjalan mendekati pintu.
“Biar oppa yang buka pintu, habiskan susumu” ucapku pada Eunbin dan berjalan mendekati pintu.
“Annyeong
haseo hyung”
“Oh
nee Sungmin-ah, apa kau ingin menjemput Eunbin?” tanyaku pada Sungmin yang
sudah siap dengan seragamnya.
“Ne
hyung.”
“Kajja
masuk” aku mengajak Sungmin ke ruang makan sementara Eunbin sudah bersiap untuk
berangkat.
“Sungmin-ah sarapan saja dulu”
“Sungmin-ah sarapan saja dulu”
“Ne
oppa, masakan Muwon oppa tidak kalah dengan chef di restoran berkelas” tambah
Eunbin.
“Jinjja?
Kalau begitu besok aku akan kemari lagi saja hyung, tadi aku sudah sarapan di
rumah Jihyun” tolak Sungmin halus.
“Baiklah kalau begitu kami berangkat oppa.”
“Eun-nie chankkaman” titahku pada Eunbin.
“Baiklah kalau begitu kami berangkat oppa.”
“Eun-nie chankkaman” titahku pada Eunbin.
Aku
menghampirinya dan memeluk tubuh mungil adik kesayanganku. Entah kenapa aku
akan merindukannya.
“Oppa
kau kenapa?” tanya Eunbin setelah kulepaskan pelukannya.
“Ani. . cepatlah pulang nanti oppa ingin mengatakan sesuatu padamu”
“Ne oppaku sayang”
“Baiklah kalau begitu, jaga dirimu baik-baik saengi” ucapku dan memeluknya sekali lagi
“Ani. . cepatlah pulang nanti oppa ingin mengatakan sesuatu padamu”
“Ne oppaku sayang”
“Baiklah kalau begitu, jaga dirimu baik-baik saengi” ucapku dan memeluknya sekali lagi
***
Kyuhyun POV
Kyuhyun POV
Hari
ini aku berangkat bersama Ahra noona karena mobilku tiba-tiba mogok. Tiba-tiba
saja aku mengingat kejadian kemarin saat bersama gadis itu. Ternyata kedua
matanya begitu indah dan bersinar. Heish Cho Kyuhyun apa yang kau pikirkan?!!
Lupakan lupakan!
“Noona
kenapa jadwal lesku menjadi empat hari?” tanyaku pada Ahra noona.
“Appa
yang mengaturnya”
“Mwo?
Wae geurae?”
“Itu
karena nilai bahasa inggrismu ada kenaikan. Memangnya kenapa eoh?”
“Ani”
jawabku singkat. Jadi karena nilaiku meningkat? Tapi kalau aku membuat nilaiku
turun, abeoji pasti akan memecat gadis itu. Bagaimana caranya supaya dia bisa
lebihh lama mengajar? Entah kenapa aku ingin sekali melihatnya setiap hari. Eh
apa yang kupikirkan?!
Author
POV
Mobil
audy warna merah maroon milik Ahra berhenti tepat di depan SMA Shinhwa namun
namdongsaengnya tidak juga beranjak.
“Kau
ingin ikut noona ke kantor Kyu?” sentak Ahra. Baru kali ini ia melihat Kyuhyun
merenung seperti memikirkan sesuatu.
“Memangnya
sudah sampai?” tanya Kyuhyun polos.
“Lihat
sampingmu” ucap Ahra. Kyuhyunpun turun dari mobil tanpa mengucapkan sepatah
katapun.
“Heish
dasar tidak tahu terima kasih” gerutu Ahra sebelum melajukan mobilnya menuju
kantor.
Kyuhyun
berjalan santai menuju kelasnya seakan tidak terjadi apapun padahal kemarin dia
melihat dengan jelas kekasihnya tengah berciuman dengan sahabatnya.
Cup~
“Oppa
bogoshippeo” Hyejin mengecup pipi Kyuhyun secara tiba-tiba yang membuat namja
itu menghentikan langkahnya. Namun tatapan datar justru ia berikan pada
kekasihnya itu.
“Bukankah
lebih baik ucapan itu untuk Choi Minho?”
Tubuh
Hyejin menegang mendengar ucapan dingin Kyuhyun. gadis itu melepaskan
pelukannya pada lengan Kyuhyun dan tertawa hambar.
