Cast
:
1.
Kim
Joon Myeon
2.
Park
Chorong
3.
Yoon
Bomi
4.
Byun
Baekhyun
Rated
: 15+
Length
: 2 shots
Genre
: Romance, Friendship
Author
: Wulandari
Ig
: wullan_cho
All
parts are author POV
Suasana
malam yang dingin terasa hangat dan nyaman. Bukan hanya karena efek
ranting-ranting kayu yang dibakar untuk menjadi api unggun. Lebih dari itu.
Keakraban satu sama lain membuat mereka merasa hangat. Meskipun semilir angin
senantiasa menyapa kulit yang tertutup jaket dan mantel.
Baekhyun
mengambil botol vitamin yang telah kosong milik Suho yang tergeletak di
sampingnya. Namja itu tersenyum hingga menunjukkan deretan giginya yang putih.
Tangannya mulai memutar botol dengan cepat.
Sret.
Botol
yang Baekhyun putar didepannya berhenti. Ujung botol itu mengarah pada
seseorang. Gadis yang duduk disampingnya. Yoon Bomi!
“Hah.
Bom. Truth, dare, kiss or promise?” tanya Baekhyun tertawa puas.
Bomi
memicingkan kedua matanya dan berfikir sementara ketiga sahabatnya itu
menunggu.
“Dare”
jawab Bomi mantap.
Gadis
itu memang menyukai hal-hal yang penuh tantangan. Ia masih ingat saat mereka
memaninkan permainan ini semasa sekolah menengah dan ia harus berlutut di depan
kepala sekolah seolah-olah hendak menyatakan cinta. Hal itu terjadi karena ia
memilih kata ‘dare’
“Arraseo.
Rongrong, kau yang memutuskan tantangan apa untuk Bom” ucap Baekhyun.
“Arraseo,
haha” jawab Chorong tak kalah senang.
“Mati
aku” desis Bomi karena sadar akan ide Chorong pasti diluar akal.
Chorong
melihat sekeliling dan melihat seorang kakek yang tengah berjalan dengan pelan
bersama istrinya.
“Bom,
kau lihat arah jam 3?” ucap Chorong. Bomi, Baekhyun dan Joon Myeon mengikuti
arah pandang Chorong. Mulai terdengar kikikan Baekhyun dan Joon Myeon.
“Saat
kakek itu tiba didepan camp kita, kau harus melakukan sexy dance selama 10
detik setelah itu lakukan tarian gwiyomi” ucap Chorong santai.
Bomi
menelan ludahnya dengan susah payah. Bagaimana bisa? Ia akan menarikan tarian
sexy dan imut didepan kakek nenek yang tidak ia kenal?
“Apa
aku tidak boleh memakai masker?” tanya Bomi ragu-ragu.
Chorong
menggelengkan kepalannya. Joon Myeon dan Baekhyun mati-matian menahan tawanya
yang siap meledak.
“Eonniiiii”
“Palliwa,
kau sendiri yang memilih dare, haha”
Bomi
beranjak dari duduknya. Kakek dan nenek tersebut telah tiba di depan camp
mereka, Bomi mulai meliukkan tubuhnya menirukkan tarian seksi milik Sistar
‘Alone’ di depan mereka. Raut wajah kakek nenek itu terlihat bingung dan
terkejut dalam waktu yang bersamaan. Sementara Bomi menahan malu, ketiga
sahabatnya sudah tertawa melihat Bomi. Sepuluh detikpun berlalu, Bomi
menghentikan tarian seksinya dan mulai melakukan tarian gwiyomi.
Ildeohagi ileum gwiyomi
Ideohagi ineun
gwiyomi
Sandeohagi sameun
gwiyomi
Gwigwi gwiyomi gwigwi
gwiyomi
Sadeohagi sado gwiyomi
Odeohagi odo
gwiyeomi
Yukdeohagi yugeun
Jjokjjokjjokjjokjjokjjok
gwiyomi
Nan gwiyomi
“Halmeoni,
harabeoji. Jeosonghaeyo, aku bukan orang gila. Aku 100% sehat. Saranghae.
