Genre : ??
Length : Oneshot
Rated : 15+
Cast :
Cast :
Cho
Kyuhyun, Kang Eunbin, Shim Changmin, Kang Hakoo.
Author
: Wulandari
Twitter
: @wulan_cho
Facebook
: Wulan Dari (Elfofsparkyu)
Disclaimer
: Ini cerita pure dari imajinasi saya, gak jiplak darimana-mana. Andai ada
kesamaan sama cerita author lain, itu nggak disengaja.
Walaupun
titlenya sama persis saya dramusnya Kyuhyun oppa tapi alurnya beda^^ tapi jujur
ya, author bingung ini genre nya apa :D makasii yang udah mau baca dan kasih
RCL .. mumumu :*
Happy Reading
Kedua
mataku yang masih terasa berat terpaksa ku buka perlahan. Jika aku tidak
terikat kerja apalagi dengan statusku yang masih karyawan kontrak, alangkah
lebih baiknya jika tetap meringkuk dibalik selimut tipis yang kumiliki ini.
KRIIIING!
Sial!
Sudah kesekian kalinya alarm bodoh itu berbunyi! Kuulurkan tanganku dan
mematikannya perlahan. Jika keadaan keuanganku lebih dari cukup, aku pasti
sudah membantingnya dan membeli yang baru.
“Haah
Cho Kyuhyun.. sudah saatnya kau bangun dari mimpimu”
Kusingkap
selimut tipisku dan melipatnya hingga terlihat rapi. Setidaknya kerapian akan
terlihat di dalam apartemen murah yang kutempati meskipun tak ada satupun
barang-barang mewah.
Aku
berdiri didepan jendela yang sudah memiliki retakan di beberapa bagiannya. Memandangi
aliran air yang menetes deras melalui atap.
“Musim
hujan, aku tidak akan pernah menyukaimu” ucapku bermonolog ria untuk kesekian
kalinya.
**
Author POV
Seorang
namja bertubuh tinggi dan berkulit putih mendekati pucat keluar dari apartemen yang
sebagian catnya mulai memudar dengan mengenakan setelan jas yang sangat pas di
tubuhnya.
Cho
Kyuhyun.
Orang-orang
pasti mengira namja berusia 25 tahun itu seorang presiden direktur muda di sebuah
perusahaan ternama tapi name tag yang ia miliki bertolak belakang dengan
pemikiran khalayak ramai terutama para ibu yang melihat namja berambut hitam
itu.
Kyuhyun
mengenakan payung hitamnya untuk melindungi diri dari air hujan yang mengguyuri
kota Seoul pagi ini. Langkah kakinya terlihat buru-buru karena ia tidak ingin
terlambat di hari pertamanya bekerja di Kangdo Group.
Dalam
perjalanan menuju halte bus, Kyuhyun melihat seorang gadis yang berjalan
beberapa langkah di depannya.
Gadis
yang mengenakan dress selutut berwarna abu-abu itu berjalan dengan langkah
pelan dan tatapan kosong. Pakaian yang dikenakannya juga telah basah oleh air
hujan karena gadis itu tidak membawa payung.
‘Apa yang
dilakukan gadis itu? Seperti tidak memiliki semangat untuk hidup’ pikir Kyuhyun. Namja
itu menghentikan langkahnya saat si gadis sudah dekat dengannya.
“Ahgass-”
Panggilan
Kyuhyun yang bermaksud untuk membantunya tidak mendapat respon apapun. Gadis
itu tetap berjalan menjauhinya dengan langkah pelan menuju taman.
Kyuhyun
ingin sekali menolongnya karena tidak tega tubuh mungil gadis itu terguyur
hujan begitu saja tapi saat ia melirik jam tangan yang ia kenakan,
‘Sial! Aku pasti
akan terlambat!’
Kyuhyun
pun mengurungkan niatnya dan berjalan dengan langkah cepat menuju halte.
*Several Days Later*
Pagi
ini matahari nampak malu-malu, ia merasa enggan untuk menyinari insan manusia
dan lebih memilih bersembunyi di balik giringan awan. Seolah-olah mengajak
bermain petak umpet dengan penduduk kota Seoul.
Semua
orang yang berlalu lalang tanpa menggunakan kendaraan pribadi telah menyiapkan
sebuah payung di tangan mereka. Beberapa bulan musim hujan sudah membuat mereka
hafal barang pertama yang harus dibawa. Termasuk namja tampan ini yang tengah
mengenakan setelan jas hitam, Cho Kyuhyun.