“Oppa
namjachinguku itu kau”
“Sudahlah
kau tidak perlu menyembunyikannya lagi. Aku tahu semuanya. Jadi hubungan kita
sekarang berakhir. Kita putus” ucap Kyuhyun tenang dan pergi meninggalkan
Hyejin. Tak memperdulikan gadis itu yang berteriak memanggilnya.
Sesampainya
dikelas Kyuhyun melihat Minho yang dikelilingi oleh Changmin, Jonghyun dan
Ryeowook. Kyuhyun menghampiri meja Minho dan menatap sahabatnya itu.
“Ada
yang ingin kau katakan Ho-ya?” tanya Kyuhyun. Minho sedikit gugup karena
ChangJongWook sudah memberitahu semuanya.
“Bwahahaha.
. kau tidak perlu bersikap aneh seperti itu. Aku tidak marah kau berpacaran
dengan Hyejin. Aku sudah memutuskannya tadi jadi kau tidak perlu berpacaran
dibelakangku” ucap Kyuhyun dan duduk di kursinya. Sementara itu Kyu-line hanya
bisa melongo melihat sikap Kyuhyun.
“Sepertinya
Kyuhyun sudah memberikan hatinya pada gadis itu” ucap Ryeowook yang diamini
oleh Changmin dan Jonghyun. Sementara itu Minho bersyukur karena
persahabatannya dengan Kyuhyun tidak kandas.
Sementara
itu disebuah restoran mewah kini seorang ibu paruh baya tengah menatap putra
yang begitu ia rindukan.
“Muwon-ah
terima kasih kau telah memaafkan eomma nak” ucap Nyonya Goo.
“Bagaimanapun
juga eomma adalah eomma kandungku dan Eunbin. Aku sudah dewasa dan tidak
mungkin membenci eomma selamanya.” Ucap Muwon bijak dan membuat Nyonya Goo
menitikkan airmata. Ia sudah memutuskan untuk memaafkan ibu kandungnya itu.
“Eomma-“
“Ne
adeul”
“Nanti
aku berniat untuk memberitahu Eunbin kebenarannya jadi eomma bisa menemuinya
besok.”
“Benarkah?
Terima kasih adeul. Eomma merindukan kalian.”
“Tapi
bagaimana dengan suami eomma?” tanya Muwon hati-hati. Ia berfikir ayah tirinya
pasti tidak menyukai kehadirannya dan Eunbin.
“Eomma
sudah berterus terang dan dia menerima kalian dengan hati terbuka nak” ucap Nyonya
Goo. Ia merasa menyesal karena selama ini menyimpan rahasia dari suaminya.
“Baiklah
kalau begitu aku harus kembali ke sekolah untuk mengajar. Kuharap eomma
bisa menjaga Eunbin” ucap Muwon.
***
Eunbin
POV
Kriing~
Kriing~ Kriing~
Akhirnya
bel berbunyi juga. Aku kembali teringat pesan Muwon oppa untuk segera pulang.
Entah kenapa sejak tadi pagi perasaanku tidak tenang.
“Ji-ya
Ra-ya aku pulang dulu ne” pamitku pada kedua sahabatku.
“Waeyo
Eun-nie? Kau terlihat begitu gusar” tanya Yongra.
“Kau
mau kami antar?” tawar Jihyun.
“Aniyo
nan gwenchana. Bukankah hari ini kalian ada ekskul basket? Aku bisa pulang
sendiri jadi kalian tenang saja. Sampai jumpa besok teman-teman” ucapku pada
Yongra dan Jihyun.
Author
POV
Eunbin
berjalan keluar dari kelasnya dengan tergesa-gesa. Ia ingin sekali menemui
Muwon secepat mungkin. Sementara itu Sungmin dapat melihat Eunbin yang berjalan
keluar dari area sekolah karena kelasnya berada di lantai dua. Andai hari ini
ia tidak ada jadwal rapat pasti namja itu sudah mengantarkan Eunbin pulang.
“Sungmin-ah
kajja kita ke ruang rapat” ajak salah satu temannya.
“Ne
Eunhyuk-ah” jawab Sungmin pada namja yang bernama Lee Hyuk Jae namun sering
disapa Eunhyuk itu.
Hari
mulai sore namun Muwon belum juga pulang. Eunbin sedari tadi mondar-mandir di
dalam rumah. Hatinya benar-benar merasa tidak tenang. Tidak biasanya Muwon
pulang terlambat.
