Kamis, 01 Januari 2015

You are my love Part 4



Genre : Romance, happy, little sad.
Length : Series
Rated : 15+
Cast :
Cho Kyuhyun, Kang Eunbin, Kim Haneul, Kang Eunrim, Lee Donghae.
Support cast : Nam Raemi,
Author : Wulandari
Twitter : @wulan_cho
Facebook : Wulan Darisayaolehsayauntuksaya
Disclaimer : This is real my imagination, give me your responses and I will give you the next part^^ thanks a lot :* I made this fanfiction for all of you, my beloved readers J

All parts are author POV

Tiga sekawan itu terlihat selalu bercanda tawa bersama meskipun terkadang salah satu dari mereka memberikan protes saat ia merasa diacuhkan. Kyuhyun pasti akan menggerutu tanpa hentinya saat Donghae mulai bermanja-manja pada Eunrim.

“Yakk! Kalian lupa kalau aku ada disini eoh?” protes Kyuhyun saat Donghae dan Eunrim tengah asyik membicarakan rencana mereka untuk kencan.
“Lebih baik kau mencari pacar baru Kyuhyun-ah. Haneul saja sudah tidak peduli padamu” ledek Donghae.

Kyuhyun tidak menghiraukan ledekan Donghae karena kini kedua matanya menemukan objek yang lebih menarik melewatinya. Siapa lagi kalau bukan Kim Haneul?


“Ha-”

Panggilan Kyuhyun berhenti karena Haneul yang baru saja keluar dari gedung yang sama dengannya langsung berlari kecil menuju van pribadinya. Raut kecewa segera terlukis di wajah tampan Kyuhyun.

“Gadis itu benar-benar sangat sibuk” komentar Donghae.
Eunrim yang melihat sahabatnya itu dilanda kecewa segera menghiburnya.
“Jangan khawatir Kyu, kau masih memiliki sahabat”

Kyuhyun hanya bisa menatap nanar pada van milik Haneul yang kian menjauh dari pandangannya. Akankah ia mampu mempertahankan cintanya jika terus diacuhkan seperti ini?

Tiin tiin~
Sebuah suara klakson mengagetkan Kyuhyun yang hendak berjalan menuju mobil Donghae. Seorang gadis melambaikan tangan dengan riang di samping kemudi sopir.

“Eonni.. oppadeul.. annyeong” sapa Eunbin riang. Gadis itu keluar dari mobil dan menghampiri tiga serangkai itu.
“Hei hei hei.. kampus bukan tempat untuk bermain seorang bayi kecil sepertimu” ujar Kyuhyun mulai mengejek Eunbin, membuat gadis itu menggelembungkan pipinya penuh dengan udara.
“Saengi-ya untuk apa kau kemari?” tanya Eunrim.
“Sepertinya adik ipar sudah tidak sabar ingin masuk universitas” imbuh Donghae.
“Yakk kalian ini bertanya seperti wartawan saja” Eunbin mendekati Kyuhyun dan menggandeng lengan namja itu sebelum melanjutkan kata-katanya.
“Aku kesini karena ada tugas lagi. Kyuhyun oppa.. bantu aku ne?”

Kyuhyun terkejut karena ulah Eunbin. Gadis itu sangat tenang saat berada di dekatnya.
‘Anak ini benar-benar- setelah tertidur di apartemenku dengan mudahnya dan sekarang ia berani menggandeng lenganku. Apa dia seperti ini pada semua pria?’ pikir Kyuhyun dalam hati.

“Yakk! Kyuhyun oppa!” pekik Eunbin karena tidak mendapat respon dari Kyuhyun.
“Mwoya?” tanya Kyuhyun mencoba tenang.
“Aku punya tugas lagi, temani aku ke perpustakaan kota”
“Pergi saja Kyuhyun-ah, lagipula hari ini kau tidak membawa mobil kan?”

Sebelum Kyuhyun membalas ucapan Donghae, Eunbin terlebih dulu menarik Kyuhyun paksa masuk ke dalam mobil. Gadis itu melambaikan tangan pada Eunrim dan Donghae sebelum mobil audy itu melaju.

