Selasa, 18 Agustus 2015

Shadow Part 5



Title                 : Shadow Part 5
Length             : Series
Genre              : Romance, friendship, sad, family
Rated              : All ages
Cast                  : Cho Kyuhyun, Kang Eunbin, Jung Haneul, Kang’s family, Cho’s family.
New cast         : Lee Donghae
Author             : Wulandari
Facebook        : Wulan Dari (Elfofsparkyu)
Twitter             : @wulan_cho
Blog                : lanletter.blogspot.com
Disclaimer       : I made this fan fiction by myself without stealing other fan fictions. Hope you’ll like it ^^ Happy Reading~

All parts are author’s POV

Pagi yang cerah untuk seorang ayah dan putrinya. Sesibuk apapun Tuan Kang Seung Hwan selalu berusaha untuk meyempatkan waktu untuk makan bersama putri sulungnya itu. Apalagi istri sekaligus ibu Eunbin telah pergi meninggalkan mereka. Ia pun begitu menyayangi dan menjaga putrinya supaya hidupnya tercukupi dan penuh dengan kebahagiaan. Namun bukan berarti Tuan Kang begitu memanjakan Eunbin. Tuan Kang adalah ayah yang bijak dalam mendidik putrinya meskipun tanpa seorang istri.


Mereka tengah menikmati sarapan pagi saat seseorang datang dengan senyumnya yang lebar.

“Selamat pagi paman” sapa Kyuhyun pada Kang Seung Hwan, ayah Eunbin.

“Eoh. Duduk dan ikutlah sarapan dengan kami Kyuhyun-ah” ajak  dr. Kang.

“Nee. Gamsahamnida samchon”

Eunbin hampir saja tersedak jus apel yang ia minum saat Kyuhyun datang. Namja itu duduk di samping kursi Eunbin dan mengambil satu lapis roti dan mengoleskan selai cokelat diatasnya.

‘Untuk apa namja itu tiba-tiba berkunjung dirumahnya? Pagi hari pula’ ucap Eunbin didalam hatinya.

“Paman senang kau mau berkunjung kemari lagi. Sering-seringlah berkunjung Kyuhyun-ah” ucap tuan Kang senang.

“Nee paman, aku pasti akan sering berkunjung. Ah ya dr. Kang hari ini aku antarkan saja ke rumah sakit” ucap Kyuhyun dan beralih pada Eunbin.

Namun tak disangka justru Tuan Kang yang merasa mendapatkan tawaran dari Kyuhyun.

“Tidak perlu Kyuhyun-ah, mobil paman baik-baik saja”

Kyuhyun seketika mengalihkan pandangannya pada Tuan Kang dan menatapnya bingung. Eunbin yang mengetahui kesalahan ayahnya kini tertawa tertahan. Tuan Kang yang mulai memahami ternyata ucapan Kyuhyun untuk Eunbinpun ikut tertawa terbahak-bahak.

“Hahaha.. maafkan paman, paman terlalu percaya diri rupanya, haha”

“A-aniyo paman, bagaimana ya-” ucap Kyuhyun salah tingkah. Ia pun menuangkan jus apel yang pada gelasnya yang kosong dan menghabiskannya dalam sekali tegukan.

“Bagaimana Eunbin-ah? Berangkat bersamaku saja” pinta Kyuhyun setengah memaksa.

“Mian oppa. Mungkin kau bisa memberiku tawaran lain waktu. Tapi hari ini aku tidak ke rumah sakit, aku harus ke Mokpo. Ada urusan yang harus aku selesaikan”

“Eoddiga? Mokpo? Maksudmu kau akan ke sana sendirian? Aku akan menemanimu” ujar Kyuhyun.

“Yakk! Apa kau akan bolos kerja lagi eoh?” pekik Eunbin dan menepuk lengan Kyuhyun. tuan Kang yang mengamati mereka hanya tersenyum.

“Aku bisa minta ijin pada ayahku. Lagipula perusahaanku tidak akan bangkrut hanya karena aku tidak masuk beberapa hari”  bela Kyuhyun.

“Paman aku boleh menemani Eunbin kan? Bukankah tidak baik jika seorang gadis mengemudi sendirian sejauh itu?” tanya Kyuhyun mencoba mendapat dukungan dari Tuan Kang.

“Kau benar Kyuhyun-ah, tapi apa benar tidak apa-apa?” tanyanya.

“Tentu saja, paman tidak perlu khawatir” ucap Kyuhyun meyakinkan. Eunbin hanya menggeleng tak percaya namun tidak dapat ia pungkiri, ia senang.

