Tittle : You are my love Part 4
Genre : Romance, happy, little sad.
Length : Series
Rated : 15+
Cast :
Rated : 15+
Cast :
Cho
Kyuhyun, Kang Eunbin, Kim Haneul, Kang Eunrim, Lee Donghae.
Support
cast : Nam Raemi,
Author
: Wulandari
Twitter
: @wulan_cho
Facebook
: Wulan Darisayaolehsayauntuksaya
Disclaimer
: This is real my imagination, give me your responses and I will give you the
next part^^ thanks a lot :* I made this fanfiction for all of you, my beloved
readers J
All parts are
author POV
Tiga
sekawan itu terlihat selalu bercanda tawa bersama meskipun terkadang salah satu
dari mereka memberikan protes saat ia merasa diacuhkan. Kyuhyun pasti akan
menggerutu tanpa hentinya saat Donghae mulai bermanja-manja pada Eunrim.
“Yakk!
Kalian lupa kalau aku ada disini eoh?” protes Kyuhyun saat Donghae dan Eunrim
tengah asyik membicarakan rencana mereka untuk kencan.
“Lebih
baik kau mencari pacar baru Kyuhyun-ah. Haneul saja sudah tidak peduli padamu”
ledek Donghae.
Kyuhyun
tidak menghiraukan ledekan Donghae karena kini kedua matanya menemukan objek
yang lebih menarik melewatinya. Siapa lagi kalau bukan Kim Haneul?
“Ha-”
Panggilan
Kyuhyun berhenti karena Haneul yang baru saja keluar dari gedung yang sama
dengannya langsung berlari kecil menuju van pribadinya. Raut kecewa segera
terlukis di wajah tampan Kyuhyun.
“Gadis
itu benar-benar sangat sibuk” komentar Donghae.
Eunrim
yang melihat sahabatnya itu dilanda kecewa segera menghiburnya.
“Jangan
khawatir Kyu, kau masih memiliki sahabat”
Kyuhyun
hanya bisa menatap nanar pada van milik Haneul yang kian menjauh dari
pandangannya. Akankah ia mampu mempertahankan cintanya jika terus diacuhkan
seperti ini?
Tiin tiin~
Sebuah
suara klakson mengagetkan Kyuhyun yang hendak berjalan menuju mobil Donghae.
Seorang gadis melambaikan tangan dengan riang di samping kemudi sopir.
“Eonni..
oppadeul.. annyeong” sapa Eunbin riang. Gadis itu keluar dari mobil dan
menghampiri tiga serangkai itu.
“Hei
hei hei.. kampus bukan tempat untuk bermain seorang bayi kecil sepertimu” ujar
Kyuhyun mulai mengejek Eunbin, membuat gadis itu menggelembungkan pipinya penuh
dengan udara.
“Saengi-ya
untuk apa kau kemari?” tanya Eunrim.
“Sepertinya
adik ipar sudah tidak sabar ingin masuk universitas” imbuh Donghae.
“Yakk
kalian ini bertanya seperti wartawan saja” Eunbin mendekati Kyuhyun dan
menggandeng lengan namja itu sebelum melanjutkan kata-katanya.
“Aku
kesini karena ada tugas lagi. Kyuhyun oppa.. bantu aku ne?”
Kyuhyun
terkejut karena ulah Eunbin. Gadis itu sangat tenang saat berada di dekatnya.
‘Anak ini
benar-benar- setelah tertidur di apartemenku dengan mudahnya dan sekarang ia
berani menggandeng lenganku. Apa dia seperti ini pada semua pria?’ pikir Kyuhyun
dalam hati.
“Yakk!
Kyuhyun oppa!” pekik Eunbin karena tidak mendapat respon dari Kyuhyun.
“Mwoya?”
tanya Kyuhyun mencoba tenang.
“Aku
punya tugas lagi, temani aku ke perpustakaan kota”
“Pergi
saja Kyuhyun-ah, lagipula hari ini kau tidak membawa mobil kan?”
Sebelum
Kyuhyun membalas ucapan Donghae, Eunbin terlebih dulu menarik Kyuhyun paksa
masuk ke dalam mobil. Gadis itu melambaikan tangan pada Eunrim dan Donghae
sebelum mobil audy itu melaju.
