Title : Shadow Part 5
Length : Series
Genre : Romance, friendship, sad,
family
Rated : All ages
Cast
: Cho
Kyuhyun, Kang Eunbin, Jung
Haneul, Kang’s family, Cho’s family.
New
cast : Lee Donghae
Author : Wulandari
Facebook : Wulan Dari (Elfofsparkyu)
Twitter : @wulan_cho
Blog : lanletter.blogspot.com
Disclaimer : I made this fan fiction by myself
without stealing other fan fictions. Hope you’ll like it ^^ Happy Reading~
All
parts are author’s POV
Pagi
yang cerah untuk seorang ayah dan putrinya. Sesibuk apapun Tuan Kang Seung Hwan
selalu berusaha untuk meyempatkan waktu untuk makan bersama putri sulungnya
itu. Apalagi istri sekaligus ibu Eunbin telah pergi meninggalkan mereka. Ia pun
begitu menyayangi dan menjaga putrinya supaya hidupnya tercukupi dan penuh
dengan kebahagiaan. Namun bukan berarti Tuan Kang begitu memanjakan Eunbin.
Tuan Kang adalah ayah yang bijak dalam mendidik putrinya meskipun tanpa seorang
istri.
Mereka
tengah menikmati sarapan pagi saat seseorang datang dengan senyumnya yang
lebar.
“Selamat
pagi paman” sapa Kyuhyun pada Kang Seung Hwan, ayah Eunbin.
“Eoh.
Duduk dan ikutlah sarapan dengan kami Kyuhyun-ah” ajak dr. Kang.
“Nee.
Gamsahamnida samchon”
Eunbin
hampir saja tersedak jus apel yang ia minum saat Kyuhyun datang. Namja itu
duduk di samping kursi Eunbin dan mengambil satu lapis roti dan mengoleskan
selai cokelat diatasnya.
‘Untuk apa namja
itu tiba-tiba berkunjung dirumahnya? Pagi hari pula’ ucap Eunbin didalam
hatinya.
“Paman
senang kau mau berkunjung kemari lagi. Sering-seringlah berkunjung Kyuhyun-ah”
ucap tuan Kang senang.
“Nee
paman, aku pasti akan sering berkunjung. Ah ya dr. Kang hari ini aku antarkan
saja ke rumah sakit” ucap Kyuhyun dan beralih pada Eunbin.
Namun
tak disangka justru Tuan Kang yang merasa mendapatkan tawaran dari Kyuhyun.
“Tidak
perlu Kyuhyun-ah, mobil paman baik-baik saja”
Kyuhyun
seketika mengalihkan pandangannya pada Tuan Kang dan menatapnya bingung. Eunbin
yang mengetahui kesalahan ayahnya kini tertawa tertahan. Tuan Kang yang mulai
memahami ternyata ucapan Kyuhyun untuk Eunbinpun ikut tertawa terbahak-bahak.
“Hahaha..
maafkan paman, paman terlalu percaya diri rupanya, haha”
“A-aniyo
paman, bagaimana ya-” ucap Kyuhyun salah tingkah. Ia pun menuangkan jus apel
yang pada gelasnya yang kosong dan menghabiskannya dalam sekali tegukan.
“Bagaimana
Eunbin-ah? Berangkat bersamaku saja” pinta Kyuhyun setengah memaksa.
“Mian
oppa. Mungkin kau bisa memberiku tawaran lain waktu. Tapi hari ini aku tidak ke
rumah sakit, aku harus ke Mokpo. Ada urusan yang harus aku selesaikan”
“Eoddiga?
Mokpo? Maksudmu kau akan ke sana sendirian? Aku akan menemanimu” ujar Kyuhyun.
“Yakk!
Apa kau akan bolos kerja lagi eoh?” pekik Eunbin dan menepuk lengan Kyuhyun.
tuan Kang yang mengamati mereka hanya tersenyum.
“Aku
bisa minta ijin pada ayahku. Lagipula perusahaanku tidak akan bangkrut hanya
karena aku tidak masuk beberapa hari”
bela Kyuhyun.
“Paman
aku boleh menemani Eunbin kan? Bukankah tidak baik jika seorang gadis mengemudi
sendirian sejauh itu?” tanya Kyuhyun mencoba mendapat dukungan dari Tuan Kang.
“Kau
benar Kyuhyun-ah, tapi apa benar tidak apa-apa?” tanyanya.
“Tentu
saja, paman tidak perlu khawatir” ucap Kyuhyun meyakinkan. Eunbin hanya
menggeleng tak percaya namun tidak dapat ia pungkiri, ia senang.