“Adik ipar benar-benar tepat waktu”
“Kajja oppa.. kita harus cepat ke apartemenmu, waktu kita tidak banyak” ajak Eunrim dan ikut menyeret Donghae menuju mobil persis seperti yang Eunbin lakukan pada Kyuhyun tadi.

***
Tanpa berkata sepatah katapun, gadis itu terus saja mengunyah makan siangnya dengan lahap. Seakan gadis itu -Eunbin- tidak diberi makan selama puluhan tahun. Sementara Eunbin sibuk mengisi perutnya yang kosong dengan ayam goreng, seorang namja yang ada didepannya sudah cukup kenyang hanya dengan melihat nafsu makan gadis itu yang cukup tinggi tanpa khawatir. Bukannya mengerjakan tugas di perpustakaan kota, Eunbin justru mengajak Kyuhyun makan di salah satu restoran cepat saji di Cheongdamdong.

“Hey bayi kecil, apa kau tidak takut menjadi gemuk?” ledek Kyuhyun.
“Wae? Aku bukan kekasihmu yang hanya makan tumbuhan berwarna hijau, seperti sapi saja” jawab Eunbin tenang.
“dan aku bukan bayi kecil, arro?!” imbuhnya.

Mendengar jawaban Eunbin, pikiran Kyuhyun kembali pada Haneul. Baru satu minggu yang lalu ia merasa senang karena kekasihnya itu mau menghampirinya namun kini gadis itu kembali disibukkan oleh urusan modeling.

“Sudahlah, dimataku kau selalu saja seperti seorang bayi” ucap Kyuhyun dan mengelap saus yang berceceran disekitar bibir Eunbin dengan ibu jarinya.

Deg deg deg~
Eunbin merasakan jantungnya berdebar-debar saat Kyuhyun menyentuh wajahnya. Ia minum dengan cepat setelah Kyuhyun menjauhkan ibu jarinya. Ada yang tidak beres dengan kinerja jantungnya. Kyuhyunpun tidak sadar dengan apa yang telah ia lakukan hingga mereka kembali pada makanan yang ada di depan mereka dengan sunyi.

Disisi lain Eunrim dan Donghae yang tengah berada di apartemen Donghae sudah siap untuk merubah suasana apartemen itu. Setelah berbelanja dengan kilat di Lotte Mart, mereka meletakkan kantung-kantung plastik itu diatas meja. Eunrim mengambil note di saku mantelnya dan mulai berkomat-komit.

“Chagiya.. lebih baik kau sms Eunbin, suruh mereka pulang jam 7 malam saja” titah Donghae.
“Kau saja yang sms oppa, aku sedang mengecek semuanya. Ini ponselku” Eunrim menolak perintah Donghae dan justru memberikan ponselnya. Namja itu pun menerima tanpa protes.

Donghae dan Eunrim mulai menempelkan kertas warna-warni yang berukuran panjang itu di ruang tamu apartemen yang ditinggali Donghae dan Kyuhyun. Donghae meniup balon yang berukuran sedemikian rupa itu sementara Eunrim yang mengikatnya. Tak jarang ada beberapa balon yang meletus saat ditiup oleh Donghae. Disaat namja itu kesakitan karena perih di bibirnya, Eunrim justru tertawa terbahak-bahak.

Darr!
“Hahaha.. oppa jangan meniupnya terlalu banyak, hahaha”

Chup
Tawa Eunrim terhenti saat tiba-tiba Donghae mengecup bibirnya sekilas. Mereka pasti sudah berciuman berkali-kali tapi Eunrim masih saja terkejut saat Donghae melakukannya. Jantungnya masih saja berdebar-debar seperti saat pertama kali namja itu menciumnya di tengah lapangan basket kampus. Ya! Donghae menyatakan perasaannya setelah menang turnamen basket melawan Universitas Hongik. Saat Eunrim berkata ya, Donghae langsung mengecup bibir Eunrim. Alhasil gadis itu marah selama tiga hari tepat setelah mereka resmi menjadi sepasang kekasih.

