Don’t disturb my new life! Part 2
Genre : Friendship, Sad, Romance, School
Life.
Cast :
Cast :
Kang Eunbin, Cho Kyuhyun, Lee Sungmin,
Han Yongra , Shin Jihyun, Goo Hyejin, Kang Muwon, Kyu Line, Kyu’s Family Etc..
Author
: Wulandari
Happy
Reading~
Author
POV
Seorang
gadis nampak sedang berkutat dengan berbagai bahan makanan di dapur kecilnya.
Mencoba bereksperimen dan tak butuh waktu lama masakannya sudah tersaji di meja
makan yang tidak terlalu besar itu.
Soondubu Jiggae. Sejenis sup yang
dibuat dari tahu, seafood, sayuran, jamur, bawang, daun bawang, dan bubuk cabe.
Ia memasak sup itu karena sang kakak memang sangat menyukai seafood.
“Oppa.. makan malam sudah siap”
Eunbin berteriak memanggil sang
kakak yang tengah mengoreksi hasil pekerjaan murid-muridnya tadi siang.
“Waaah, sepertinya lezat”
“Geuromnyo” jawab Eunbin senang dan
memberikan semangkuk nasi untuk Muwon.
“Selamat makaaan” ucap kakak beradik
itu kompak.
“Heum
mashita, rasanya seperti masakan appa” komentar Muwon membuat Eunbin tersenyum
senang namun tiba-tiba raut wajahnya berubah murung.
“Oppa.
. . bagaimana rasa masakan eomma? Apa masakan eomma lebih enak daripada masakan
appa?” lirih Eunbin, tiba-tiba ia merindukan hangatnya kasih sayang ibu yang
bahkan hanya ia tahu dari selembar foto.
“Eoh,
emm itu. Eun-nie bagaimana sekolahmu hari ini?” tanya Muwon mencoba mengalihkan
pembicaraan, ia berharap sekolah barunya tidak membuatnya tertekan seperti saat
di Shinhwa.
“Menyenangkan
oppa, aku mempunyai teman-teman yang baik”
“Syukurlah
kalau begitu. Ini adik oppa harus makan yang banyak” ujar Muwon seraya
menuangkan sup ke mangkuk Eunbin.
‘Mianhae
saeng-ie oppa tidak mau menambah bebanmu dengan mengatakan kebenaran yang
mungkin akan menyakitimu’
Di
sisi lain sebuah keluarga tengah menikmati makan malam mewah mereka. Di meja
makan yang begitu lebar itu tersaji berbagai macam makanan dari berbagai
negara. Yaa karena mereka memiliki koki pribadi sebanyak empat orang dan
pembantu yang berjumlah belasan.
“Kyu”
Tuan
Cho memanggil putra bungsunya di sela-sela makan malam mereka. Ahra nampak
melirik adik kesayangannya yang tengah menampakkan wajah tegang. Pasalnya
Kyuhyun memang begitu takut dan hormat pada sang ayah.
“N-ne
aboeji”
“Tadi
pihak sekolah melaporkan pada aboeji bahwa nilai Bahasa Inggrismu dalam keadaan
yang mengkhawatirkan dan semakin buruk setiap harinya.”
“Aigoo
apa itu benar Kyu-nie?” tanya Ny. Cho dan menatap putranya sedikit kecewa.
“Ne
eomma. Aku paling tidak suka pelajaran itu. Menurutku Bahasa Inggris tidak
penting” sanggah Kyuhyun.
“Tidak
penting? Kau ini calon CEO Cho Group! Bisnis kita berkaitan dengan
negara-negara yang menggunakan bahasa asing Cho Kyuhyun. Bagaimana caramu
berkomunikasi dengan mereka?”
“Tapi
kan ada penerjemah. Mereka bisa membantuku”
“Apa
kau akan bergantung pada penerjemah selamanya? Kau harus belajar Bahasa Inggris
di rumah dengan sistem private” ucap Tuan Cho tenang.
“Shireo,
aku tidak mau aboeji” bantah Kyuhyun.
“Baiklah.
Kalau kau tidak mau abeoji akan memindahkanmu ke sekolah lain”
Kyuhyun
kalah telak jika beradu argumen dengan ayahnya. Namja yang biasanya berlagak
angkuh itu diam seribu bahasa seperti seekor anak kucing yang menyedihkan bila
sudah didepan sang ayah.
“Ahra-ya,
kau bisa mencarikan pengajar private Bahasa Inggris untuk Kyuhyun secepatnya?”
tanya Tuan Cho pada putri sulungnya.
“Lagi?”