***
Jauh
dari padatnya ibukota Korea Selatan terdapat sebuah kota kecil yang khas dengan
deburan ombak yang saling berkejaran. Seorang yeoja tengah berdiri menatap
lautan yang luas itu sendirian. Ia ingin sekali menghilang dari dunia ini jika
ia mampu. Namun ia masih dapat berfikir, semua itu tak ada gunanya. Hanya
pemikiran bodoh dari orang-orang yang terlalu mudah untuk putus asa.
Seorang
namja diam-diam mendekati gadis itu. Ia mensejajarkan dirinya di samping gadis
itu. Merasa seseorang berada disisinya, gadis itu pun mengalihkan pandangannya.
“Donghae
oppa..” lirih Haneul.
“Aku
mencarimu kemana-mana, kau suka sekali ke tepi pantai”
Haneul
tersenyum kecut, ia masih sulit untuk menampakkan lagi senyumnya yang menawan.
Donghae menepuk pundak Haneul pelan, menyalurkan semangatnya pada gadis itu.
“Kau
sudah berjanji untuk kembali bersemangat lagi, kau harus menepatinya, arraseo?”
pinta Donghae.
Haneul
merenungkan ucapan Donghae. Ia benar! Ayahnya pasti akan sedih jika ia terus
menerus seperti mayat hidup. Ia harus kembali seperti dulu.
“Donghae
oppa, kau mau makan siang dirumahku? Aku akan membuatkan makanan yang enak untukmu” ucap Haneul, gadis itu
kembali tersenyum dengan tulus.
“Geuromnyo,
aku senang kau kembali seperti ini”
Donghae
mengacak rambut Haneul. Jantung gadis itu berdetak lebih cepat. Tingkah laku
Donghae mengingatkannya pada namja yang ia tinggalkan. Namja yang lama tidak ia
ketahui kabarnya. Haneul kembali ke alam sadarnya dan menggeleng cepat. Ia
harus melupakan namja itu!
***
Eunbin
meminta Kyuhyun yang tengah menyetir untuk berhenti sejenak di minimarket yang
ada di tepi jalan. Ia merasa ada yang kurang jika tidak ada camilan.
“Oppa
tunggu saja disini” pinta Eunbin. Gadis itu pun keluar dari mobil tanpa
menunggu jawaban dari Kyuhyun.
“Aku
bahkan belum mengatakan apapun, dasar tidak sopan” gerutu Kyuhyun.
Setelah
beberapa menit berlalu, Eunbin kembali dengan beberapa tas plastik yang penuh
dengan makanan ringan dan minuman. Kyuhyun menggeleng tak percaya dengan apa
yang kini dilihatnya.
“Hya
hya, kita hanya pergi ke Mokpo dan kau membawa sebanyak itu?” protes Kyuhyun.
“Oppa,
kau tahu kan aku suka sekali camilan. Tenang saja, aku akan menghabiskannya
sendiri kalau kau tidak mau”
Kyuhyun
kembali melajukan mobilnya. Ocehan Eunbin sejak dari Seoul berubah menjadi
suara camilan yang Eunbin makan. Gadis itu benar-benar tak bergurau.
“Kau
tega makan sendiri seperti itu? Aku juga mau” ucap Kyuhyun yang mulai merasa
lapar.
“Kau
sedang menyetir oppa, nanti kita mampir ke restoran saja untuk makan siang”
Kyuhyun
memelas pada Eunbin, “Apa kau tidak bisa menyuapiku?”
“Ck
dasar manja” ucap Eunbin dan mulai menyuapi Kyuhyun.
Tanpa
sengaja jemari Eunbin menyentuh bibir Kyuhyun saat ia menyuapinya. Entah kenapa
hal itu membuat jantung Eunbin berdetak tak karuan.
Eunbin
menghentikan suapannya untuk Kyuhyun dan menyimpan makanannya. Gadis itu
menyandar pada kursi dan berpura-pura tidur. Ocehan Kyuhyun yang terdengarpun
ia coba untuk tidak mendengarkannya dengan menyumbat telinganya dengan
earphone.
“Yakk
Kang Eunbin! kau ini selalu berbuat sesukamu saja” cerocos Kyuhyun.
Kyuhyun
kembali fokus menyetir karena dumelannya tidak diindahkan oleh gadis yang kini
memejamkan matanya. Sepertinya Eunbin benar-benar tertidur. Kyuhyun menatap
Eunbin sekilas dan tersenyum. Gadis itu begitu tenang saat tertidur.
Setelah
beberapa jam menyetir, mereka telah sampai di alamat yang hendak mereka cari. Kyuhyun
yang mendapati Eunbin masih terlelap tak ada niatan untuk membangunkannya.
Namja itupun turut menurunkan kursi yang ia duduki dan ikut memejamkan mata
disamping Eunbin.
“Lebih
baik aku juga tidur sebentar sampai kau bangun” ucap Kyuhyun pada Eunbin yang
masih terlelap dalam tidurnya.