“Oppaaa!!” pekik Eunrim dan kini Donghae yang tertawa terbahak-bahak.

***
Jalanan di daerah Insa-dong semakin ramai di sore hari. Cuaca yang cerah membuat orang-orang semakin asyik berlalu lalang di sekitar toko-toko yang menjual barang-barang tradisional dan bernilai histrois itu. Eunbin yang semula menyeret Kyuhyun dari kampus untuk mengerjakan tugas justru mengajak namja itu ke Insa-dong setelah makan siang mereka.

“Hei bayi kecil.. sebenarnya kau ingin mengerjakan tugas matematika atau sejarah eoh?” tanya Kyuhyun saat Eunbin asyik melihat-lihat keramik di salah satu toko.
Eunbin yang tengah mengamati mug-mug yang terlihat unik itupun mengalihkan perhatiannya dan menatap Kyuhyun bingung.
“Itu..”
“Wae? Kau berbohong padaku? Atau jangan-jangan kau ingin mengajakku berkencan dengan alasan mengerjakan tugas? Wah.. wah.. kupikir kau anak yang polos dan-”
“Aish! Oppa.. kau menyebalkan”

Eunbin menggelembungkan pipinya. Gadis itu melihat jarum jam yang ada di pergelangan tanganya, ia mendengus kesal sebelum melangkah keluar dari toko. Kyuhyun yang menyadari kekesalan Eunbin akhirnya mengikuti gadis itu keluar dan berjalan satu langkah di belakangnya.

“Waah sepertinya itu lucu” komentar Eunbin saat ia melihat seorang kakek yang menggambar berbagai karikatur di pinggir jalan.
“Kyuhyun oppa.. kaja” tanpa menunggu jawaban dari Kyuhyun, Eunbin terlebih dulu menarik pergelangan tangan Kyuhyun. Namja itupun hanya bisa pasrah atas perlakuan Eunbin.

“Harabeoji.. bisakah kau menggambar dia?” tanya Eunbin pada si kakek sambil menunjuk Kyuhyun.
“Tentu saja bisa nona” jawab si kakek. Tanpa basa-basi, Eunbin segera mendorong dan mendudukkan Kyuhyun di sebuah kursi kecil dan tinggi di depan si kakek.

“Naega wae? Kenapa tidak kau saja bayi kecil?” protes Kyuhyun.
“Kau dulu oppa, nanti baru aku” ucap Eunbin. Gadis itu membisikkan sesuatu pada si kakek sebelum ia mulai melukis wajah Kyuhyun. Melihat gelagat aneh Eunbin, namja itupun mulai protes kembali.
“Yakk jangan meminta kakek untuk memperjelek wajahku eoh”

Kyuhyun menghampiri Eunbin dan menarik pergelangan tangan gadis itu untuk ikut duduk di sampingnya.
“Kakek tolong gambar gadis ini juga”
“Aniyo kakek, jangan dengarkan dia” Eunbin hendak beranjak dari tempat duduk namun tangan Kyuhyun menggenggam tangannya erat.
“Kau berisik sekali. Kakek tolong gambar kami berdua”

Hanya butuh waktu tiga puluh menit untuk si kakek menyelesaikan gambar karikatur Kyuhyun dan Eunbin. Selama itu pula Kyuhyun terus menggenggam erat tangan Eunbin. mungkin namja itu khawatir kalau Eunbin akan melarikan diri atau mungkin tanpa ia sadari ada maksud lain dibalik itu.

“Chaaa.. lukisannya sudah selesai. Apa kalian akan terus berpegangan tangan seperti itu? Dasar anak muda” ujar si kakek. Kyuhyun dan Eunbin terhenyak. Mereka terlihat salah tingkah.
“Ini dia lukisan kalian” kakek pelukis itu memberikan lukisan yang sudah ia bungkus lantas Kyuhyun memberikan beberapa lembar ribu won.

