Kamis, 01 Januari 2015

You are my love Part 5



Genre : Romance, happy, little sad.
Length : Series
Rated : 15+
Cast :
Cho Kyuhyun, Kang Eunbin, Kim Haneul, Kang Eunrim, Lee Donghae.
Support cast : Nam Raemi,
Author : Wulandari
Twitter : @wulan_cho
Disclaimer : This is real my imagination, give me your responses and I will give you the next part^^ thanks a lot :* I made this fanfiction for all of you, my beloved readers J

All parts are author POV

3 months later~

Tiga bulan berlalu dengan cepat bagi seorang namja dan yeoja yang tengah menikmati potongan kue brownie di tengah-tengah tumpukan soal-soal yang identik dengan deretan angka itu. Namun saat ini Kyuhyun dan Eunbin dapat bekerja sama dengan kompak, tidak setengah hati seperti tiga bulan sebelumnya.

Berkat pengajaran dari Kyuhyun, Eunbin dapat mendongkrak nilainya yang semula tidak pernah melebihi angka lima menjadi tiga angka diatasnya.
“Kyuhyun oppa, kalau nilai ujianku nanti mencapai angka sembilan puluh, kau harus memberiku hadiah eoh?” celoteh Eunbin saat ia telah selesai mengerjakan soal.
“Nilai apa itu sembilan puluh? Aku ingin kau mendapatkan nilai seratus” jawab Kyuhyun santai.
“Mwoya? Kau kan tahu kemampuanku dalam matematika oppa. Sembilan puluh saja ne?” tawar Eunbin dan menatap penuh harap pada Kyuhyun yang tengah menilai pekerjaannya.
“Seratus”
“Sembilan puluh satu?”
“Huh.. sembilan puluh lima atau kau hanya mendapat ucapan selamat dariku?”
“Hish, dasar kikir. Arraseo sembilan puluh lima”
“Anak pintar. Cha ini hasil pekerjaanmu” ucap Kyuhyun.

Eunbin menerima hasil pekerjaannya dan melihat beberapa tanda merah di nomor awal. Gadis itu segera menuju lembar terakhir, tempat yang biasa Kyuhyun menulis nilai.
“Mwo?? sembilan puluh? Waaaaah neomu jotta.. Kang Eunbin! neomu daebakk! Jjang! ahahahak”
Eunbin  terlihat riang karena ini kali pertamanya mendapat nilai sembilan puluh. Sementara Kyuhyun yang memperhatikan ekspresi berlebihan Eunbin menampakkan tawa kecilnya.

“Saat hari terakhirmu ujian, aku akan mengajakmu ke Lotte World. Kau pasti butuh penyegaran” ucap Kyuhyun.
“Jinjja? Aku akan mengingatnya oppa. Awas kalau kau tidak menepati janjimu”
“Arraseo arraseo”

Drrtt drrtt..
Ponsel Kyuhyun bergetar, namja itu mengambil ponselnya yang ada di meja. Mimik wajahnya terlihat menegang saat ia melihat siapa gerangan yang menelfon. Dengan cepat Kyuhyun menekan layar hijau dan meletakkan ponsel itu di telinga kirinya.

“Yeoboseo?”
“….”
“Jigeum?”
“…”
“Eoh.. arraseo”

Kyuhyun menoleh pada Eunbin yang kembali memandangi hasil pekerjaannya.
“Hey bocah, aku harus pergi sekarang. Kau harus bersemangat untuk ujianmu besok. Sampai jumpa” ucap Kyuhyun dan pergi begitu saja. Namja itu terlihat buru-buru hingga jaket yang ia bawa tertinggal di sofa.

‘Kenapa Kyuhyun oppa terlihat terburu-buru sekali’ batin Eunbin.

***
Pagi di hari kamis ini masih terlihat mendung, membuat seorang yeoja semakin enggan untuk meninggalkan tempat tidurnya yang hangat dan nyaman. Kedua mata gadis itu sudah terjaga namun menggerakkan tubuhnya seperti menggerakkan namsan tower. Begitu berat dan menyusahkan..

“Saengi-ya apa hari ini kau libur?” tanya Eunrim saat melihat adik kesayangannya itu masih tenang dibalik selimut.
“Aniya eonni, dingin sekali.. aku malas sekolah”
“Jangan sampai suasana hatimu menjadi mendung seperti cuaca hari ini. Cepat mandi, aku akan mengantarkanmu. Jangan lupa hari ini hari terakhirmu ujian” titah Eunrim dan kembali menutup pintu kamar Eunbin.
“AH MATTA!! GOMAWO EONNI”

Eunbin bergegas untuk membersihkan tubuhnya di kamar mandi dan bersiap-siap untuk pergi ke sekolah. Ia sudah sangat siap untuk ujian hari ini. MATEMATIKA! Mimpi terburuk sepanjang hidupnya itu sudah ia tangani karena bantuan Kyuhyun.

Suasana SMA Seungri nampak lebih tenang dalam empat hari terakhir ini. Siswa-siswi yang biasanya berlarian di luar ruangan, kini duduk diam di dalam kelas dengan sebuah pensil di tangan mereka. Kerutan-kerutan di kening mereka juga semakin terlihat. Yaa mereka adalah siswa-siswi kelas duabelas yang tengah menghadapi ujian akhir sementara siswa-siswi kelas sepuluh dan sebelas belajar di rumah masing-masing.

Eunbin terlihat sangat serius mengerjakan satu per satu soal yang dipenuhi dengan angka itu. Jungsoo songsaengnim yang kebetulan menjadi pengawas di ruangannya itu terlihat tak bisa diam dan mondar-mandir untuk melirik hasil pekerjaan siswa-siswinya. Guru yang terkenal galak namun bijaksana itu menampakkan senyum malaikatnya saat ia melihat lembar jawab Eunbin yang sudah penuh dengan jawaban.

