Tittle
: You are my love Part 5
Genre
: Romance, happy,
little sad.
Length
: Series
Rated : 15+
Cast :
Rated : 15+
Cast :
Cho
Kyuhyun, Kang Eunbin, Kim Haneul, Kang Eunrim, Lee Donghae.
Support cast : Nam
Raemi,
Author : Wulandari
Twitter : @wulan_cho
Disclaimer : This is
real my imagination, give me your responses and I will give you the next part^^
thanks a lot :* I made this fanfiction for all of you, my beloved readers J
All
parts are author POV
3 months later~
Tiga bulan berlalu
dengan cepat bagi seorang namja dan yeoja yang tengah menikmati potongan kue
brownie di tengah-tengah tumpukan soal-soal yang identik dengan deretan angka
itu. Namun saat ini Kyuhyun dan Eunbin dapat bekerja sama dengan kompak, tidak
setengah hati seperti tiga bulan sebelumnya.
Berkat pengajaran dari
Kyuhyun, Eunbin dapat mendongkrak nilainya yang semula tidak pernah melebihi
angka lima menjadi tiga angka diatasnya.
“Kyuhyun oppa, kalau
nilai ujianku nanti mencapai angka sembilan puluh, kau harus memberiku hadiah
eoh?” celoteh Eunbin saat ia telah selesai mengerjakan soal.
“Nilai apa itu sembilan
puluh? Aku ingin kau mendapatkan nilai seratus” jawab Kyuhyun santai.
“Mwoya? Kau kan tahu
kemampuanku dalam matematika oppa. Sembilan puluh saja ne?” tawar Eunbin dan
menatap penuh harap pada Kyuhyun yang tengah menilai pekerjaannya.
“Seratus”
“Sembilan puluh satu?”
“Huh.. sembilan puluh
lima atau kau hanya mendapat ucapan selamat dariku?”
“Hish, dasar kikir.
Arraseo sembilan puluh lima”
“Anak pintar. Cha ini
hasil pekerjaanmu” ucap Kyuhyun.
Eunbin menerima hasil
pekerjaannya dan melihat beberapa tanda merah di nomor awal. Gadis itu segera
menuju lembar terakhir, tempat yang biasa Kyuhyun menulis nilai.
“Mwo?? sembilan puluh?
Waaaaah neomu jotta.. Kang Eunbin! neomu daebakk! Jjang! ahahahak”
Eunbin terlihat riang karena ini kali pertamanya
mendapat nilai sembilan puluh. Sementara Kyuhyun yang memperhatikan ekspresi
berlebihan Eunbin menampakkan tawa kecilnya.
“Saat hari terakhirmu
ujian, aku akan mengajakmu ke Lotte World. Kau pasti butuh penyegaran” ucap
Kyuhyun.
“Jinjja? Aku akan
mengingatnya oppa. Awas kalau kau tidak menepati janjimu”
“Arraseo arraseo”
Drrtt drrtt..
Ponsel Kyuhyun
bergetar, namja itu mengambil ponselnya yang ada di meja. Mimik wajahnya
terlihat menegang saat ia melihat siapa gerangan yang menelfon. Dengan cepat
Kyuhyun menekan layar hijau dan meletakkan ponsel itu di telinga kirinya.
“Yeoboseo?”
“….”
“Jigeum?”
“…”
“Eoh.. arraseo”
Kyuhyun menoleh pada
Eunbin yang kembali memandangi hasil pekerjaannya.
“Hey bocah, aku harus
pergi sekarang. Kau harus bersemangat untuk ujianmu besok. Sampai jumpa” ucap
Kyuhyun dan pergi begitu saja. Namja itu terlihat buru-buru hingga jaket yang
ia bawa tertinggal di sofa.
‘Kenapa
Kyuhyun oppa terlihat terburu-buru sekali’ batin Eunbin.