Annyeonghaseo” ucap Bomi dalam satu tarikan nafas dan berlari menuju sahabatnya
yang tertawa terpingkal-pingkal.
Kakek
nenek itu pun terlihat menahan tawa sebelum akhirnya melanjutkan langkah
mereka.
“Bwahahaha,
mereka pasti berfikir kalau kau gila, haha” tawa Baekhyun.
“Hey
Rongrong, idemu selalu menghibur kami, haha” timpal Joon Myeon.
“Haha,
aku hanya menjalankan perintah dari kalian” ucap Chorong.
“Yayaya,
biar aku yang memutar botolnya”
Bomi
mengambil botol dan memutar botol itu kembali. Botol berputar dan mengarah pada
Baekhyun. Bomipun menunjukkan smirknya.
“Truth,
kiss, or promise?”
“Promise”
ucap Baekhyun lantang dan mantap. Ia fikir promise adalah pilihan yang paling
mudah dan tidak berbahaya.
“Biar
aku yang memberikan usulan janji” usul Joon Myeon.
“Hyak!
Joon hyung! Jangan-jangan kau-”
“Arraseo.
Joon. Deal” ucap Bomi memotong protes dari Baekhyun.
Baekhyun
menatap Joon dengan khawatir. Ia telah bercerita banyak pada Joon Myeon. Joon
mengetahui semua rahasianya! Ia sangat yakin kalau hari ini Joon akan
membunuhnya!!
“Cepat
Joon. Katakan janji apa yang harus Byun tepati” ucap Chorong tak sabar.
“Byun.
Kau harus berjanji untuk mengungkapkan cintamu yang sudah lama kau pendam besok
siang sebelum kita beranjak dari Camp ini”
Ujaran
Joon Myeon yang santai mampu membuat Baekhyun berteriak histeris. Benar-benar
janji yang berat bagi Baekhyun untuk ditepati. Sial! Dia salah memilih
‘promise’!
“HYAK
JOON! KAU INI! APA KAU INGIN MEMBUNUHKU? HYAA.. JANJI YANG LAIN SAJA EOH?
JEBAAALLL”
Baekhyun
terus memohon pada Joon Myeon untuk mengganti janjinya namun namja itu tak
berminat untuk menarik ulang perkataannya. Chorong menatap Baekhyun tak percaya
sementara Bomi tanpa ekspresi, gadis itu kembali menusukkan marshmallow dan
memanggangnya pada api yang perlahan mulai padam.
“Aigoo..
jadi selama ini uri Byun telah memendam perasaan cinta? Astaga kenapa kau
seperti aktor yang ada dalam drama romantic dramatis eoh? Aigoo” ucap Chorong.
“Sudahlah
Byun. Kau harus menepati janjimu” ucap Bomi datar tanpa ekspresi.
Baekhyun
menatap Bomi dengan seksama. Ada yang aneh dengan Bomi. Ia telah mengenal gadis
itu lama. Ia tahu suasana Bomi sedang tidak baik. Sangat tidak baik.
“Sekarang
aku yang memutar botol”
Chorong
mengambil botol yang berada di depan Bomi dan memutarnya dengan cepat. Pada
akhirnya botol itu mengarah pada Joon Myeon yang duduk disampingnya.
“Truth
or kiss?” tanya Chorong.
Joon
Myeon menatap Baekhyun yang kini menampakkan smirknya khusus untuk Joon Myeon.
Joon Myeon berfikir dengan hati-hati karena Baekhyun pasti akan membalasnya.
Tapi yang tersisa hanya Truth dan Kiss? Semuanya mengandung resiko yang sangat
besar!!
“Truth
or Kiss?” ulang Chorong karena Joon Myeon terlalu lama berfikir.
“Kiss”
“Haha!
berikan padaku! berikan padaku!” pinta Baekhyun pada Chorong. Gadis itu
mengangguk memberikan persetujuannya. Joon Myeon terlihat tak senang dengan hal
ini.