Ia
berjalan menuju halte. Sesampainya di depan taman yang biasa ia lewati, Kyuhyun
memperlambat langkah kakinya. Entah apa yang ia cari tapi namja itu hanya
mengendikan bahu setelah pandangannya menyusuri taman.
**
Seperti
hari-hari biasa perusahaan tempat Kyuhyun bekerja terlihat sibuk, Kangdo Group
yang bergerak dibidang periklanan termasuk salah satu dari perusahaan ternama
di Asia.
“Akhirnya
selesai juga” ucap seorang namja yang duduk di sebelah Kyuhyun riang.
Kyuhyun
menggeleng tak percaya melihat sahabatnya itu. Pasalnya namja yang bernama Shim
Changmin itu bisa saja bekerja di perusahaan ayahnya namun ia lebih memilih
mencari pengalaman dahulu dengan jerih payahnya sendiri.
Kyuhyun POV
Jam
menunjukkan pukul lima sore, akupun membereskan file-file yang berserakan di
meja. Jam kerja sudah habis dan saatnya untuk pulang. Haah semoga saja tidak
ada hujan lagi!!
“Changmin-ah,
aku pulang dulu eoh” ucapku pada Changmin yang tengah mengotak-atik smartphone miliknya.
“Hey..
pulang saja bersamaku Kyuhyun-ah. Aku ingin mampir ke Restoran Ryeowook” tawar
Changmin.
“Aniyo,
kapan-kapan saja kita kesana bersama. Sampai jumpa besok” ucapku dan
meninggalkan Changmin terlebih dahulu.
“Eoh..
baiklah kalau begitu”
Aku
menengadah di depan kantor. Tidak ada air hujan tapi langitnya sangat gelap.
Menyebalkan!
Author POV
Kyuhyun
menggerutu kesal di dalam bis yang ia tumpangi. Hujan mengguyur begitu deras
tepat setelah Kyuhyun naik kendaraan umum. Ia benci air hujan dan hawa dingin
yang kini menusuk kulitnya!
Namja
itu dengan hati-hati melangkah menghindari kubangan air di jalan supaya tidak
membasahi dirinya. Butuh waktu sepuluh menit ia berjalan dari pemberhentian bis
menuju apartemen yang ia tinggali dan itu artinya ia harus bersabar dibawah
payung selama sepuluh menit pula.
Kyuhyun
sadar telah sampai di depan taman. Langkah kakinya berhenti saat ia menangkap
suara yang merdu tengah melantunkan sebuah lagu. Suara ini selalu ia dengar
sepulang dari kantor. Melodi sedih yang ia tangkap membuat hatinya merasa
terenyuh. Karena rasa penasaran pada akhirnya Kyuhyun berbelok ke arah taman
dan mencoba untuk mencari asal suara itu.
chilnyeoneul mannatjyo
amudo uriga ireoke
swipge ibyeolhal jureun mollatjyo
geuraedo urineun heeojyeo beoryeotjyo
gin sigan ssahawatdeon gieogeul namginchae
urin eojjeom neomu eorinnaie
seororeul manna gidaenneunji molla
byeonhaeganeun uri moseupdeureul
gamdanghagi eoryeowonneunjido
ibyeolhamyeon apeudago hadeonde
geureongeotdo neukkilsuga eobseotjyo
geujeo geunyang geureongabwa hamyeo damdamhaenneunde
amudo uriga ireoke
swipge ibyeolhal jureun mollatjyo
geuraedo urineun heeojyeo beoryeotjyo
gin sigan ssahawatdeon gieogeul namginchae
urin eojjeom neomu eorinnaie
seororeul manna gidaenneunji molla
byeonhaeganeun uri moseupdeureul
gamdanghagi eoryeowonneunjido
ibyeolhamyeon apeudago hadeonde
geureongeotdo neukkilsuga eobseotjyo
geujeo geunyang geureongabwa hamyeo damdamhaenneunde
ureotjyo uuu sigani gamyeonseo naegejun
aswiume geuriume naetteutgwaneun dareun
naui mameul bomyeonseo
cheoeumen chinguro daeumeneun yeoninsairo
heeojimyeon gakkaseuro chingusairaneun
geu mal jeongmal matneunde
-7 years of love-
aswiume geuriume naetteutgwaneun dareun
naui mameul bomyeonseo
cheoeumen chinguro daeumeneun yeoninsairo
heeojimyeon gakkaseuro chingusairaneun
geu mal jeongmal matneunde
-7 years of love-
Kyuhyun
mengintip dari balik pohon. Ia langsung mengenali kalau gadis yang kini tengah duduk
di kursi taman dan menyanyikan lagu sedih itu adalah gadis yang berpapasan
dengannya beberapa hari yang lalu di depan taman ini juga. Ia merasa aneh
karena gadis itu bernyanyi dibawah guyuran air hujan yang deras.
