Rabu, 10 Februari 2016

You are my love Part 7



Genre : Romance, happy, little sad.
Length : Series
Rated : 15+
Cast :
Cho Kyuhyun, Kang Eunbin, Kim Haneul, Kang Eunrim, Lee Donghae.
Support cast : Nam Raemi, Shim Changmin.
Author : Wulandari
Twitter : @wulan_cho
Disclaimer : This is real my imagination, give me your responses and I will give you the next part^^ thanks a lot :* I made this fanfiction for all of you, my beloved readers

All parts are author POV

Kyuhyun dan Haneul tengah berjalan-jalan disekitar danau. Kedua pasangan itu terlihat mesra kembali. Jari-jari mereka saling mengait satu sama lain. Hingga Kyuhyun mengajukan pertanyaan pada Haneul karena merasa ada yang mengganjal dihatinya.


“Haneul-ah-”
“Mianhae oppa” ucap Haneul sebelum Kyuhyun berucap. Sepertinya gadis itu tahu apa yang akan Kyuhyun tanyakan.

“Oppa maafkan aku. Aku akhir-akhir ini sibuk dengan kegiatan modelingku. Sampai-sampai aku terlalu larut dalam urusanku sendiri. Aku janji akan lebih memperhatikanmu oppa” sesal Haneul hampir menangis.

Kyuhyun memegang pundak Haneul dan tersenyum lembut.

“Gwenchana chagi, aku senang kau kembali seperti dulu” jawab Kyuhyun lembut.

Ia memeluk kekasihnya itu. Namun Kyuhyun merasa ada sesuatu yang hilang dihatinya tapi ia tidak tahu apa itu. Hingga kedua mata elang Kyuhyun menangkap sosok yang ia kenal berada tak jauh dari tempatnya berdiri.

Gadis itu tengah duduk dibawah pohon yang berada di tepi danau dengan seorang namja yang tak ia kenal. Bibir Kyuhyun membentuk huruf O saat tiba-tiba namja itu mengecup pipi Eunbin.

“Kang Eunbin” gumam Kyuhyun tak jelas. Haneul mendengar gumaman Kyuhyun dan melepaskan pelukannya.

“Waeyo oppa?” tanya Haneul bingung.
“Eoh? A-aniya, gwenchana” jawab Kyuhyun dengan sorot mata yang masih mengamati dua orang itu dari kejauhan.
“Oppa ayo kita pergi, aku mulai lapar” ucap Haneul dan menggandeng lengan Kyuhyun. Namja itupun mengangguk dan mengikuti langkah kaki Haneul meskipun sekali-kali ia melihat ke belakang. Ada ribuan pertanyaan bersarang di otak namja itu.

Sementara itu Eunbin terlihat masih sangat terkejut dengan tindakan Changmin yang tiba-tiba.

“Changmin oppa, kau ini. Apa kau sudah terpengaruh budaya orang barat eoh?” cerocos Eunbin tak terima.

Changmin tertawa dan mengacak anak rambut gadis itu.

“Entahlah, pipimu benar-benar chubby, hehe”

Eunbin mengerucutkan bibirnya saat mendengar jawaban Changmin yang begitu santai. Changmin menghentikan tawanya dan menatap lekat Eunbin.

“Eunbin-ah, aku ingin mengatakan sesuatu padamu. Kau bisa menganggapku gila atau tidak waras tapi aku menyukaimu”

Degg!
Kedua mata Eunbin membulat sempurna saat Changmin mengucapkan hal yang tidak pernah ia pikirkan. Ini benar-benar diluar dugaan dan mendadak! Gadis itupun hanya diam seribu bahasa.

“Sudahlah, kau tidak perlu terlalu memikirkannya. Aku juga tidak ingin terlalu mengikatmu Eunbin-ah.” Ucap Changmin dengan senyumannya.

“Geundae, ijinkan aku untuk tetap disisimu” tambah Changmin dan membuat Eunbin semakin kehilangan pasokan oksigennya.

***
Di sebuah balkon apartemen mewah terdengar petikan gitar dan suara bass yang tengah melantunkan lagu Taylor Swift berjudul Long Live versi akustik. Donghae yang tengah bernyanyi seraya memainkan gitar untuk Eunrim berhenti tiba-tiba sehingga membuat gadis yang tengah menyandar padanya itu menegakkan kepala.

“Kenapa berhenti oppa?” protes Eunrim tak suka suara merdu kekasihnya itu terhenti.

“Honey, apa kau tidak merasa aneh pada Kyuhyun?” tanya Donghae dengan wajah heran bak seorang detektif dan meletakkan gitarnya.

“Kyuhyun? Aku tidak begitu memperhatikannya. Wae?”

“Wajah anak itu tidak berbinar saat  pulang tadi. Bukankah dia pulang dari kencan dengan Haneul? Wajahnya terlihat suram meskipun dia menyembunyikannya” ujar Donghae.

“Mungkin saja dia bertengkar dengan Haneul saat berkencan tadi” Eunrim mulai berspekulasi namun Donghae tidak merasa seperti itu.