***
Eunrim dan Donghae telah bersiap di dalam apartemen. Ruangan itu menjadi lebih ramai dari biasanya. Balon-balon dan kertas-kertas menempel di dinding serta tulisan ‘Happy Birthday Kyu-nie’ yang terpampang di tengahnya. Tak lupa kue ulang tahun dan beberapa snack tersedia di meja. Ya.. hari ini tanggal 3 Februari, hari lahir Cho Kyuhyun.

Eunrim mengintip dari balik jendela besar yang ada di apartemen itu. Ia dapat melihat mobil Eunbin yang dikendarai oleh Kyuhyun berhenti di bawah sana.
“Oppa bersiaplah” bisik Eunrim.
“Kenapa kau harus berbisik? Dia tak akan dengar walaupun kau berteriak honey”
“Palli palli..” perintah Eunrim sambil mendorong bahu Donghae untuk menuju dekat pintu.

Sepasang kekasih itu menunggu di balik pintu. Kedua tangan mereka telah bersiap dengan tepung. Donghae dan Eunrim berniat untuk mengguyuri Kyuhyun dengan tiga kilogram tepung yang kini sudah berada di genggaman mereka.

Donghae dan Eunrim mendengar suara klik pada pintu. Tanda Kyuhyun sudah menekan sandinya. Mereka berdua menghitung bersama.
Hana.. dul.. set..

Cklek..
Bushh..

“HYAAAKK!! EONNI!!! DONGHAE OPPAAA!!!”
“bwahahahaha”

Donghae dan Eunrim terkejut saat mendengar teriakan Eunbin. Tak lama kemudian mereka sadar kalau sasaran mereka meleset. Donghae dan Eunrim tidak sadar kalau Eunbinlah yang berjalan di depan Kyuhyun alhasil justru Eunbin yang kini penuh dengan tepung. Kyuhyun yang aman di belakang Eunbin tertawa terbahak-bahak sampai memegangi perutnya.

Hatchim Hatchim Hatchim
Eunbin yang memang alergi pada tepung tak bisa mengendalikan bersinnya. Apalagi tubuhnya kini seperti adonan yang siap digoreng. Donghae dan Eunrim yang semula diam membeku ikut tertawa. Kyuhyun justru sudah tertawa keras.

“Haish.. hatchim.. awas hatchim kali- hatchim”
“Saengi-ya mianhae eoh, kau menjadi korban kami” sesal Eunrim sambil menahan tawa.
“Mianhae adik ipar, kami lupa untuk memberitahumu untuk berjalan di belakang” imbuh Donghae.
“hahaha”

Kyuhyun tidak berkomentar apa-apa karena sibuk tertawa. Eunrim dan Donghae merasa lega karena namja itu dapat tertawa lepas meskipun tanpa Haneul.
Eunbin yang merasa kesal memunguti tepung yang jatuh ke lantai dan melemparnya pada Kyuhyun karena namja itu tak henti-hentinya tertawa.

“Ya ya ya.. bayi kecil apa yang kau lakukan” protes Kyuhyun.
“Yang ulang tahun hari ini bukan aku tapi kau oppa” dengus Eunbin tak terima.
“Dan ini untuk kalian karena salah sasaran” imbuh Eunbin dan ikut melempari Eunrim dan Donghae.

Pada akhirnya mereka berempat berperang tepung. Gelak tawa bahagia mereka lepaskan bersama dan disisipi bersin Eunbin yang seperti kucing. Rencana Eunrim dan Donghae berhasil berkat bantuan Eunbin yang mau mengajak Kyuhyun keluar dari apartemen sementara mereka berdua menyiapakan pesta kecil ini.

Tak ada rasa kesepian di hati Kyuhyun. Ia bahkan hampir melupakan keberadaan Haneul dan mengapa gadis itu sampai detik ini tidak menghubunginya. Kyuhyun ingin tertawa seperti biasanya. Tertawa tanpa beban.

Cut~

Tidak ada komentar:

Posting Komentar