Tittle
: You are my love Part 7
Genre
: Romance, happy,
little sad.
Length
: Series
Rated : 15+
Cast :
Rated : 15+
Cast :
Cho
Kyuhyun, Kang Eunbin, Kim Haneul, Kang Eunrim, Lee Donghae.
Support cast : Nam
Raemi, Shim Changmin.
Author : Wulandari
Twitter : @wulan_cho
Disclaimer : This is
real my imagination, give me your responses and I will give you the next part^^
thanks a lot :* I made this fanfiction for all of you, my beloved readers
All
parts are author POV
Kyuhyun
dan Haneul tengah berjalan-jalan disekitar danau. Kedua pasangan itu terlihat
mesra kembali. Jari-jari mereka saling mengait satu sama lain. Hingga Kyuhyun
mengajukan pertanyaan pada Haneul karena merasa ada yang mengganjal dihatinya.
“Haneul-ah-”
“Mianhae
oppa” ucap Haneul sebelum Kyuhyun berucap. Sepertinya gadis itu tahu apa yang
akan Kyuhyun tanyakan.
“Oppa
maafkan aku. Aku akhir-akhir ini sibuk dengan kegiatan modelingku.
Sampai-sampai aku terlalu larut dalam urusanku sendiri. Aku janji akan lebih
memperhatikanmu oppa” sesal Haneul hampir menangis.
Kyuhyun
memegang pundak Haneul dan tersenyum lembut.
“Gwenchana
chagi, aku senang kau kembali seperti dulu” jawab Kyuhyun lembut.
Ia
memeluk kekasihnya itu. Namun Kyuhyun merasa ada sesuatu yang hilang dihatinya
tapi ia tidak tahu apa itu. Hingga kedua mata elang Kyuhyun menangkap sosok
yang ia kenal berada tak jauh dari tempatnya berdiri.
Gadis
itu tengah duduk dibawah pohon yang berada di tepi danau dengan seorang namja
yang tak ia kenal. Bibir Kyuhyun membentuk huruf O saat tiba-tiba namja itu
mengecup pipi Eunbin.
“Kang
Eunbin” gumam Kyuhyun tak jelas. Haneul mendengar gumaman Kyuhyun dan
melepaskan pelukannya.
“Waeyo
oppa?” tanya Haneul bingung.
“Eoh?
A-aniya, gwenchana” jawab Kyuhyun dengan sorot mata yang masih mengamati dua
orang itu dari kejauhan.
“Oppa
ayo kita pergi, aku mulai lapar” ucap Haneul dan menggandeng lengan Kyuhyun.
Namja itupun mengangguk dan mengikuti langkah kaki Haneul meskipun sekali-kali
ia melihat ke belakang. Ada ribuan pertanyaan bersarang di otak namja itu.
Sementara
itu Eunbin terlihat masih sangat terkejut dengan tindakan Changmin yang
tiba-tiba.
“Changmin
oppa, kau ini. Apa kau sudah terpengaruh budaya orang barat eoh?” cerocos
Eunbin tak terima.
Changmin
tertawa dan mengacak anak rambut gadis itu.
“Entahlah,
pipimu benar-benar chubby, hehe”
Eunbin
mengerucutkan bibirnya saat mendengar jawaban Changmin yang begitu santai. Changmin
menghentikan tawanya dan menatap lekat Eunbin.
“Eunbin-ah,
aku ingin mengatakan sesuatu padamu. Kau bisa menganggapku gila atau tidak
waras tapi aku menyukaimu”
Degg!
Kedua
mata Eunbin membulat sempurna saat Changmin mengucapkan hal yang tidak pernah
ia pikirkan. Ini benar-benar diluar dugaan dan mendadak! Gadis itupun hanya
diam seribu bahasa.
“Sudahlah,
kau tidak perlu terlalu memikirkannya. Aku juga tidak ingin terlalu mengikatmu
Eunbin-ah.” Ucap Changmin dengan senyumannya.
“Geundae,
ijinkan aku untuk tetap disisimu” tambah Changmin dan membuat Eunbin semakin
kehilangan pasokan oksigennya.
***
Di
sebuah balkon apartemen mewah terdengar petikan gitar dan suara bass yang
tengah melantunkan lagu Taylor Swift berjudul Long Live versi akustik. Donghae
yang tengah bernyanyi seraya memainkan gitar untuk Eunrim berhenti tiba-tiba
sehingga membuat gadis yang tengah menyandar padanya itu menegakkan kepala.
“Kenapa
berhenti oppa?” protes Eunrim tak suka suara merdu kekasihnya itu terhenti.
“Honey,
apa kau tidak merasa aneh pada Kyuhyun?” tanya Donghae dengan wajah heran bak
seorang detektif dan meletakkan gitarnya.
“Kyuhyun?
Aku tidak begitu memperhatikannya. Wae?”
“Wajah
anak itu tidak berbinar saat pulang
tadi. Bukankah dia pulang dari kencan dengan Haneul? Wajahnya terlihat suram
meskipun dia menyembunyikannya” ujar Donghae.