***
Jauh dari padatnya ibukota Korea Selatan terdapat sebuah kota kecil yang khas dengan deburan ombak yang saling berkejaran. Seorang yeoja tengah berdiri menatap lautan yang luas itu sendirian. Ia ingin sekali menghilang dari dunia ini jika ia mampu. Namun ia masih dapat berfikir, semua itu tak ada gunanya. Hanya pemikiran bodoh dari orang-orang yang terlalu mudah untuk putus asa.

Seorang namja diam-diam mendekati gadis itu. Ia mensejajarkan dirinya di samping gadis itu. Merasa seseorang berada disisinya, gadis itu pun mengalihkan pandangannya.

“Donghae oppa..” lirih Haneul.
“Aku mencarimu kemana-mana, kau suka sekali ke tepi pantai”

Haneul tersenyum kecut, ia masih sulit untuk menampakkan lagi senyumnya yang menawan. Donghae menepuk pundak Haneul pelan, menyalurkan semangatnya pada gadis itu.

“Kau sudah berjanji untuk kembali bersemangat lagi, kau harus menepatinya, arraseo?” pinta Donghae.

Haneul merenungkan ucapan Donghae. Ia benar! Ayahnya pasti akan sedih jika ia terus menerus seperti mayat hidup. Ia harus kembali seperti dulu.

“Donghae oppa, kau mau makan siang dirumahku? Aku akan membuatkan makanan  yang enak untukmu” ucap Haneul, gadis itu kembali tersenyum dengan tulus.

“Geuromnyo, aku senang kau kembali seperti ini”

Donghae mengacak rambut Haneul. Jantung gadis itu berdetak lebih cepat. Tingkah laku Donghae mengingatkannya pada namja yang ia tinggalkan. Namja yang lama tidak ia ketahui kabarnya. Haneul kembali ke alam sadarnya dan menggeleng cepat. Ia harus melupakan namja itu!

***
Eunbin meminta Kyuhyun yang tengah menyetir untuk berhenti sejenak di minimarket yang ada di tepi jalan. Ia merasa ada yang kurang jika tidak ada camilan.

“Oppa tunggu saja disini” pinta Eunbin. Gadis itu pun keluar dari mobil tanpa menunggu jawaban dari Kyuhyun.

“Aku bahkan belum mengatakan apapun, dasar tidak sopan” gerutu Kyuhyun.

Setelah beberapa menit berlalu, Eunbin kembali dengan beberapa tas plastik yang penuh dengan makanan ringan dan minuman. Kyuhyun menggeleng tak percaya dengan apa yang kini dilihatnya.

“Hya hya, kita hanya pergi ke Mokpo dan kau membawa sebanyak itu?” protes Kyuhyun.
“Oppa, kau tahu kan aku suka sekali camilan. Tenang saja, aku akan menghabiskannya sendiri kalau kau tidak mau”

Kyuhyun kembali melajukan mobilnya. Ocehan Eunbin sejak dari Seoul berubah menjadi suara camilan yang Eunbin makan. Gadis itu benar-benar tak bergurau.

“Kau tega makan sendiri seperti itu? Aku juga mau” ucap Kyuhyun yang mulai merasa lapar.
“Kau sedang menyetir oppa, nanti kita mampir ke restoran saja untuk makan siang”

Kyuhyun memelas pada Eunbin, “Apa kau tidak bisa menyuapiku?”

“Ck dasar manja” ucap Eunbin dan mulai menyuapi Kyuhyun.

Tanpa sengaja jemari Eunbin menyentuh bibir Kyuhyun saat ia menyuapinya. Entah kenapa hal itu membuat jantung Eunbin berdetak tak karuan.

Eunbin menghentikan suapannya untuk Kyuhyun dan menyimpan makanannya. Gadis itu menyandar pada kursi dan berpura-pura tidur. Ocehan Kyuhyun yang terdengarpun ia coba untuk tidak mendengarkannya dengan menyumbat telinganya dengan earphone.

“Yakk Kang Eunbin! kau ini selalu berbuat sesukamu saja” cerocos Kyuhyun.

Kyuhyun kembali fokus menyetir karena dumelannya tidak diindahkan oleh gadis yang kini memejamkan matanya. Sepertinya Eunbin benar-benar tertidur. Kyuhyun menatap Eunbin sekilas dan tersenyum. Gadis itu begitu tenang saat tertidur.

Setelah beberapa jam menyetir, mereka telah sampai di alamat yang hendak mereka cari. Kyuhyun yang mendapati Eunbin masih terlelap tak ada niatan untuk membangunkannya. Namja itupun turut menurunkan kursi yang ia duduki dan ikut memejamkan mata disamping Eunbin.

“Lebih baik aku juga tidur sebentar sampai kau bangun” ucap Kyuhyun pada Eunbin yang masih terlelap dalam tidurnya.

