Senin, 15 September 2014

Singin' In The Rain

Singing In The Rain


Tittle : Singing In The Rain
Genre : ??
Length : Oneshot
Rated : 15+
Cast :
Cho Kyuhyun, Kang Eunbin, Shim Changmin, Kang Hakoo.
Author : Wulandari
Twitter : @wulan_cho
Facebook : Wulan Dari (Elfofsparkyu)
Disclaimer : Ini cerita pure dari imajinasi saya, gak jiplak darimana-mana. Andai ada kesamaan sama cerita author lain, itu nggak disengaja.
Walaupun titlenya sama persis saya dramusnya Kyuhyun oppa tapi alurnya beda^^ tapi jujur ya, author bingung ini genre nya apa :D makasii yang udah mau baca dan kasih RCL .. mumumu :*

Happy Reading
Kedua mataku yang masih terasa berat terpaksa ku buka perlahan. Jika aku tidak terikat kerja apalagi dengan statusku yang masih karyawan kontrak, alangkah lebih baiknya jika tetap meringkuk dibalik selimut tipis yang kumiliki ini.

KRIIIING!
Sial! Sudah kesekian kalinya alarm bodoh itu berbunyi! Kuulurkan tanganku dan mematikannya perlahan. Jika keadaan keuanganku lebih dari cukup, aku pasti sudah membantingnya dan membeli yang baru.

“Haah Cho Kyuhyun.. sudah saatnya kau bangun dari mimpimu”

Kusingkap selimut tipisku dan melipatnya hingga terlihat rapi. Setidaknya kerapian akan terlihat di dalam apartemen murah yang kutempati meskipun tak ada satupun barang-barang mewah.

Aku berdiri didepan jendela yang sudah memiliki retakan di beberapa bagiannya. Memandangi aliran air yang menetes deras melalui atap.

“Musim hujan, aku tidak akan pernah menyukaimu” ucapku bermonolog ria untuk kesekian kalinya.


**
Author POV
Seorang namja bertubuh tinggi dan berkulit putih mendekati pucat keluar dari apartemen yang sebagian catnya mulai memudar dengan mengenakan setelan jas yang sangat pas di tubuhnya.

Cho Kyuhyun.
Orang-orang pasti mengira namja berusia 25 tahun itu seorang presiden direktur muda di sebuah perusahaan ternama tapi name tag yang ia miliki bertolak belakang dengan pemikiran khalayak ramai terutama para ibu yang melihat namja berambut hitam itu.

Kyuhyun mengenakan payung hitamnya untuk melindungi diri dari air hujan yang mengguyuri kota Seoul pagi ini. Langkah kakinya terlihat buru-buru karena ia tidak ingin terlambat di hari pertamanya bekerja di Kangdo Group.

Dalam perjalanan menuju halte bus, Kyuhyun melihat seorang gadis yang berjalan beberapa langkah di depannya.
Gadis yang mengenakan dress selutut berwarna abu-abu itu berjalan dengan langkah pelan dan tatapan kosong. Pakaian yang dikenakannya juga telah basah oleh air hujan karena gadis itu tidak membawa payung.

‘Apa yang dilakukan gadis itu? Seperti tidak memiliki semangat untuk hidup’ pikir Kyuhyun. Namja itu menghentikan langkahnya saat si gadis sudah dekat dengannya.

“Ahgass-”
Panggilan Kyuhyun yang bermaksud untuk membantunya tidak mendapat respon apapun. Gadis itu tetap berjalan menjauhinya dengan langkah pelan menuju taman.
Kyuhyun ingin sekali menolongnya karena tidak tega tubuh mungil gadis itu terguyur hujan begitu saja tapi saat ia melirik jam tangan yang ia kenakan,

‘Sial! Aku pasti akan terlambat!’
Kyuhyun pun mengurungkan niatnya dan berjalan dengan langkah cepat menuju halte.

*Several Days Later*

Pagi ini matahari nampak malu-malu, ia merasa enggan untuk menyinari insan manusia dan lebih memilih bersembunyi di balik giringan awan. Seolah-olah mengajak bermain petak umpet dengan penduduk kota Seoul.

Semua orang yang berlalu lalang tanpa menggunakan kendaraan pribadi telah menyiapkan sebuah payung di tangan mereka. Beberapa bulan musim hujan sudah membuat mereka hafal barang pertama yang harus dibawa. Termasuk namja tampan ini yang tengah mengenakan setelan jas hitam, Cho Kyuhyun.

Ia berjalan menuju halte. Sesampainya di depan taman yang biasa ia lewati, Kyuhyun memperlambat langkah kakinya. Entah apa yang ia cari tapi namja itu hanya mengendikan bahu setelah pandangannya menyusuri taman.

**
Seperti hari-hari biasa perusahaan tempat Kyuhyun bekerja terlihat sibuk, Kangdo Group yang bergerak dibidang periklanan termasuk salah satu dari perusahaan ternama di Asia.

“Akhirnya selesai juga” ucap seorang namja yang duduk di sebelah Kyuhyun riang.

Kyuhyun menggeleng tak percaya melihat sahabatnya itu. Pasalnya namja yang bernama Shim Changmin itu bisa saja bekerja di perusahaan ayahnya namun ia lebih memilih mencari pengalaman dahulu dengan jerih payahnya sendiri.