“Mungkin
saja dia bertengkar dengan Haneul saat berkencan tadi” Eunrim mulai
berspekulasi namun Donghae tidak merasa seperti itu.
“Yak
oppa! Kenapa kau memperhatikan wajah Kyuhyun? seolma?”
Eunrim
menyipitkan matanya menatap Donghae namun ia segera mengaduh saat namja itu
mencubit hidungnya.
“Aww!
Yak!! Ikan Mokpo!”
“Kau
jangan aneh-aneh eoh, ck”
“Aku
bercanda oppa.”
Jarum
jam di tangan Eunrim menunjukkan pukul enam sore. Itu artinya ia harus pulang
supaya ayahnya tidak curiga. Kalau ia pulang larut ayahnya pasti
memberondonginya dengan sejuta pertanyaan. Padahal ia tidak ikut acara
pernikahan Keluarga Shim dengan alasan kuliah.
“Oppa,
antarkan aku pulang ne?” pinta Eunrim.
“Eum,
kajja” ucap Donghae dengan senang hati.
Pasangan
itupun segera melesat mengendarai mobil Kyuhyun yang telah Donghae pinjam
karena mobilnya tengah berada di bengkel. Saat hampir sampai di depan kediaman
Keluarga Kang, ada sebuah mobil lain yang berada beberapa meter didepan mereka.
Mereka dapat melihat seorang namja yang turun dari pintu kemudi dan membukakan
pintu yang lain.
“Eoh,
bukankah itu Shim Changmin?” ucap Eunrim entah pada siapa.
“Shim
mwoya? Dia siapa chagi? Hey bukankah itu Eunbin?” ucap Donghae saat namja itu
ternyata membukakan pintu untuk Eunbin.
“Shim
Changmin. Dia sunbae Eunbin”
Donghae
dan Eunrim memperhatikan Eunbin dan Changmin dari kejauhan. Mereka nampak kikuk
satu sama lain. Saat mobil itu melesat pergi, Donghae membawa mobil yang ia
kendarai mendekati Eunbin.
Eunbin
sadar ada sebuah mobil yang menghampirinya. Ia terkejut karena ia tahu benar
itu mobil siapa.
‘Bukankah itu
mobil Kyuhyun oppa? Apa dia mencariku? Seolma-‘ batin Eunbin dengan jantung
yang berdegup kencang.
“Oppa
eonni!!” pekik Eunbin lega sekaligus terkejut saat kaca hitam mobil tersebut
terbuka dan menampakkan sosok Eunrim dan Donghae.
“Annyeong
adik ipar” sapa Donghae.
Eunrim
keluar dari mobil dan menghampiri Eunbin. Dari raut wajah Eunrim sudah sangat
jelas ia akan menodongkan banyak pertanyaan pada adiknya itu.
“Hati-hati
menyetir oppa, jangan mengebut eoh?!” pesan Eunrim pada Donghae dengan nada
mengancam.
“Arraseo
honey.. sampai jumpa adik ipar” pamit Donghae dan melajukan mobil dalam
kecepatan rata-rata.
“Wah..
Donghae oppa benar-benar mematuhi perintahmu eonni” komentar Eunbin masih
memperhatikan mobil itu semakin menjauh.
Eunrim
justru mendelik pada Eunbin dengan tatapan curiga, “Kau harus menjawab banyak
pertanyaanku eoh” ucap Eunrim.
***
Seorang
namja nampak merenung di kamar apartemennya. Ia mengambil pigura yang tersimpan
di nakas samping tempat tidurnya. Kedua tangannya menyusuri goresan pensil dari
seorang kakek pelukis di pinggiran jalan Hongdae. Hingga tangannya terhenti di
lukisan wajah seorang yeoja yang ada disana.
Kyuhyun
mengerang frustasi. Kenapa ia begitu ragu akan perasaannya. Ia seperti kembali
menjadi anak SMA yang tidak bisa memutuskan sesuatu. Benar-benar menyebalkan.
“Aaarrgggh
michigetta!”
Kyuhyun
meletakkan pigura itu dan mengambil ponselnya. Jemarinya segera menekan nomor
telfon Eunbin yang entah sejak kapan sudah ia hafal diluar kepala. Wajah
Kyuhyun terlihat tegang menunggu jawaban dari seberang sana.
‘yeobeoseo?’
Suara
Eunbin membuat senyum Kyuhyun muncul di wajahnya nan tampan.
“Eunbin-ah?”
ucap Kyuhyun sekenanya karena ia mendadak bingung untuk merangkai kata.
‘Eum, waeyo oppa?
Ah.. chukkae, kau dan Haneul eonni sudah berbaikan bukan? Aku-’
“Bagaimana
ujianmu?”
Entah
kenapa Kyuhyun segera memotong ucapan Eunbin, ia tidak ingin membahas
hubungannya dengan Haneul.
‘baik oppa. Ah
oppa aku tutup telfonnya, appa memanggilku, selamat malam’
Tuut tuut tutt..
Kyuhyun
hanya bisa menatap ponselnya dengan bodoh. Eunbin sudah memutuskan sambungannya
bahkan sebelum ia mengucapkan selamat malam.
To
be continued~

Tidak ada komentar:
Posting Komentar