Kyuhyun
mendekatinya perlahan. Berharap gadis itu tidak takut padanya.
“Chogiyo..”
Gadis
itu tidak bergeming namun nyanyiannya telah berhenti. Kyuhyun menatap wajah
gadis misterius itu yang telah memucat dan bibir mungilnya mulai membiru.
Sepertinya ia tertarik dengan mata bulat yang dimiliki gadis itu.
Dengan
sopan Kyuhyun turut duduk di samping si gadis dan memayunginya. Saat Kyuhyun
hendak mengajaknya berbicara, gadis itu justru ambruk ke dada bidangnya.
“Ahgassi!!
Ahgassi!!” Kyuhyun mencoba membangunkan gadis itu tapi nihil. Kyuhyun membopong
gadis mungil itu dan tidak menghiraukan pakaiannya yang kini basah kuyup karena
payung yang ia tinggalkan begitu saja.
Kyuhyun
menyetop taksi yang kebetulan lewat. Ia mendudukkan gadis itu dengan sangat
hati-hati.
“Ahjussi..
Shimin Hospital, palli eoh” ucap Kyuhyun pada sopir taksi itu dengan nada
begitu khawatir. Kyuhyun menatap dalam wajah pucat gadis itu, entah kenapa ia
begitu khawatir pada gadis yang tubuhnya sedingin es ini. Cinta pada pandangan
pertama? Hah bukankah itu hanya terjadi dalam drama dan cerita fiksi?!
**
Kyuhyun
terlihat begitu cemas saat dr. Shim Seok In tengah mengecek gadis misterius
itu. Ia pemilik Shimin Hospital karena rumah sakit itu memang tempat yang
sering ia kunjungi saat tidak enak badan dan kebetulan dr. Shim adalah kakek
dari Changmin.
“Uisanim,
bagaimana keadaan gadis ini?”
“Syukurlah
kau segera membawanya kemari Kyuhyun-ah. Eunbin terlalu sering berada dibawah
air hujan jadi tubuhnya kini sangat lemah.”
Kyuhyun POV
Eunbin?
Siapa dia? Geu yeoja ireumi??
“Baiklah
kalau begitu, aku pergi dulu Kyuhyun-ah. Maukah kau menunggunya sebentar? Aku
sudah menelfon keluarganya”
“Ne,
algaeseumnida”
Aku
duduk di kursi yang berada di samping ranjang pasien. Jadi namanya Eunbin. Aku
merasa penasaran pada gadis ini. Kenapa ia berada di bawah guyuran hujan?
Aku
terus memperhatikan wajahnya tanpa bosan sedikitpun. Ige mwoya? Tatapannya yang
kosong menghilang entah kemana saat ia terlelap, seperti seorang bayi kecil
yang manis.
Oh
Cho Kyuhyun! Kau berlebihan!
“Maldo
andwae!”
Author POV
Disaat
Kyuhyun sibuk menatapi Eunbin, seorang namja berumur delapan belas tahun masuk
ke dalam ruangan dimana Eunbin dirawat.
“NOONA!”
pekiknya hingga membuat Kyuhyun tersadar dan berdiri.
Namja
itu mendekati Eunbin dan menatapnya khawatir. Tak lama kemudian ia sadar ada
Kyuhyun disana.
“Jadi
hyung yang sudah menolong Eunbin noona? Gomawosseo hyung” ucapnya sopan.
“Ne,
gwenchanayo. Dan kau-?”
“Ne
hyung. Aku adalah namdongsaengnya, Kang Ha Koo imnida. Bangapseumnida, entah
bagaimana aku harus berterima kasih padamu”
“Aah
itu tidak perlu. Kalau begitu aku pulang dulu ne? Jaga kakakmu baik-baik”
“Ne
hyung. Jeongmal gomawo”
Kyuhyun
menatap Eunbin sebelum keluar dari ruangan.
Ia
melangkah pelan menyusuri koridor rumah sakit dan menatap malas pada sepatu dan
pakaiannya yang kini basah kuyup. Ia baru sadar kalau tadi ia ‘menyerahkan’ dirinya pada air hujan.
“Kyuhyun-ah!!”
Kyuhyun menoleh saat mendengar suara yang sangat ia skenal memanggilnya.
***
Dua
orang namja tengah menyesap Americano yang hangat sambil sesekali menatap hujan
yang tak kunjung reda. Mereka berdua kembali melanjutkan perbincangan mereka
yang sempat tertunda.
