Kamis, 20 Agustus 2015

Shadow Part 6



Title                  : Shadow Part 6
Length              : Series
Genre               : Romance, friendship, sad, family
Rated               : All ages
Cast                  : Cho Kyuhyun, Kang Eunbin, Jung Haneul, Lee Donghae, Kang’s family, Cho’s family.
Author              : Wulandari
Facebook         : Wulan Dari (Elfofsparkyu)
Twitter             : @wulan_cho
Blog                 : lanletter.blogspot.com
Disclaimer        : I made this fan fiction by myself without stealing other fan fictions. Hope you’ll like it ^^ Happy Reading~

All parts are author’s POV

Seorang namja nampak enggan untuk melangkah menuju rumah sakit yang dipenuhi oleh anak-anak itu. Andai bukan karena bujukan seorang yeoja, mungkin kini dirinya masih berada di klinik kecilnya yang berada di Mokpo.

Namja yang bername tag –dr. Lee Donghae- itu bahkan enggan untuk menyapa para pasien yang masih kecil itu. Sikapnya membuat seorang dokter yang terkenal paling ramah di rumah sakit itu merasa jengah. Dokter itu mendekat pada Donghae dan menyamai langkahnya.


“dr. Lee setidaknya kau bisa mencoba untuk memasang senyum diwajahmu yang tidak terlalu tampan itu” ucap Eunbin pelan namun dengan nada yang ketus.

“Yang penting aku melakukan pekerjaanku dengan baik” balas Donghae.

“Ck kau memang melakukan pekerjaan dengan baik tapi kau tidak menggunakan hatimu”

“Na-”

Donghae baru saja hendak membuka mulut untuk membalas ucapan Eunbin namun gadis itu lebih dulu berbelok menuju ruang pasien. Donghae mengintip dari balik pintu yang terdapat sekat kaca itu. Ia melihat Eunbin yang dapat tertawa dan bersama anak-anak. Berbeda dengan dirinya, ia tidak bisa melakukan hal yang kini dilakukan oleh Eunbin.

***
Sebuah supermarket yang ada di kawasan Gwanghwamun nampak ramai oleh pengunjung. Karena ini akhir bulan, para pembeli pasti telah kehabisan cadangan makanan mereka di rumah.

Dua orang gadis tengah asyik memilih sayuran yang tertata rapi disana. Kakak beradik itu memiliki selera yang sama, mereka tak bisa makan daging. Yaa mereka adalah vegetarian.

“Eonni aku akan mencari untuk perlengkapan kamar mandi” ucap seorang yeoja yang bernama Eunji pada kakaknya itu.

“Eum, aku akan menunggumu disini” ucap Haneul.

Saat gadis itu kembali berjalan, tanpa sengaja troli yang ia dorong menyenggol troli seseorang. Haneul segera membungkuk untuk minta maaf.

“Jeosonghamnida”

“Neo!!”

Haneul segera menegapkan tubuhnya saat mendengar suara yang ia kenal. Sebuah suara yang berasal dari seorang wanita yang sangat ia hormati.

”Eo-eomonim” ucap Haneul terbata-bata.

Wanita yang tak sengaja ia temui adalah Nyonya Cho Hanna, ibu dari Kyuhyun. Namja yang ia tinggalkan begitu saja. Tubuh Haneul seakan-akan membeku hingga tak mampu berucap. Ia menunduk tak berani menatapnya.

Sementara itu Nyonya Cho terlihat jengah dengan keberadaan Haneul. Ia terlihat jelas tidak menyukai Haneul ada di dekatnya.

“Kau! Wanita jalang! Berani-beraninya kau kembali ke sini hah! Apa uang yang kuberikan masih kurang?! Kau ingin memulai perang denganku?!”

Suara Nyonya Cho tak begitu keras karena keadaan disekitanya yang ramai namun setiap kata yang ia lontarkan membuat hati Haneul seakan dicabik-cabik. Ia menahan dengan sekuat tenaga air mata yang sudah berdesakan untuk keluar.

“Jeosonghamnida eomonim. Jalmeotesseo. Aku tidak akan mendekati Kyuhyun oppa lagi. Aku berjanji” ucap Haneul, suaranya bergetar.

“Jangan sampai kau mendekat satu centipun pada uri adeul!”

Nyonya Cho mendecih kasar dan meninggalkan Haneul. Gadis itu hampir saja menangis jika saja adiknya tidak datang.

“Eonni, aku membeli secukupnya saja untuk kita berdua”

“Eoh, geurae Eunji-ya. Ayo kita membayar”

Eunji melihat raut wajah Haneul yang berubah. Wajahnya terlihat gusar sama seperti saat mereka pertama kali sampai di Seoul dua hari yang lalu.

“Eonni, gwenchana?” tanya Eunji khawatir. Haneul hanya tersenyum dan mendorong trolinya menuju kasir. Ia tak ingin membebani pikiran adiknya dengan masalah yang ia hadapi.

***
Nyonya Cho memijit pelan keningnya untuk meredakan emosinya yang meluap-luap. Ia menelfon seseorang kepercayaannya.

“Bagaimana bisa gadis itu kembali?” tanya Nyonya Cho pada seseorang yang ada diseberang telefon.