Ahra
menghela nafas kasar mengingat jumlah pengajar private yang mengundurkan diri
karena tidak tahan mengajari Kyuhyun yang tidak pernah menghormati mereka. 1
minggu adalah waktu terlama mereka mampu bertahan mengajar Kyuhyun!
“Dan
besok adalah hari libur terakhirmu untuk bersenang-senang menghamburkan uang
aboeji karena mulai hari senin kau harus belajar setiap hari”
“MWO?!”
***
Ahra
POV
“Eomma~”
Aku
merengek pada eomma yang tengah berkutat dengan bunga-bunga kesayangannya di
taman.
“Waeyo
chagiya? Kau terlihat frustasi”
“Eomma
aku masih belum menemukan guru private yang cocok untuk Kyuhyun. Semua jenis
guru sudah kita coba, mulai dari mahasiswa, guru, dosen bahkan native speaker sekalipun
tapi pada akhirnya mereka pasti akan menyerah sebelum membuat bocah tengik itu
pintar” laporku pada eomma. Jinjja!
Sejak semalam yang kupikirkan hanya itu.
“Aaah
guru private untuk Kyu-nie? Bagaimana kalau kita mencarikan guru yang seumuran
dengannya? Bukankah kita belum pernah mencoba?”
“Eomma
benar juga, dengan begitu mungkin bisa membuat Kyuhyun lebih nyaman untuk
belajar. Aku tahu siapa orang yang cocok untuk tugas ini.”
“Bagaimana
kalau gadis yang bekerja part time di perusahaan? Gadis manis dan sopan itu.
Haah eomma sedikit lupa namanya.”
“Eomma
daebak! Aku setuju”
“Yakk!
Apa yang noona setujui eoh?”
Author
POV
Kyuhyun
yang hendak pergi menghampiri kakak perempuannya yang tengah asyik berbincang
dengan sang ibu ditaman.
“Yakk!
Apa yang noona setujui eoh?”
“Kau
mau kemana lagi Cho Kyuhyun?!”
Ahra
justru bertanya balik tanpa ada niat untuk menjawab pertanyaan Kyuhyun dan
menatap adiknya yang sudah rapi padahal hari ini adalah hari minggu.
“Kemana
lagi? Tentu saja berkencan”
“Dengan
yeoja manja itu lagi ha?” ucap Ahra ketus, ia memang tidak terlalu menyukai
kekasih Kyuhyun, Goo Hyejin. Gadis manja yang suka sekali menghambur-hamburkan
uang untuk hal percuma.
Kyuhyun
tidak mengindahkan pertanyaan Ahra yang sudah jelas jawabannya.
“Eomma
anakmu yang paling tampan sedunia ini pergi dulu ne.” pamit Kyuhyun dan
mengecup kedua pipi Nyonya Cho.
“Hati-hati
dijalan Kyu-nie” jawab Nyonya Cho. Sebenarnya ia juga sependapat dengan Ahra
tapi bagaimana lagi? Mana mungkin dia memisahkan orang yang saling mencintai?
Dan lagi ibunya Hyejin –Goo Hyebin- adalah sahabat karibnya.
“Manfaatkan
baik-baik hari ini karena mulai besok kau harus berkutat dengan kamus dan
tenses Kyu-nie” ucap Ahra dengan nada mengejek.
“Noona
cerewet” balas Kyuhyun dan berlari menuju mobil mewahnya yang membuat Ahra
menggeram kesal untuk yang kesekian kalinya.
***
Eunbin
POV
“Jadi
sunbae dan Jihyun saudara sepupu?” tanyaku pada Sungmin sunbae. Saat ini aku
tengah menemaninya di kawasan Apgujeong setelah mengantarkan berkas ke butik mewah
yang dikelola oleh ibunya dan ibu Jihyun.
Tak
kusangka ibu Sungmin sunbae adalah seorang designer terkenal! Aku pernah
melihat fotonya di majalah Times beberapa kali. Seperti yang dikatakan di
artikel, dia adalah sosok yang ramah dan cerdas.
“Waeyo?
Kau kira kami pacaran?” tanya Sungmin sunbae, aku hanya bisa mengangguk saat ia
menunjukkan tawa renyahnya. Ternyata masih ada orang kaya yang memiliki hati
yang baik. Kukira semua orang kaya itu sombong dan angkuh seperti Kyuhyun! Huh
aku jadi teringat namja tidak berperasaan itu lagi !
“Jihyun
sudah mempunyai pacar dan saat ini pacarnya tengah belajar di luar negeri.
Lagipula dia bukan tipeku” jawabnya. Aku hanya ber-oh ria sambil melanjutkan
langkah kaki kami menuju halte.