“Jadi
benar kau yang menolong Eunbin?” tanya Changmin karena masih meragukan pernyataan
ayahnya kalau Kyuhyunlah yang menolong Eunbin.
“Eoh..
memangnya kenapa?”
“Aneh
saja. Gadis itu paling tidak suka kalau diganggu saat bernyanyi dibawah guyuran
hujan”
Kyuhyun
menatap Changmin serius. Ia pikir Changmin mengenal Eunbin dengan begitu ia
bisa mengobati rasa penasarannya dengan bertanya pada Changmin.
“Changmin-ah,
memangnya ada apa dengan gadis itu?” tanya Kyuhyun.
“Gadis
itu? Kang Eunbin maksudmu?” tanya Changmin balik. Kyuhyunpun mengangguk cepat.
Tak sabar menunggu jawaban darinya.
“Kau
tahu salah satu CEO dari perusahaan tempat kita bekerja? Kangdo Group? Kang Ji Hwan
sajangnim adalah ayah dari Eunbin”
“Mwo??”
Kyuhyun nampak terkejut, Changmin sudah dapat menduga reaksi apa yang akan
Kyuhyun keluarkan.
“Eunbin
adalah putri sulung Kang sajangnim. Seperti yang kita tahu kalau Kangdo Group
milik keluarga Kang dan Do. Kakek dari keluarga Kang dan Do sudah menjodohkan
cucu mereka sejak dari kecil. Do Kyung Soo dan Kang Eunbin.” jelas Changmin
panjang lebar.
“Hyaa..
Bagaimana kau bisa tahu? Jangan-jangan itu hanya cerita karanganmu?” elak
Kyuhyun tak percaya.
PLAKK!
“Aww!
Yakk Shim Changmin!” pekik Kyuhyun karena Changmin memukulnya dengan sendok.
“Kau
pikir aku namja pembual eoh?! Aku mengetahuinya dari berita di televisi dan
majalah. Berita itu juga sudah tersebar di internet”
Kyuhyun
mengangguk mengerti dan kembali bertanya karena Changmin belum menjelaskan
intinya.
“Lalu
kenapa dia bisa jadi seperti itu?”
“Eunbin
dan Kyungsoo yang sudah dijodohkan adalah pasangan kekasih yang saling
mencintai. Tapi sayangnya Kyungsoo mengalami kecelakaan satu bulan yang lalu dan
meninggal dunia. Hari itu adalah hari pertunangan mereka. Sejak saat itu Eunbin
menjadi pendiam dan selalu menyanyi dibawah guyuran air hujan. Sepertinya dia
memiliki gangguan mental.”
Kyuhyun
mengangguk paham atas apa yang dijelaskan Changmin. Namja itu kembali
memperhatikan hujan yang masih setia mengguyur jalanan sementara Changmin
kembali menyesap Americano miliknya yang mulai mendingin.
Keesokan
harinya Kyuhyun berangkat kerja seperti biasa namun ia merasa sedikit flu
karena guyuran hujan kemarin. Namja itu melangkah dengan pasti menuju halte
seperti biasa. Ia merekatkan coat yang ia kenakan karena ini masih sangat pagi.
Saat
melewati taman ia mendengar lagi lantunan nada yang sepertinya pernah ia
dengar. Langkah kaki Kyuhyun berbelok menuju taman dan tebakannya memang benar,
gadis itu lagi.
Kyuhyun
mendekati Eunbin yang masih saja bernyanyi dengan nada pilunya. Gadis itu
terlihat pucat pasi dan masih mengenakan piyama rumah sakit Shimin.
‘Apa dia
melarikan diri dari rumah sakit? Benar-benar nekat’ pikir Kyuhyun.
Kyuhyun POV
Aku
mendekati gadis itu dengan perlahan. Sepertinya dia tidak peduli meskipun ada
singa yang mendekat dan hendak menerkamnya, dia masih saja menyanyi dengan
tenang. Sungguh suaranya membuatku merinding. Benar-benar pilu dan menyayat
hati.
“Ahgassi,
kenapa kau senang sekali menyanyi sendirian?” tanyaku mencoba mengajaknya
berbicara setelah kududukkan diriku disampingnya.
Aku
menoleh saat gadis itu tiba-tiba menghentikan nyanyiannya. Ck kupikir ia akan
menjawab pertanyaanku tapi setelah kutunggu ia hanya diam dan menatap jauh
kedepan dengan tatapan kosong.