‘Ayah nona Jung meninggal sebelum melakukan operasi dan ia mengembalikan semua uang yang Nyonya berikan sebelum itu. Dia kembali ke Seoul bersama adiknya. Ternyata mereka juga kenal baik dengan putera dr. Lee’

Raut wajah Nyonya Cho menampakkan tidak suka atas informasi yang ia terima. Namun ia juga merasa kasihan atas meninggalnya ayah Haneul. Nyonya Cho segera menutup telfonnya dan menyuruh Jang ahjussi untuk mengantarnya ke perusahaan.

Nyonya Cho tiba di Cho Corporation. Setiap karyawan memberikan hormat padanya, ia pun membalas dengan senyuman lembut yang ia miliki.

Nyonya menuju ruangan Kyuhyun. Ia melihat putera kesayangannya itu tengah berkutat dengan komputer dan berkas-berkas yang berjajar di depannya.

“Aigoo uri adeul terlihat sangat sibuk”

Kyuhyun tak menyadari kehadiran ibunya jika Nyonya Cho tidak berbicara terlebih dahulu.

“Eoh eomma, kenapa eomma tiba-tiba datang?”

Kyuhyun menghentikan sejenak aktivitasnya dan duduk di sofa bersama ibunya. Wajah Kyuhyun terlihat lelah.

“Kau jangan terlalu bekerja dengan keras. Istirahatlah jika sudah waktunya” pesan Nyonya Cho.

Kyuhyun melihat jam tangannya dan ini memang sudah waktunya makan siang. Seorang namja yang tak kalah gagah dengan Kyuhyun masuk ke ruangannya.

“Eoh eomonim juga disini” ucap Yesung, ia membungkuk untuk memberikan hormat pada ibu mertuanya itu.

“Ada apa hyung?” tanya Kyuhyun to the point.

“Aboenim ingin mengajak kita makan siang di restoran. Eomonim ikut makan siang bersama kami saja. Ahra juga sudah menunggu di ruanganku bersama Yera.”

Nyonya Cho terlihat senang karena mereka memang jarang makan siang bersama.

***
Seorang gadis terus saja mengelus pelan perut datarnya kerena menahan rasa lapar yang terus saja mengganggunya. Buku menu sudah di depannya namun sang ayah menyuruhnya untuk menunggu seseorang yang juga akan bergabung.

“Appa, putrimu ini sudah kelaparan” rengek Eunbin pada ayahnya supaya segera memesan makan siang namun dr. Kang justru menggeleng.

“Tunggu sebentar lagi Eun-nie”

Sementara itu seorang namja yang duduk di sebelah Eunbin juga berbisik sang ayah, bukan karena ia tak ingin makan siang namun ia ingin makan siang di tempat lain.

“Abeoji, bolehkan aku bergabung makan siang lain waktu?” tawar Donghae namun ayahnya juga menggeleng tidak setuju.

“Aigoo.. Keluarga Cho sudah datang rupanya” ucap dr. Kang dengan suara yang menggelegar.

“Wah wah, kau membawa pasukan banyak sekali, haha” sindir dr. Lee.

“Sejak SMA selalu aku yang meramaikan suasana, hahaha” ucap Tuan Cho berbangga diri.

Eunbin dan Donghae yang tengah duduk segera berdiri dan memberi hormat pada mereka. Eunbin terkejut karena Kyuhyun juga datang bersama mereka. Ini akan menjadi makan siang yang akan memakan waktu yang lama.

Setelah memesan menu yang mereka inginkan, ketiga keluarga itu larut dalam perbincangan yang ringan seraya menunggu pesanan mereka datang. Diselingi candaan dari para ayah yang terkadang konyol termasuk Yesung.

“Donghae-ssi, ah haruskah aku memanggilmu Donghae hyung supaya lebih akrab?” ucap Kyuhyun mencoba mengakrabkan diri dengan Donghae.

“Tentu saja, kenapa tidak?” balas Donghae santai.

Eunbin yang mendengarkan pembicaraan namja yang berada di kanan dan kirinya itu pun ikut bersuara.

“Aigoo dr. Hae bisa akrab dengan Kyuhyun oppa tapi kau selalu bersikap seakan-akan mengajakku berperang” sindir Eunbin.

“dr. Hae?” ulang Kyuhyun.

“Lebih baik aku memanggilnya seperti itu oppa, dr. Lee adalah panggilan ku untuk paman Lee dan kupikir dr. Hae lebih bagus daripada dr. Dong” ujar Eunbin dengan nada santai. Kyuhyun yang mendengar ‘dr. Dong’ mencoba menahan tawa karena sebutan yang unik itu.

“Heish. Terserah kau saja dr. Eun” ucap Donghae ketus.

Sementara Eunbin dan Donghae saling bertatap tidak suka, Kyuhyun memperhatikan kedua dokter muda itu dengan tatapan yang sulit diartikan. Entah apa yang dipikirkan namja itu.

To be continued~




Tidak ada komentar:

Posting Komentar