“Yak oppa! Kenapa kau memperhatikan wajah Kyuhyun? seolma?”

Eunrim menyipitkan matanya menatap Donghae namun ia segera mengaduh saat namja itu mencubit hidungnya.

“Aww! Yak!! Ikan Mokpo!”

“Kau jangan aneh-aneh eoh, ck”

“Aku bercanda oppa.”

Jarum jam di tangan Eunrim menunjukkan pukul enam sore. Itu artinya ia harus pulang supaya ayahnya tidak curiga. Kalau ia pulang larut ayahnya pasti memberondonginya dengan sejuta pertanyaan. Padahal ia tidak ikut acara pernikahan Keluarga Shim dengan alasan kuliah.

“Oppa, antarkan aku pulang ne?” pinta Eunrim.

“Eum, kajja” ucap Donghae dengan senang hati.

Pasangan itupun segera melesat mengendarai mobil Kyuhyun yang telah Donghae pinjam karena mobilnya tengah berada di bengkel. Saat hampir sampai di depan kediaman Keluarga Kang, ada sebuah mobil lain yang berada beberapa meter didepan mereka. Mereka dapat melihat seorang namja yang turun dari pintu kemudi dan membukakan pintu yang lain.

“Eoh, bukankah itu Shim Changmin?” ucap Eunrim entah pada siapa.

“Shim mwoya? Dia siapa chagi? Hey bukankah itu Eunbin?” ucap Donghae saat namja itu ternyata membukakan pintu untuk Eunbin.

“Shim Changmin. Dia sunbae Eunbin”

Donghae dan Eunrim memperhatikan Eunbin dan Changmin dari kejauhan. Mereka nampak kikuk satu sama lain. Saat mobil itu melesat pergi, Donghae membawa mobil yang ia kendarai mendekati Eunbin.

Eunbin sadar ada sebuah mobil yang menghampirinya. Ia terkejut karena ia tahu benar itu mobil siapa.

‘Bukankah itu mobil Kyuhyun oppa? Apa dia mencariku? Seolma-‘ batin Eunbin dengan jantung yang berdegup kencang.

“Oppa eonni!!” pekik Eunbin lega sekaligus terkejut saat kaca hitam mobil tersebut terbuka dan menampakkan sosok Eunrim dan Donghae.

“Annyeong adik ipar” sapa Donghae.

Eunrim keluar dari mobil dan menghampiri Eunbin. Dari raut wajah Eunrim sudah sangat jelas ia akan menodongkan banyak pertanyaan pada adiknya itu.

“Hati-hati menyetir oppa, jangan mengebut eoh?!” pesan Eunrim pada Donghae dengan nada mengancam.

“Arraseo honey.. sampai jumpa adik ipar” pamit Donghae dan melajukan mobil dalam kecepatan rata-rata.

“Wah.. Donghae oppa benar-benar mematuhi perintahmu eonni” komentar Eunbin masih memperhatikan mobil itu semakin menjauh.

Eunrim justru mendelik pada Eunbin dengan tatapan curiga, “Kau harus menjawab banyak pertanyaanku eoh” ucap Eunrim.

***
Seorang namja nampak merenung di kamar apartemennya. Ia mengambil pigura yang tersimpan di nakas samping tempat tidurnya. Kedua tangannya menyusuri goresan pensil dari seorang kakek pelukis di pinggiran jalan Hongdae. Hingga tangannya terhenti di lukisan wajah seorang yeoja yang ada disana.

Kyuhyun mengerang frustasi. Kenapa ia begitu ragu akan perasaannya. Ia seperti kembali menjadi anak SMA yang tidak bisa memutuskan sesuatu. Benar-benar menyebalkan.

“Aaarrgggh michigetta!”

Kyuhyun meletakkan pigura itu dan mengambil ponselnya. Jemarinya segera menekan nomor telfon Eunbin yang entah sejak kapan sudah ia hafal diluar kepala. Wajah Kyuhyun terlihat tegang menunggu jawaban dari seberang sana.

‘yeobeoseo?’

Suara Eunbin membuat senyum Kyuhyun muncul di wajahnya nan tampan.

“Eunbin-ah?” ucap Kyuhyun sekenanya karena ia mendadak bingung untuk merangkai kata.

‘Eum, waeyo oppa? Ah.. chukkae, kau dan Haneul eonni sudah berbaikan bukan? Aku-’

“Bagaimana ujianmu?”

Entah kenapa Kyuhyun segera memotong ucapan Eunbin, ia tidak ingin membahas hubungannya dengan Haneul.

‘baik oppa. Ah oppa aku tutup telfonnya, appa memanggilku, selamat malam’

Tuut tuut tutt..

Kyuhyun hanya bisa menatap ponselnya dengan bodoh. Eunbin sudah memutuskan sambungannya bahkan sebelum ia mengucapkan selamat malam.

To be continued~

Tidak ada komentar:

Posting Komentar