***
Pagi di hari kamis ini
masih terlihat mendung, membuat seorang yeoja semakin enggan untuk meninggalkan
tempat tidurnya yang hangat dan nyaman. Kedua mata gadis itu sudah terjaga
namun menggerakkan tubuhnya seperti menggerakkan namsan tower. Begitu berat dan
menyusahkan..
“Saengi-ya apa hari ini
kau libur?” tanya Eunrim saat melihat adik kesayangannya itu masih tenang
dibalik selimut.
“Aniya eonni, dingin
sekali.. aku malas sekolah”
“Jangan sampai suasana
hatimu menjadi mendung seperti cuaca hari ini. Cepat mandi, aku akan
mengantarkanmu. Jangan lupa hari ini hari terakhirmu ujian” titah Eunrim dan
kembali menutup pintu kamar Eunbin.
“AH MATTA!! GOMAWO
EONNI”
Eunbin bergegas untuk membersihkan
tubuhnya di kamar mandi dan bersiap-siap untuk pergi ke sekolah. Ia sudah
sangat siap untuk ujian hari ini. MATEMATIKA! Mimpi terburuk sepanjang hidupnya
itu sudah ia tangani karena bantuan Kyuhyun.
Suasana SMA Seungri
nampak lebih tenang dalam empat hari terakhir ini. Siswa-siswi yang biasanya
berlarian di luar ruangan, kini duduk diam di dalam kelas dengan sebuah pensil
di tangan mereka. Kerutan-kerutan di kening mereka juga semakin terlihat. Yaa
mereka adalah siswa-siswi kelas duabelas yang tengah menghadapi ujian akhir
sementara siswa-siswi kelas sepuluh dan sebelas belajar di rumah masing-masing.
Eunbin terlihat sangat
serius mengerjakan satu per satu soal yang dipenuhi dengan angka itu. Jungsoo
songsaengnim yang kebetulan menjadi pengawas di ruangannya itu terlihat tak
bisa diam dan mondar-mandir untuk melirik hasil pekerjaan siswa-siswinya. Guru
yang terkenal galak namun bijaksana itu menampakkan senyum malaikatnya saat ia
melihat lembar jawab Eunbin yang sudah penuh dengan jawaban.
***
Di sebuah universitas
yang sangat terkenal di negeri gingseng itu, terlihat seorang gadis bermata
sipit dan seorang namja yang wajahnya hampir mirip dengan ikan saling berbisik.
Ia menatap pada seorang namja dan yeoja yang baru saja keluar dari gedung
fakultas hukum.
“Honey.. kenapa mereka
tiba-tiba kembali mesra?” Eunrim mengendikkan bahunya karena tidak tahu harus
menjawab apa. Kedua matanya menatap penuh selidik pada yeoja yang ada di
samping namja yang ia kenal itu. Kyuhyun dan Haneul.
“Hae-ya, Rim-ah.. aku
akan pulang bersama Haneul. Kami akan mampir ke restoran Yunho hyung, kalian
mau ikut tidak?” tanya Kyuhyun dengan wajah bahagianya.
“Aniya Kyuhyun-ah, kami
harus pergi ke suatu tempat” jawab Eunrim asal.
“Baiklah kalau begitu,
sampai jumpa besok eoh”
“Sampai jumpa” imbuh
Haneul.
Eunrim dan Donghae
menatap kepergian Kyuhyun dan Haneul. Mobil mewah Kyuhyunpun melaju
meninggalkan mereka berdua dengan sejuta pertanyaan.
“Honey, memang kita mau
kemana?” Eunrim menatap gemas pada Donghae, terkadang ia ingin sekali mencubit
pipi kekasihnya itu.
“Oppa.. apa kau ingin
mengganggu kencan mereka?”
“Eonni.. siapa yang
berkencan?”
Eunrim dan Donghae
terkejut melihat kedatangan seorang gadis remaja yang masih mengenakan seragam
SMA di kampus mereka.
“Saengi.. kenapa kau
disini?” tanya Eunrim tanpa menjawab pertanyaan yang dilontarkan Eunbin.