‘gwireul makgo geudaereul
deureobonda du nuneul gamgo geudaereul geuryeobonda geudaen heulleoganneunde
geudaen jinaganneunde’
Eunbin
menghampiri ponselnya yang berdering di atas meja. Tertera nama Muwon
memanggilnya. Kenapa tidak terfikir olehnya untuk menelfon Muwon??
“Yeobosseo
oppa eoddiga?”
“Aggashi
cepat ke rumah sakit Seoul, namja yang memiliki telfon ini mengalami
kecelakaan” jantung Eunbin seakan berhenti berdetak saat suara seorang ahjussi
itu memberitahunya. Air matanya mengalir begitu saja tanpa komando. berbagai
pemikiran buruk muncul di otaknya.
“Ya Tuhan lindungilah oppaku” pinta Eunbin dalam hati. Gadis itu berlari keluar rumah dan menghentikan taksi. Ia memberi instruksi pada sopir taksi itu untuk mengantarkankannya ke rumah sakit Seoul.
“Ya Tuhan lindungilah oppaku” pinta Eunbin dalam hati. Gadis itu berlari keluar rumah dan menghentikan taksi. Ia memberi instruksi pada sopir taksi itu untuk mengantarkankannya ke rumah sakit Seoul.
Tak
butuh waktu lama taksi itu mengantarkan Eunbin sampai rumah sakit. Ia
menghampiri tubuh sang kakak yang berbaring lemah di ruangan yang penuh dengan
bau obat-obatan itu. Tubuh Muwon penuh dengan balutan perban
“Oppa”
Muwon membuka kedua matanya dengan susah payah. Kedua mata elang yang selalu Eunbin kagumi itu terlihat begitu sayu dan lemah.
“Oppa. . oppa harus bertahan untukku” pinta Eunbin dengan uraian airmata.
“Mi-mian saengi, oppa sudah- tidak tahan- la-gi” lirih Muwon dengan suara yang hampir tidak terdengar.
“Oppa jebal bertahanlah oppa”
“Oppa”
Muwon membuka kedua matanya dengan susah payah. Kedua mata elang yang selalu Eunbin kagumi itu terlihat begitu sayu dan lemah.
“Oppa. . oppa harus bertahan untukku” pinta Eunbin dengan uraian airmata.
“Mi-mian saengi, oppa sudah- tidak tahan- la-gi” lirih Muwon dengan suara yang hampir tidak terdengar.
“Oppa jebal bertahanlah oppa”
“Saengi-
se-be-nar-nya eomma bu-bukan ibu kan-dung kita.”
“Oppa nanti kita bicara lagi, jangan paksakan diri untuk bicara”
“Kau ha-rus me-maafkan eom eom_ma, di-dia ad-da-lah__”
Muwon menghembuskan nafas terakhirnya sebelum sempat memberitahu Eunbin siapa eomma kandung mereka.
“Oppa hiks hiks, kajimaa. . kau harus bangun oppa” tangis pilu Eunbin membuat orang-orang yang tadi menolong Muwon ikut menitikkan airmata. Gadis itu mengguncang-guncang tubuh Muwon berharap sang kakak bangun kembali. Namun usahanya pastilah sia-sia.
“Oppa.. jangan tinggalkan aku sendiri… jebal oppa hiks hiks. . bangunlah oppa” lirih Eunbin. Tiba_tiba saja pandangan Eunbin mengabur dan tubuh mungilnya terjatuh begitu saja..
pause~
“Oppa nanti kita bicara lagi, jangan paksakan diri untuk bicara”
“Kau ha-rus me-maafkan eom eom_ma, di-dia ad-da-lah__”
Muwon menghembuskan nafas terakhirnya sebelum sempat memberitahu Eunbin siapa eomma kandung mereka.
“Oppa hiks hiks, kajimaa. . kau harus bangun oppa” tangis pilu Eunbin membuat orang-orang yang tadi menolong Muwon ikut menitikkan airmata. Gadis itu mengguncang-guncang tubuh Muwon berharap sang kakak bangun kembali. Namun usahanya pastilah sia-sia.
“Oppa.. jangan tinggalkan aku sendiri… jebal oppa hiks hiks. . bangunlah oppa” lirih Eunbin. Tiba_tiba saja pandangan Eunbin mengabur dan tubuh mungilnya terjatuh begitu saja..
pause~

Tidak ada komentar:
Posting Komentar