“Joon.
Kau harus melakukan stick kiss dengan salah satu dari kami yang belum
mendapatkan tantangan. Kalian harus bisa menyisakan 1 cm kue stick”
“MWO?!!”
Joon
Myeon dan Chorong berteriak bersamaan karena Baekhyun mengucapkan hal yang
benar-benar konyol bagi mereka!
Ciuman?
Mereka memang bersahabat tapi bukankah ciuman terlalu berlebihan?
“Sudahlah.
Lakukan saja. Lagipula kalian tidak berciuman secara langsung” ucap Bomi tenang
karena gadis itu tidak berada pada posisi Chorong.
Baekhyun
memberikan kue stik berukuran 10 cm pada Joon Myeon. Namja itu menerimanya
dengan berat hati.
“Kau
benar-benar membalasku eoh?” desis Joon Myeon pada Baekhyun.
“Rongrong
mian. Kau menggigit saja. Biar aku yang memakannya supaya cepat selesai” ucap
Joon Myeon.
Joon
Myeon mulai menggigit dan memakan ujung kue stick dan ujung stick yang lain
digigit dan ditahan oleh Chorong. Joon Myeon mulai memakan stick itu
perlahan-lahan. Jika mereka mematahkan kue stick begitu saja, itu artinya
mereka harus mengulanginya dari awal!
Baekhyun
dan Bomi melihat adegan yang ada didepan mereka dengan hati yang
berdebar-debar. Wajah mereka benar-benar dekat. Wajah Joon Myeon dan Chorong mulai
memerah karena menahan malu. Tak pernah mereka mendekatkan wajah sedekat ini!
Bomi
tanpa sadar meremas lengan Baekhyun. Namja itu membiarkan Bomi, ia tidak
berniat untuk mengingatkan ataupun melepaskan tangan Bomi.
Kue
stick yang dimakan oleh Joon Myeon tersisa beberapa centi namun tiba-tiba lampu
yang menerangi Nanji Camp padam. Api unggun yang mereka nyalakan pun telah
padam beberapa saat yang lalu. Mereka tak dapat melihat apapun karena penglihatan
yang gelap total.
“Yakk
gelap sekali” teriak Bomi.
“Wae
wae? Kenapa tiba-tiba padam?”
Beberapa
saat setelah Baekhyun dan Bomi saling mengajukan protes, lampu telah hidup
kembali. Bomi melepaskan genggaman tangannya pada Baekhyun. Mereka berdua
saling pandang karena Joon Myeon dan Chorong telah menyelesaikan misinya.
Mereka telah melepaskan gigitan kues stick mereka.
“Dimana
kue stick 1 cm?” tanya Baekhyun penasaran.
Joon
Myeon dan Chorong diam. Mereka terlihat salah tingkah. Tak ada yang menjawab
pertanyaan dari Baekhyun.
“Eoh..
aku lelah. Aku tidur dulu ne. Jalja chingudeul” ucap Chorong dengan wajah yang
merah padam.
“Wae?
Rongrong wae? Joon apa kau melakukan sesuatu?” tanya Baekhyun namun Joon Myeon
justru meninggalkannya dan memasuki tenda.
Bomi
tidak menanggapi celotehan Baekhyun dan memilih untuk menyusul Chorong yang
sudah memasuki tenda.
“YAK!
KENAPA KALIAN MENINGGALKANKU??!!”
***
Pagi
belum sepenuhnya tiba. Matahari masih malu-malu untuk menunjukkan sinarnya yang
selalu dinantikan dan menghangatkan seluruh insan di muka bumi.
Jam
menunjukkan pukul empat pagi. Mungkin beberapa menit lagi matahari baru keluar
dari peraduannya.
Seorang
gadis terlihat keluar dari tenda yang ia tempati. Gadis itu mengenakan kaos
panjang dengan garis hitam putih horizontal dan dipadukan dengan celana jeans
panjang. Surai cokelat yang dulu ia miliki kini telah ia ganti dengan warna
hitam, surai yang lembut ia biarkan tergerai begitu saja.