***
Di sebuah universitas yang sangat terkenal di negeri gingseng itu, terlihat seorang gadis bermata sipit dan seorang namja yang wajahnya hampir mirip dengan ikan saling berbisik. Ia menatap pada seorang namja dan yeoja yang baru saja keluar dari gedung fakultas hukum.

“Honey.. kenapa mereka tiba-tiba kembali mesra?” Eunrim mengendikkan bahunya karena tidak tahu harus menjawab apa. Kedua matanya menatap penuh selidik pada yeoja yang ada di samping namja yang ia kenal itu. Kyuhyun dan Haneul.

“Hae-ya, Rim-ah.. aku akan pulang bersama Haneul. Kami akan mampir ke restoran Yunho hyung, kalian mau ikut tidak?” tanya Kyuhyun dengan wajah bahagianya.
“Aniya Kyuhyun-ah, kami harus pergi ke suatu tempat” jawab Eunrim asal.
“Baiklah kalau begitu, sampai jumpa besok eoh”
“Sampai jumpa” imbuh Haneul.

Eunrim dan Donghae menatap kepergian Kyuhyun dan Haneul. Mobil mewah Kyuhyunpun melaju meninggalkan mereka berdua dengan sejuta pertanyaan.
“Honey, memang kita mau kemana?” Eunrim menatap gemas pada Donghae, terkadang ia ingin sekali mencubit pipi kekasihnya itu.
“Oppa.. apa kau ingin mengganggu kencan mereka?”

“Eonni.. siapa yang berkencan?”
Eunrim dan Donghae terkejut melihat kedatangan seorang gadis remaja yang masih mengenakan seragam SMA di kampus mereka.
“Saengi.. kenapa kau disini?” tanya Eunrim tanpa menjawab pertanyaan yang dilontarkan Eunbin.
“Ujianku sudah selesai dan aku ingin menagih sesuatu pada Kyuhyun oppa. Kyuhyun oppa eoddiseo?”
“Kyuhyun? Kau sedikit terlambat Eunbin-ah, dia baru saja pergi bersama Haneul” jawab Donghae.

Raut wajah Eunbin yang semula riang menjadi masam seketika.
‘Haneul? Kekasihnya? Jadi mereka sudah berbaikan? Dan sekarang Kyuhyun melupakan janjinya?’ itulah yang difikirkan Eunbin.

“Haneul eonni?” ulang Eunbin, meyakinkan pendengarannya benar-benar sehat.
“Begitulah.. sepertinya mereka sudah kembali mesra. Eun-nie kau pasti belum makan, ayo kita makan siang di tempat yang enak” ajak Eunrim.
“Kajja.. kau pasti sudah bekerja keras mengerjakan ujian” imbuh Donghae.
“A-aniyo eonni oppa, aku ada janji dengan temanku. Kalian makan berdua saja. Annyeong”

***
Langkah kaki yang terasa berat itu terus berjalan menyusuri tepi jalanan di daerah Gangnam. Dalam setiap langkahnya ia masih memikirkan hal yang sama seperti tiga puluh menit yang lalu.

Bagaimana Kyuhyun dan Haneul tiba-tiba kembali mesra?
Kini bahkan ia melupakan janji yang sudah dibuatnya sendiri!
Kenapa aku merasa sesak? Wae?

“Haahh.. memikirkannya membuatku lapar”

Eunbin berbelok menuju restoran yang terlihat ramai itu. Sebenarnya tempat ini sudah dekat dengan rumah Eunbin tapi cacing di perutnya sudah meraung meminta asupan gizi sedari tadi. Gadis itu mencari kursi yang kosong. Ini adalah kali pertama ia ke restoran ini meskipun dekat dengan rumahnya. Tiap meja terdiri dari dua kursi panjang yang berhadapan dan memiliki sandaran yang tinggi.

‘Waahh.. restoran ini mengutamakan privasi pelanggannya’ batin Eunbin.

Eunbin memicingkan matanya. Langkah kakinya berhenti di samping meja nomor 9. Kaki Eunbin seakan tertancap di lantai hingga ia tak mampu untuk bergerak. Kedua matanya dengan jelas melihat seorang namja yang tengah berciuman dengan seorang yeoja. Wajah namja itu terlihat separuh namun ia dapat mengenalinya dengan jelas. Tak salah lagi bahwa namja itu adalah orang yang telah mengingkari janjinya.
Cho Kyuhyun.
Dan yeoja yang kini tengah ia pagut adalah Kim Haneul.

Eunbin tak tahan lagi. Ia memejamkan matanya lekat-lekat dan berlari keluar dari restoran. Dadanya terasa sangat sesak hingga membuatnya sulit bernafas. Air matanya mengalir begitu saja dengan deras. Eunbin tak tahu alasannya menangis. Namun air matanya keluar tanpa komando. Air matanya yang terus berdesakan keluar membuat pandangannya kabur. Ia tak sadar bahwa sebuah sepeda kayuh tengah melaju kencang ke arahnya.

BRUKK
“Aww..”

Tubuh Eunbin tersrempet sepeda itu hingga membuatnya jatuh tersungkur. Ia merintih kesakitan, kedua lutut dan sikunya terluka terkena trotoar hingga mengeluarkan darah. Pengendara sepeda itu terlihat khawatir dan menghampiri Eunbin.

“Aggashi mianhae.. gwenchanayo?”

Eunbin yang semula menunduk dengan perlahan mendongakkan kepalanya saat mendengar suara lembut yang sudah lama tidak ia dengar.

“Op- oppa”

Cut cut cut~

Tidak ada komentar:

Posting Komentar