“Sepertinya
kita mempunyai pandangan yang berbeda mengenai hujan.” Ucapku kembali, entah
kenapa aku ingin berbagi cerita dengan gadis ini. Aku mendecih sebelum
melanjutkan ceritaku.
“Kau
tahu? Kedua orang tuaku dan kakak perempuanku meninggal karena kecelakaan
mobil-” Hah! Kenapa terasa sesak saat mengingat memori itu?!
“Mobil
yang kami tumpangi tergelincir saat menuruni jalanan di pegunungan yang terjal sepuluh
tahun yang lalu. Kau tahu? Saat itu hujan begitu deras dan mengganggu
penglihatan ayahku. Sial!! kenapa tidak aku saja yang meninggal?! Kenapa mereka
tega meninggalkanku sendirian di dunia ini?!! Kenapa mereka tega melakukan ini
padaku?!!”
Air
mataku mengalir begitu saja. Sepertinya aku sudah gila menangis di depan
seorang yeoja. Huh namja macam apa aku ini?!
Author POV
“Sepertinya
kau memiliki memori yang indah dengan hujan” ucap Kyuhyun dan hendak beranjak
namun sebuah suara menginterupsinya.
“Kau
salah hyung”
“Eoh..
kau.. Koo.. Kang Hakoo?” tanya Kyuhyun karena ia sedikit lupa dengan nama anak
itu. Hakoo mengangguk dan ikut duduk di sisi Eunbin.
“Sebenarnya
noona juga memiliki memori yang tidak begitu bagus karena hujan”
“Geurae?
Ja-jadi kau mendengarkan ocehanku ya?” ucap Kyuhyun salah tingkah. Hal yang
memalukan jika anak usia SMA melihatnya menangis di depan seorang gadis!
“Aniya,
aku baru saja tiba hyung”
“Ah
geuraseo..” Kyuhyunpun bernafas lega.
“Apa
yang kau maksud dengan memori kakakmu yang tidak begitu bagus? Aku benar-benar
heran kenapa dia menyukai hujan”
Kyuhyun
bertanya pada Hakoo dan sesekali melirik jam tangannya. Masih ada waktu untuk
mendengarkan apa yang ia katakan.
“Noona
dan kekasihnya sering bernyanyi dan bermain hujan bersama, mereka benar-benar
pasangan kekasih yang romantis” ucap Hakoo. Kyuhyunpun mendengarkan dengan
seksama. Jadi itu yang membuat Eunbin begitu menyukai hujan?
“Akan
tetapi setelah mereka bertunangan.. di hari itu juga D.O hyung meninggal dunia”
Hakoo
menghela nafas kasar sebelum melanjutkan ceritanya.
“D.O
hyung menyanyikan sebuah lagu di tengah jalan untuk noona, tepat di depan taman
ini namun sebuah truk melaju dengan kencang dan menabraknya hingga D.O hyung
terpental dan meninggal dunia. Sopir truk itu bilang ia tidak begitu jelas
melihat jalanan karena hujan yang sangat deras”
Hati
Kyuhyun berdetak tak karuan. Kejadian yang dialami Eunbin lebih mengenaskan
daripada yang dialaminya tapi gadis itu justru terlihat tak bisa dipisahkan
dari hujan.
Melihat
seseorang yang dicintainya meninggal dunia tepat di depan matanya?
“Aku
yang melihatnya dari kejauhan saja mengalami shock berhari-hari dan noona.. dia
menjadi seperti sekarang ini. Selalu bernyanyi dibawah guyuran air hujan dan hidup
seperti boneka”
Kyuhyun
diam.. ya dia hanya bisa diam dan menatap Eunbin yang masih saja memiliki
tatapan kosong pada kedua matanya yang indah.
Selama
ini Kyuhyun selalu merasa Tuhan tidak adil pada hidupnya saja.
Mulai
hari ini Kyuhyun berjanji tidak akan membenci hujan lagi. Lagipula bukankah
hujan merupakan anugerah dari Tuhan? Semua makhluk membutuhkan air untuk
bertahan di dunia yang kejam ini.
Hari
ini ia sadar ada begitu banyak orang yang juga memiliki masalah. Setidaknya ia
harus bersyukur masih diberi hati yang kuat hingga dapat melanjutkan hidupnya
sampai sekarang.
Seberat
apapun masalah yang dihadapi kita harus bangkit kembali. Karena diluar sana
masih banyak orang yang menyayangi kita.
Biarkan
yang tiada beristirahat dengan tenang dan yang masih bernafas haruslah
melanjutkan hidup karena hidup haruslah berjalan..
The End~


Tidak ada komentar:
Posting Komentar