“Adik
ipar benar-benar tepat waktu”
“Kajja
oppa.. kita harus cepat ke apartemenmu, waktu kita tidak banyak” ajak Eunrim
dan ikut menyeret Donghae menuju mobil persis seperti yang Eunbin lakukan pada
Kyuhyun tadi.
***
Tanpa
berkata sepatah katapun, gadis itu terus saja mengunyah makan siangnya dengan
lahap. Seakan gadis itu -Eunbin- tidak
diberi makan selama puluhan tahun. Sementara Eunbin sibuk mengisi perutnya yang
kosong dengan ayam goreng, seorang namja yang ada didepannya sudah cukup
kenyang hanya dengan melihat nafsu makan gadis itu yang cukup tinggi tanpa khawatir.
Bukannya mengerjakan tugas di perpustakaan kota, Eunbin justru mengajak Kyuhyun
makan di salah satu restoran cepat saji di Cheongdamdong.
“Hey
bayi kecil, apa kau tidak takut menjadi gemuk?” ledek Kyuhyun.
“Wae?
Aku bukan kekasihmu yang hanya makan tumbuhan berwarna hijau, seperti sapi
saja” jawab Eunbin tenang.
“dan
aku bukan bayi kecil, arro?!” imbuhnya.
Mendengar
jawaban Eunbin, pikiran Kyuhyun kembali pada Haneul. Baru satu minggu yang lalu
ia merasa senang karena kekasihnya itu mau menghampirinya namun kini gadis itu
kembali disibukkan oleh urusan modeling.
“Sudahlah,
dimataku kau selalu saja seperti seorang bayi” ucap Kyuhyun dan mengelap saus
yang berceceran disekitar bibir Eunbin dengan ibu jarinya.
Deg deg deg~
Eunbin
merasakan jantungnya berdebar-debar saat Kyuhyun menyentuh wajahnya. Ia minum
dengan cepat setelah Kyuhyun menjauhkan ibu jarinya. Ada yang tidak beres
dengan kinerja jantungnya. Kyuhyunpun tidak sadar dengan apa yang telah ia
lakukan hingga mereka kembali pada makanan yang ada di depan mereka dengan
sunyi.
Disisi
lain Eunrim dan Donghae yang tengah berada di apartemen Donghae sudah siap
untuk merubah suasana apartemen itu. Setelah berbelanja dengan kilat di Lotte
Mart, mereka meletakkan kantung-kantung plastik itu diatas meja. Eunrim mengambil
note di saku mantelnya dan mulai berkomat-komit.
“Chagiya..
lebih baik kau sms Eunbin, suruh mereka pulang jam 7 malam saja” titah Donghae.
“Kau
saja yang sms oppa, aku sedang mengecek semuanya. Ini ponselku” Eunrim menolak
perintah Donghae dan justru memberikan ponselnya. Namja itu pun menerima tanpa
protes.
Donghae
dan Eunrim mulai menempelkan kertas warna-warni yang berukuran panjang itu di
ruang tamu apartemen yang ditinggali Donghae dan Kyuhyun. Donghae meniup balon
yang berukuran sedemikian rupa itu sementara Eunrim yang mengikatnya. Tak
jarang ada beberapa balon yang meletus saat ditiup oleh Donghae. Disaat namja
itu kesakitan karena perih di bibirnya, Eunrim justru tertawa terbahak-bahak.
Darr!
“Hahaha..
oppa jangan meniupnya terlalu banyak, hahaha”
Chup
Tawa
Eunrim terhenti saat tiba-tiba Donghae mengecup bibirnya sekilas. Mereka pasti
sudah berciuman berkali-kali tapi Eunrim masih saja terkejut saat Donghae
melakukannya. Jantungnya masih saja berdebar-debar seperti saat pertama kali
namja itu menciumnya di tengah lapangan basket kampus. Ya! Donghae menyatakan
perasaannya setelah menang turnamen basket melawan Universitas Hongik. Saat
Eunrim berkata ya, Donghae langsung mengecup bibir Eunrim. Alhasil gadis itu
marah selama tiga hari tepat setelah mereka resmi menjadi sepasang kekasih.