Ia
berjalan dengan langkah yang lambat hingga kedua kakinya menuntunnya menuju sebuah
taman dengan sungai kecil yang mengalir jernih.
Chorong
duduk berjongkok di tepi sungai. Jemarinya terulur untuk memainkan air yang
mengalir.
“Rong~”
Terdengar
suara lembut seorang namja memanggil namanya. Namja yang sedari tadi mengikuti
langkahnya tanpa Chorong sadari.
Chorong
berdiri dan berbalik menghadap sumber suara yang memanggilnya.
“Eoh..
Joon~ kau disini?” tanya Chorong yang terkejut dengan kedatangan Joon Myeon.
“Rong~
aku~”
“Gwenchana~
ehmm kau mau mengakui kalau semalam sebuah kesalahan?” tanya Chorong pelan.
Chorong
masih ingat kejadian semalam saat lampu padam. Joon Myeon memakan habis kue
stick tersebut hingga bibir mereka saling menempel. Joon Myeon mencium Chorong
secara tiba-tiba. Gadis itu masih ingat bagaimana Joon Myeon menciumnya
semalam. Ia merasa malu dan entah kenapa jantungnya selalu berdebar-debar saat
mengingat kejadian tersebut.
“Ani.
Aku ingin membuat pengakuan padamu”
Joon
Myeon berjalan mendekati Chorong. Kedua tangannya menggengam tangan Chorong
dengan lembut. Menatap kedua manik mata Chorong dengan dalam untuk menunjukkan
kesungguhannya.
“Mungkin
ini akan terdengar aneh dan membuatmu terkejut tapi aku mencintaimu Rong. Aku
mulai gila saat kita jarang bertemu. Aku benar-benar mencintaimu. Aku ingin kau
menjadi pendamping hidupku”
Chorong
masih diam terpaku. Ucapan Joon Myeon layaknya mantra yang sulit ia pahami.
“Sepertinya
kau butuh waktu sendiri. Aku akan menunggu jawaban darimu. Apapun itu Rong”
ucap Joon Myeon yang kecewa akan reaksi yang Chorong berikan.
Joon
Myeon melepaskan genggaman tangannya. Namja itu berbalik dan mulai melangkahkan
kaki.
“TRUTH”
pekik Chorong dan membuat langkah kaki Joon Myeon terhenti. Ia berbalik dan
menatap Chorong tak mengerti.
“Truth.
Tinggal tersisa truth untukku kan? Aku kan menggunakan misiku” ucap Chorong.
“Lalu?”
“Nado
saranghae Joon! Nado saranghae Kim Joon Myeon!!”
Joon
Myeon menghampiri Chorong dengan senyuman manis yang mengembang di wajahnya.
Senyum yang memancarkan kebahagiaan. Pria dengan marga Kim itu memeluk Chorong
erat.
Tangan
kanan Joon Myeon meraih sesuatu yang ada di saku celananya. Ia melepaskan
pelukan mereka dan menyematkan sebuah cincin berlian di jemari manis Chorong. Gadis
itu terlihat terkejut untuk sekian kalinya karena ulah Joon Myeon.
“Kita
sudah sama-sama dewasa. Aku ingin kau menjadi pendamping hidupku Rong. Aku ingin
membina sebuah keluarga kecil bersamamu. Kumohon menikahlah denganku”
***
“Aishh,
Joon dan Rongrong kemana? Apa mereka melarikan diri? Mereka tega membiarkan
kita membereskan camp sementara mereka pulang?”
Baekhyun
terus melomtarkan ungkapan kekesalannya karena Joon dan Chorong yang sudah
menghilang saat ia bangun tidur. Bomi yang berada disampingnya tengah membereskan
perlengkapan memasak.
“Mungkin
mereka membeli sarapan untuk kita. Lagipula perlengkapan mereka masih ada
disini” balas Bomi.