“Ujianku sudah selesai
dan aku ingin menagih sesuatu pada Kyuhyun oppa. Kyuhyun oppa eoddiseo?”
“Kyuhyun? Kau sedikit
terlambat Eunbin-ah, dia baru saja pergi bersama Haneul” jawab Donghae.
Raut wajah Eunbin yang
semula riang menjadi masam seketika.
‘Haneul? Kekasihnya?
Jadi mereka sudah berbaikan? Dan sekarang Kyuhyun melupakan janjinya?’ itulah
yang difikirkan Eunbin.
“Haneul eonni?” ulang
Eunbin, meyakinkan pendengarannya benar-benar sehat.
“Begitulah.. sepertinya
mereka sudah kembali mesra. Eun-nie kau pasti belum makan, ayo kita makan siang
di tempat yang enak” ajak Eunrim.
“Kajja.. kau pasti
sudah bekerja keras mengerjakan ujian” imbuh Donghae.
“A-aniyo eonni oppa,
aku ada janji dengan temanku. Kalian makan berdua saja. Annyeong”
***
Langkah kaki yang
terasa berat itu terus berjalan menyusuri tepi jalanan di daerah Gangnam. Dalam
setiap langkahnya ia masih memikirkan hal yang sama seperti tiga puluh menit
yang lalu.
Bagaimana
Kyuhyun dan Haneul tiba-tiba kembali mesra?
Kini
bahkan ia melupakan janji yang sudah dibuatnya sendiri!
Kenapa
aku merasa sesak? Wae?
“Haahh.. memikirkannya
membuatku lapar”
Eunbin berbelok menuju
restoran yang terlihat ramai itu. Sebenarnya tempat ini sudah dekat dengan
rumah Eunbin tapi cacing di perutnya sudah meraung meminta asupan gizi sedari
tadi. Gadis itu mencari kursi yang kosong. Ini adalah kali pertama ia ke
restoran ini meskipun dekat dengan rumahnya. Tiap meja terdiri dari dua kursi
panjang yang berhadapan dan memiliki sandaran yang tinggi.
‘Waahh..
restoran ini mengutamakan privasi pelanggannya’ batin
Eunbin.
Eunbin memicingkan
matanya. Langkah kakinya berhenti di samping meja nomor 9. Kaki Eunbin seakan
tertancap di lantai hingga ia tak mampu untuk bergerak. Kedua matanya dengan
jelas melihat seorang namja yang tengah berciuman dengan seorang yeoja. Wajah
namja itu terlihat separuh namun ia dapat mengenalinya dengan jelas. Tak salah
lagi bahwa namja itu adalah orang yang telah mengingkari janjinya.
Cho Kyuhyun.
Dan yeoja yang kini
tengah ia pagut adalah Kim Haneul.
Eunbin tak tahan lagi.
Ia memejamkan matanya lekat-lekat dan berlari keluar dari restoran. Dadanya
terasa sangat sesak hingga membuatnya sulit bernafas. Air matanya mengalir
begitu saja dengan deras. Eunbin tak tahu alasannya menangis. Namun air matanya
keluar tanpa komando. Air matanya yang terus berdesakan keluar membuat
pandangannya kabur. Ia tak sadar bahwa sebuah sepeda kayuh tengah melaju
kencang ke arahnya.
BRUKK
“Aww..”
Tubuh Eunbin tersrempet
sepeda itu hingga membuatnya jatuh tersungkur. Ia merintih kesakitan, kedua
lutut dan sikunya terluka terkena trotoar hingga mengeluarkan darah. Pengendara
sepeda itu terlihat khawatir dan menghampiri Eunbin.
“Aggashi mianhae.. gwenchanayo?”
Eunbin yang semula
menunduk dengan perlahan mendongakkan kepalanya saat mendengar suara lembut yang
sudah lama tidak ia dengar.
“Op- oppa”
Cut
cut cut~

Tidak ada komentar:
Posting Komentar