Saat
Kyuhyun mulai tertidur pulas, Eunbin justru membuka matanya. Ia hendak membangunkan
Kyuhyun namun tak sampai hati saat ia tahu mereka telah sampai tepat di alamat
yang diberikan oleh dr. Lee.
“Kyuhyun
oppa tertidur seperti bayi. Aku sampai tidak tega untuk membangunkannya, dia
pasti lelah” ujarnya.
Eunbin
diam-diam keluar dari mobil dan melangkah menuju rumah yang nampak lebih mewah
dibandingkan dengan rumah yang lain.
Eunbin
mengetuk pintu berkali-kali sampai seorang namja keluar dari balik pintu. Eunbin
masih menebak-nebak jika namja itu adalah orang yang dicari.
“Annyeonghaseo,
saya dr. Kang Eunbin dari Rumah Sakit Sohwa Seoul, bisa bertemu dengan dr. Lee
Donghae?” ucap Eunbin sopan namun mendapat tatapan tidak suka dari namja itu.
“Huh.
Apa dr. Lee yang menyuruhmu kemari?” ucapnya ketus.
“Ah
ne. Mwo? Apa anda dr. Lee Donghae? Saya-”
“Lebih
baik dr. Kang kembali ke Seoul dan beritahu padanya kalau dr. Lee Donghae masih
dibutuhkan di Mokpo”
Belum
sempat Eunbin menyelesaikan kata-katanya, namja yang ternyata bernama Lee
Donghae itu sudah lebih dulu memotong ucapannya dan menutup pintu saat itu
juga. Wajah Eunbin dibuatnya memerah seperti kepiting rebus karena menahan
amarah.
“dr.
Lee! Dengarkan aku! Kami benar-benar membutuhkanmu!! Aiish jinjja!” Eunbin yang
terus mengetuk pintu rumah itu hampir saja mengumpat andai saja seorang yeoja
datang menghampirinya.
“Aggashi?
Ada yang bisa kubantu?”
Eunbin
menoleh dan mendapati seorang yeoja berwajah lembut kini berada dihadapannya.
Ia teringat pesan dr. Lee yang disampaikan padanya.
‘Paman rasa
Donghae saat ini tengah dekat dengan seorang yeoja. Mintalah bantuan padanya
jika kau bertemu dengan gadis itu’
Wajah
Eunbin berubah cerah karena merasa ada harapan untuk menyeret namja itu kembali
ke Seoul.
“Eonni,
apa eonni teman dekat dr. Lee?” ucap Eunbin riang, gadis itu pun kebingungan
untuk menjawabnya karena mereka hanyalah sahabat.
“Eonni
boleh aku minta bantuanmu? Tolong sampaikan pada dr. Lee kalau ia harus segera
kembali ke Seoul karena ada seorang anak yang harus operasi dan hanya dr. Lee
yang bisa menanganinya. Aku yakin dia pasti akan mendengarkanmu, ne?”
Gadis
itu nampak bingung namun ia mengangguk, “Ne, aku akan mencoba untuk
membujuknya”
Eunbin
kegirangan dan hampir saja memeluk gadis itu. Ia benar-benar penolongnya.
“Gomawosseo
eonni. Nyawa seorang anak benar-benar berada ditangannya. Ini aku berikan kartu
namaku”
Eunbin
memberikan kartu namanya dan menjabat tangan gadis yang belum ia kenal dengan
senangnya. Eunbinpun melangkah menuju mobil yang terparkir tak jauh dari rumah
itu sementara si gadis tadi masuk ke dalam rumah Donghae.
Saat
Eunbin kembali ke dalam mobil, Kyuhyun baru setengah sadar. Namja itu meminum
air mineral yang ada di dashboard untuk menjernihkan kesadarannya.
“Dimana
dokter itu?” tanya Kyuhyun.
“Aku
tidak dapat membujuknya tapi aku bertemu dengan gadis yang dekat dengannya.
Jadi aku meminta padanya untuk membujuk dr. Lee. Bagaimana? Aku cerdik kan
oppa?”
“Lalu
siapa gadis itu?” tanya Kyuhyun dan kembali meminum air mineralnya.
“Namanya—Ah
matta! Aku lupa tidak menanyakannya oppa, tapi aku sudah memberikannya kartu
namaku”
Kyuhyun
menyentil kening Eunbin dan membuat gadis itu protes karenanya.
“Ck.
Kau ini benar-benar bodoh” ejek Kyuhyun dan kembali melajukan mobilnya. Eunbin
hanya mempoutkan bibirnya tanpa protes karena ia merasa ucapan Kyuhyun tak
sepenuhnya salah. Entahlah, yang terpenting ia sudah berusaha.
To
be continued~

Tidak ada komentar:
Posting Komentar