Bomi
menghela nafas panjang dan menghentikan kegiatannya. Ia menghadap Baekhyun dan
menatap namja itu. Baekhyun yang merasa diamati oleh Bomi turut menghentikan
aktivitasnya.
“Byun”
ucap Bomi dengan wajah masam.
“Wae?
Kau terlihat kesal sejak semalam. Apa kau kelaparan?” ucap Baekhyun diselingi
candaannya.
“Hah!
Aniii!”
“Wae?”
“Emm..
neo ‘promise’”
Baekhyun
berfikir keras karena ujaran Bomi yang mendadak singkat. Gadis yang biasanya
sangatlah cerewet dan banyak bicara berubah menjadi gadis yang pendiam dan
penuh teka-teki.
Bomi
mulai menampakkan wajah kesalnya lagi karena Baekhyun sangat lamban berfikir. Namun
Baekhyun mulai menyadarinya. Ia mengingat permainan semalam. Promise!
“Aaah,
itu. Hmm. Aku mengakuinya. Aku memang telah memendam perasaan untuk seorang yeoja.
Sudah sangat lama. Dia gadis yang sangat cantik, periang dan penuh talenta. Hanya
Joon yang mengetahui perasaanku padanya”
“Nu-
nuguya?” tanya Bomi yang terlihat kecewa. Kedua mata Bomi mulai berkaca-kaca. Ia
merasa sakit setelah penuturan yang ia dengar dari Baekhyun.
“Dia
adalah seorang pelatih koreo di Cube”
Bomi
terkejut akan pengakuan Baekhyun. Sementara namja itu menampakkan deretan
giginya sembari menggaruk kepala bagian belakang miliknya untuk mengurangi
debaran dihatinya.
“Mwo?
Cube? Apa- apa aku mengenalnya? Nu-nugu? Hyuna? Soojung? Haerin?” ucap Bomi
mulai menyebutkan pelatih koreo di Cube satu persatu.
Baekhyun
menepuk keningnya sendiri karena Bomi yang tidak bisa menangkap maksudnya.
“Yoon
Bomi. Dia adalah gadis yang aku cintai. Pelatih koreo di Cube yang telah
mencuri hatiku adalah Yoon Bomi”
Bomi
terdiam dan tertawa sepersekian detik kemudian. Ia memukul lengan Baekhyun
cukup keras untuk meluapkan kekesalannya. Baekhyun meringis kesakitan karena
pukulan Bomi.
“Hyak!
kau tahu? Aku semalaman memikirkan hal itu! Kau lihat lingkaran hitam di
kantung mataku? Itu semua karena ulahmu. Dasar Byun Baekhyun!”
“Jadi?
Kau?”
Bomi
tersenyum menjawab pertanyaan Baekhyun. Ia merasa canggung untuk mengucapkan
kata ‘saranghae’ padanya.
“Ya
Tuhan! Aku benar-benar merasa lega. Aku harus berterima kasih pada Joon. hahaha”
Joon
Myeon dan Chorong berjalan bergandengan tangan menghampiri Baekhyun dan Bomi. Mereka
berempat saling memandang satu sama lain. Baekhyun yang menyadari tangan Joon
Myeon dan Chorong saling mengait tak mau kalah. Ia meraih jemari Bomi dan
mengaitkan jemarinya.Empat rantai itu saling tertawa karena menyadari apa yang
telah terjadi.
Terkadang
orang-orang tidak menyadari jika cinta telah hadir diantara mereka. Persahabatan
yang erat telah menciptakan sebuah cinta yang suci. Ungkapkanlah cinta yang kalian
miliki. Jangan hanya kalian simpan karena cinta membutuhkan sebuah pengakuan. Cinta
yang dipendam akan mati sementara cinta yang diungkapkan akan menjadi asa yang
bahagia. Jangan membunuh cinta yang telah tumbuh!
The
end~

yun~ buatkan aku ff khusus~ baekhyun x muti >____________< wkwk
BalasHapusKim Ara wkwkwkwkw