Saat Kyuhyun mulai tertidur pulas, Eunbin justru membuka matanya. Ia hendak membangunkan Kyuhyun namun tak sampai hati saat ia tahu mereka telah sampai tepat di alamat yang diberikan oleh dr. Lee.

“Kyuhyun oppa tertidur seperti bayi. Aku sampai tidak tega untuk membangunkannya, dia pasti lelah” ujarnya.

Eunbin diam-diam keluar dari mobil dan melangkah menuju rumah yang nampak lebih mewah dibandingkan dengan rumah yang lain.

Eunbin mengetuk pintu berkali-kali sampai seorang namja keluar dari balik pintu. Eunbin masih menebak-nebak jika namja itu adalah orang yang dicari.

“Annyeonghaseo, saya dr. Kang Eunbin dari Rumah Sakit Sohwa Seoul, bisa bertemu dengan dr. Lee Donghae?” ucap Eunbin sopan namun mendapat tatapan tidak suka dari namja itu.

“Huh. Apa dr. Lee yang menyuruhmu kemari?” ucapnya ketus.

“Ah ne. Mwo? Apa anda dr. Lee Donghae? Saya-”

“Lebih baik dr. Kang kembali ke Seoul dan beritahu padanya kalau dr. Lee Donghae masih dibutuhkan di Mokpo”

Belum sempat Eunbin menyelesaikan kata-katanya, namja yang ternyata bernama Lee Donghae itu sudah lebih dulu memotong ucapannya dan menutup pintu saat itu juga. Wajah Eunbin dibuatnya memerah seperti kepiting rebus karena menahan amarah.

“dr. Lee! Dengarkan aku! Kami benar-benar membutuhkanmu!! Aiish jinjja!” Eunbin yang terus mengetuk pintu rumah itu hampir saja mengumpat andai saja seorang yeoja datang menghampirinya.

“Aggashi? Ada yang bisa kubantu?”

Eunbin menoleh dan mendapati seorang yeoja berwajah lembut kini berada dihadapannya. Ia teringat pesan dr. Lee yang disampaikan padanya.

‘Paman rasa Donghae saat ini tengah dekat dengan seorang yeoja. Mintalah bantuan padanya jika kau bertemu dengan gadis itu’

Wajah Eunbin berubah cerah karena merasa ada harapan untuk menyeret namja itu kembali ke Seoul.

“Eonni, apa eonni teman dekat dr. Lee?” ucap Eunbin riang, gadis itu pun kebingungan untuk menjawabnya karena mereka hanyalah sahabat.

“Eonni boleh aku minta bantuanmu? Tolong sampaikan pada dr. Lee kalau ia harus segera kembali ke Seoul karena ada seorang anak yang harus operasi dan hanya dr. Lee yang bisa menanganinya. Aku yakin dia pasti akan mendengarkanmu, ne?”

Gadis itu nampak bingung namun ia mengangguk, “Ne, aku akan mencoba untuk membujuknya”

Eunbin kegirangan dan hampir saja memeluk gadis itu. Ia benar-benar penolongnya.

“Gomawosseo eonni. Nyawa seorang anak benar-benar berada ditangannya. Ini aku berikan kartu namaku”

Eunbin memberikan kartu namanya dan menjabat tangan gadis yang belum ia kenal dengan senangnya. Eunbinpun melangkah menuju mobil yang terparkir tak jauh dari rumah itu sementara si gadis tadi masuk ke dalam rumah Donghae.

Saat Eunbin kembali ke dalam mobil, Kyuhyun baru setengah sadar. Namja itu meminum air mineral yang ada di dashboard untuk menjernihkan kesadarannya.

“Dimana dokter itu?” tanya Kyuhyun.

“Aku tidak dapat membujuknya tapi aku bertemu dengan gadis yang dekat dengannya. Jadi aku meminta padanya untuk membujuk dr. Lee. Bagaimana? Aku cerdik kan oppa?”

“Lalu siapa gadis itu?” tanya Kyuhyun dan kembali meminum air mineralnya.

“Namanya—Ah matta! Aku lupa tidak menanyakannya oppa, tapi aku sudah memberikannya kartu namaku”

Kyuhyun menyentil kening Eunbin dan membuat gadis itu protes karenanya.

“Ck. Kau ini benar-benar bodoh” ejek Kyuhyun dan kembali melajukan mobilnya. Eunbin hanya mempoutkan bibirnya tanpa protes karena ia merasa ucapan Kyuhyun tak sepenuhnya salah. Entahlah, yang terpenting ia sudah berusaha.

To be continued~





Tidak ada komentar:

Posting Komentar