“Kau
mau tahu seperti siapa tipeku?” ucap Sungmin sunbae tiba-tiba.
“Seperti
siapa? Pasti seperti aktris atau member girlband” ucapku mencoba menerka tipe
ideal Sungmin sunbae.
“Neo”
Sungmin
POV
Eunbin
menghentikan langkahnya dan menatapku polos setelah aku menjawab bahwa dialah
tipe idealku. Haha, wajah putihnya terlihat merah merona. Lucu sekali.
“Haha.
. sunbae kau suka sekali bercanda eoh”
Aku
ikut tertawa meskipun terasa hambar, mungkin terlalu cepat kalau aku bilang
suka pada Eunbin. Fiuh~
Kami
duduk di halte menunggu bis datang. Hari ini aku sengaja tidak memakai mobil supaya bisa bersama Eunbin
lebih lama. Tadi pagi aku juga sengaja menyembunyikan berkas eomma supaya ada
alasan untuk mengajak Eunbin keluar. Kekeke~
“Lalu
bagaimana tipe namja yang kau sukai?” tanyaku pada Eunbin. Ia menatapku sekilas
dan menarik kedua sudut bibirnya. Demi apa senyumannya benar-benar manis alami!
“Tak
ada tipe spesifik tapi aku menyukai namja yang bisa membuatku merasakan
kebahagiaan yang tidak biasa”
‘Geurae,
kalau begitu mulai hari ini aku akan berusaha membuatmu merasakan kebahagiaan
yang luar biasa Eunbin-ah’
***
Author
POV
“Selamat
pagi”
Eunbin
dan Jihyun yang tengah asyik berbincang menengok ke arah samping saat mendengar
sapaan Sungmin yang tiba-tiba datang dan mengambil celah diantara keduanya.
Ketiga murid SMA Paran itupun berjalan beriringan menuju gedung sekolah.
“Yaak!
Oppa kau ini senang sekali mengikuti kami” protes Jihyun pada Sungmin sedangkan
Eunbin hanya tersenyum.
“Siapa
bilang aku mengikutimu? Aku bisa dibunuh oleh pacarmu saat dia sudah kembali ke
Korea” elak Sungmin tak terima atas tuduhan Jihyun.
“Hah
sudahlah, oh iya Eunbin-ah kemarin aku kerumahmu tapi kakakmu bilang kau pergi
dengan seorang namja”
“Dia
pergi denganku” jawab Sungmin padahal sudah jelas Jihyun tidak bertanya
padanya.
“Kalian
pergi kemana? Apa kalian berpacaran?”
“Aniyo”
“Belum”
Jihyun
sedikit bingung saat Sungmin dan Eunbin menjawab bersamaan tapi jawaban mereka berbeda. Sungmin menjawab belum
sedangkan Eunbin menjawab tidak. Namun tawanya meledak saat mulai memahami
keadaan.
“Haha,
aku sepertinya mulai memahami sesuatu” ujarnya sebelum mendahului masuk ruang
kelas.
Eunbin
hanya bisa menunduk karena merasakan atmosfer yang canggung lalu ikut memasuki
ruang kelas. Namun langkahnya terhenti saat Sungmin masih mengekorinya dari
belakang.
“Sunbae?
Bukankah ruang kelas XII ada di lantai atas?” ucap Eunbin mengingatkan Sungmin.
“Oh
iya, kau benar. Sampai bertemu nanti saat istirahat Eunbin-ah”
“Ne”
Sungmin
berlalu menuju ruang kelasnya sambil mengusap tengkuknya yang tidak gatal
mencoba mengurangi debaran jantungnya yang berlebihan sedangkan Eunbin berjalan
santai menuju tempat duduknya disamping Jihyun yang tengah mengeluarkan
buku-bukunya.
“Aigoo
bahkan Sungmin oppa yang sangat teliti bisa saja hampir salah kelas”
“Waeyo
Jihyun-ah?”
“Haha,
kau tidak paham? Maksudku adalah-“
Ucapan
Jihyun terpotong saat wali kelas mereka –Park Jung Soo- datang dengan seorang
anak yang mengikutinya dari belakang.
“Selamat
pagi anak-anak. Hari ini kalian akan mempunyai teman baru lagi”
Eunbin
membelalakkan matanya saat ia menatap seorang murid yang tengah berdiri di
depan kelas. Seseorang yang ia kenal dan berasal dari Shinhwa High School!
‘Apa
aku sedang bermimpi?!’
TBC~

Tidak ada komentar:
Posting Komentar