“Oppaaa!!”
pekik Eunrim dan kini Donghae yang tertawa terbahak-bahak.
***
Jalanan
di daerah Insa-dong semakin ramai di sore hari. Cuaca yang cerah membuat
orang-orang semakin asyik berlalu lalang di sekitar toko-toko yang menjual
barang-barang tradisional dan bernilai histrois itu. Eunbin yang semula
menyeret Kyuhyun dari kampus untuk mengerjakan tugas justru mengajak namja itu ke
Insa-dong setelah makan siang mereka.
“Hei
bayi kecil.. sebenarnya kau ingin mengerjakan tugas matematika atau sejarah
eoh?” tanya Kyuhyun saat Eunbin asyik melihat-lihat keramik di salah satu toko.
Eunbin
yang tengah mengamati mug-mug yang terlihat unik itupun mengalihkan
perhatiannya dan menatap Kyuhyun bingung.
“Itu..”
“Wae?
Kau berbohong padaku? Atau jangan-jangan kau ingin mengajakku berkencan dengan
alasan mengerjakan tugas? Wah.. wah.. kupikir kau anak yang polos dan-”
“Aish!
Oppa.. kau menyebalkan”
Eunbin
menggelembungkan pipinya. Gadis itu melihat jarum jam yang ada di pergelangan
tanganya, ia mendengus kesal sebelum melangkah keluar dari toko. Kyuhyun yang
menyadari kekesalan Eunbin akhirnya mengikuti gadis itu keluar dan berjalan
satu langkah di belakangnya.
“Waah
sepertinya itu lucu” komentar Eunbin saat ia melihat seorang kakek yang
menggambar berbagai karikatur di pinggir jalan.
“Kyuhyun
oppa.. kaja” tanpa menunggu jawaban dari Kyuhyun, Eunbin terlebih dulu menarik
pergelangan tangan Kyuhyun. Namja itupun hanya bisa pasrah atas perlakuan
Eunbin.
“Harabeoji..
bisakah kau menggambar dia?” tanya Eunbin pada si kakek sambil menunjuk
Kyuhyun.
“Tentu
saja bisa nona” jawab si kakek. Tanpa basa-basi, Eunbin segera mendorong dan
mendudukkan Kyuhyun di sebuah kursi kecil dan tinggi di depan si kakek.
“Naega
wae? Kenapa tidak kau saja bayi kecil?” protes Kyuhyun.
“Kau
dulu oppa, nanti baru aku” ucap Eunbin. Gadis itu membisikkan sesuatu pada si
kakek sebelum ia mulai melukis wajah Kyuhyun. Melihat gelagat aneh Eunbin,
namja itupun mulai protes kembali.
“Yakk
jangan meminta kakek untuk memperjelek wajahku eoh”
Kyuhyun
menghampiri Eunbin dan menarik pergelangan tangan gadis itu untuk ikut duduk di
sampingnya.
“Kakek
tolong gambar gadis ini juga”
“Aniyo
kakek, jangan dengarkan dia” Eunbin hendak beranjak dari tempat duduk namun
tangan Kyuhyun menggenggam tangannya erat.
“Kau
berisik sekali. Kakek tolong gambar kami berdua”
Hanya
butuh waktu tiga puluh menit untuk si kakek menyelesaikan gambar karikatur Kyuhyun
dan Eunbin. Selama itu pula Kyuhyun terus menggenggam erat tangan Eunbin.
mungkin namja itu khawatir kalau Eunbin akan melarikan diri atau mungkin tanpa
ia sadari ada maksud lain dibalik itu.
“Chaaa..
lukisannya sudah selesai. Apa kalian akan terus berpegangan tangan seperti itu?
Dasar anak muda” ujar si kakek. Kyuhyun dan Eunbin terhenyak. Mereka terlihat
salah tingkah.
“Ini
dia lukisan kalian” kakek pelukis itu memberikan lukisan yang sudah ia bungkus
lantas Kyuhyun memberikan beberapa lembar ribu won.
***
Eunrim
dan Donghae telah bersiap di dalam apartemen. Ruangan itu menjadi lebih ramai
dari biasanya. Balon-balon dan kertas-kertas menempel di dinding serta tulisan ‘Happy Birthday Kyu-nie’ yang terpampang
di tengahnya. Tak lupa kue ulang tahun dan beberapa snack tersedia di meja. Ya..
hari ini tanggal 3 Februari, hari lahir Cho Kyuhyun.
Eunrim
mengintip dari balik jendela besar yang ada di apartemen itu. Ia dapat melihat
mobil Eunbin yang dikendarai oleh Kyuhyun berhenti di bawah sana.
“Oppa
bersiaplah” bisik Eunrim.
“Kenapa
kau harus berbisik? Dia tak akan dengar walaupun kau berteriak honey”
“Palli
palli..” perintah Eunrim sambil mendorong bahu Donghae untuk menuju dekat
pintu.
Sepasang
kekasih itu menunggu di balik pintu. Kedua tangan mereka telah bersiap dengan
tepung. Donghae dan Eunrim berniat untuk mengguyuri Kyuhyun dengan tiga
kilogram tepung yang kini sudah berada di genggaman mereka.
Donghae
dan Eunrim mendengar suara klik pada pintu. Tanda Kyuhyun sudah menekan
sandinya. Mereka berdua menghitung bersama.
Hana..
dul.. set..
Cklek..
Bushh..
“HYAAAKK!!
EONNI!!! DONGHAE OPPAAA!!!”
“bwahahahaha”
Donghae
dan Eunrim terkejut saat mendengar teriakan Eunbin. Tak lama kemudian mereka
sadar kalau sasaran mereka meleset. Donghae dan Eunrim tidak sadar kalau
Eunbinlah yang berjalan di depan Kyuhyun alhasil justru Eunbin yang kini penuh
dengan tepung. Kyuhyun yang aman di belakang Eunbin tertawa terbahak-bahak
sampai memegangi perutnya.
Hatchim Hatchim
Hatchim
Eunbin
yang memang alergi pada tepung tak bisa mengendalikan bersinnya. Apalagi
tubuhnya kini seperti adonan yang siap digoreng. Donghae dan Eunrim yang semula
diam membeku ikut tertawa. Kyuhyun justru sudah tertawa keras.
“Haish..
hatchim.. awas hatchim kali- hatchim”
“Saengi-ya
mianhae eoh, kau menjadi korban kami” sesal Eunrim sambil menahan tawa.
“Mianhae
adik ipar, kami lupa untuk memberitahumu untuk berjalan di belakang” imbuh
Donghae.
“hahaha”
Kyuhyun
tidak berkomentar apa-apa karena sibuk tertawa. Eunrim dan Donghae merasa lega
karena namja itu dapat tertawa lepas meskipun tanpa Haneul.
Eunbin
yang merasa kesal memunguti tepung yang jatuh ke lantai dan melemparnya pada
Kyuhyun karena namja itu tak henti-hentinya tertawa.
“Ya
ya ya.. bayi kecil apa yang kau lakukan” protes Kyuhyun.
“Yang
ulang tahun hari ini bukan aku tapi kau oppa” dengus Eunbin tak terima.
“Dan
ini untuk kalian karena salah sasaran” imbuh Eunbin dan ikut melempari Eunrim
dan Donghae.
Pada
akhirnya mereka berempat berperang tepung. Gelak tawa bahagia mereka lepaskan
bersama dan disisipi bersin Eunbin yang seperti kucing. Rencana Eunrim dan Donghae
berhasil berkat bantuan Eunbin yang mau mengajak Kyuhyun keluar dari apartemen
sementara mereka berdua menyiapakan pesta kecil ini.
Tak
ada rasa kesepian di hati Kyuhyun. Ia bahkan hampir melupakan keberadaan Haneul
dan mengapa gadis itu sampai detik ini tidak menghubunginya. Kyuhyun ingin
tertawa seperti biasanya. Tertawa tanpa beban.
Cut~

Tidak ada komentar:
Posting Komentar