Kyuhyun POV
Jam menunjukkan pukul lima sore, akupun membereskan file-file yang berserakan di meja. Jam kerja sudah habis dan saatnya untuk pulang. Haah semoga saja tidak ada hujan lagi!!

“Changmin-ah, aku pulang dulu eoh” ucapku pada Changmin yang tengah mengotak-atik  smartphone miliknya.
“Hey.. pulang saja bersamaku Kyuhyun-ah. Aku ingin mampir ke Restoran Ryeowook” tawar Changmin.
“Aniyo, kapan-kapan saja kita kesana bersama. Sampai jumpa besok” ucapku dan meninggalkan Changmin terlebih dahulu.
“Eoh.. baiklah kalau begitu”

Aku menengadah di depan kantor. Tidak ada air hujan tapi langitnya sangat gelap. Menyebalkan!

Author POV
Kyuhyun menggerutu kesal di dalam bis yang ia tumpangi. Hujan mengguyur begitu deras tepat setelah Kyuhyun naik kendaraan umum. Ia benci air hujan dan hawa dingin yang kini menusuk kulitnya!

Namja itu dengan hati-hati melangkah menghindari kubangan air di jalan supaya tidak membasahi dirinya. Butuh waktu sepuluh menit ia berjalan dari pemberhentian bis menuju apartemen yang ia tinggali dan itu artinya ia harus bersabar dibawah payung selama sepuluh menit pula.

Kyuhyun sadar telah sampai di depan taman. Langkah kakinya berhenti saat ia menangkap suara yang merdu tengah melantunkan sebuah lagu. Suara ini selalu ia dengar sepulang dari kantor. Melodi sedih yang ia tangkap membuat hatinya merasa terenyuh. Karena rasa penasaran pada akhirnya Kyuhyun berbelok ke arah taman dan mencoba untuk mencari asal suara itu.

chilnyeoneul mannatjyo
amudo uriga ireoke
swipge ibyeolhal jureun mollatjyo
geuraedo urineun heeojyeo beoryeotjyo
gin sigan ssahawatdeon gieogeul namginchae
urin eojjeom neomu eorinnaie
seororeul manna gidaenneunji molla
byeonhaeganeun uri moseupdeureul
gamdanghagi eoryeowonneunjido
ibyeolhamyeon apeudago hadeonde
geureongeotdo neukkilsuga eobseotjyo
geujeo geunyang geureongabwa hamyeo damdamhaenneunde
ureotjyo uuu sigani gamyeonseo naegejun
aswiume geuriume naetteutgwaneun dareun
naui mameul bomyeonseo
cheoeumen chinguro daeumeneun yeoninsairo
heeojimyeon gakkaseuro chingusairaneun
geu mal jeongmal matneunde
-7 years of love-

Kyuhyun mengintip dari balik pohon. Ia langsung mengenali kalau gadis yang kini tengah duduk di kursi taman dan menyanyikan lagu sedih itu adalah gadis yang berpapasan dengannya beberapa hari yang lalu di depan taman ini juga. Ia merasa aneh karena gadis itu bernyanyi dibawah guyuran air hujan yang deras.

Kyuhyun mendekatinya perlahan. Berharap gadis itu tidak takut padanya.
“Chogiyo..”

Gadis itu tidak bergeming namun nyanyiannya telah berhenti. Kyuhyun menatap wajah gadis misterius itu yang telah memucat dan bibir mungilnya mulai membiru. Sepertinya ia tertarik dengan mata bulat yang dimiliki gadis itu.
Dengan sopan Kyuhyun turut duduk di samping si gadis dan memayunginya. Saat Kyuhyun hendak mengajaknya berbicara, gadis itu justru ambruk ke dada bidangnya.

“Ahgassi!! Ahgassi!!” Kyuhyun mencoba membangunkan gadis itu tapi nihil. Kyuhyun membopong gadis mungil itu dan tidak menghiraukan pakaiannya yang kini basah kuyup karena payung yang ia tinggalkan begitu saja.

Kyuhyun menyetop taksi yang kebetulan lewat. Ia mendudukkan gadis itu dengan sangat hati-hati.

“Ahjussi.. Shimin Hospital, palli eoh” ucap Kyuhyun pada sopir taksi itu dengan nada begitu khawatir. Kyuhyun menatap dalam wajah pucat gadis itu, entah kenapa ia begitu khawatir pada gadis yang tubuhnya sedingin es ini. Cinta pada pandangan pertama? Hah bukankah itu hanya terjadi dalam drama dan cerita fiksi?!

**
Kyuhyun terlihat begitu cemas saat dr. Shim Seok In tengah mengecek gadis misterius itu. Ia pemilik Shimin Hospital karena rumah sakit itu memang tempat yang sering ia kunjungi saat tidak enak badan dan kebetulan dr. Shim adalah kakek dari Changmin.

“Uisanim, bagaimana keadaan gadis ini?”
“Syukurlah kau segera membawanya kemari Kyuhyun-ah. Eunbin terlalu sering berada dibawah air hujan jadi tubuhnya kini sangat lemah.”

Kyuhyun POV
Eunbin? Siapa dia? Geu yeoja ireumi??

“Baiklah kalau begitu, aku pergi dulu Kyuhyun-ah. Maukah kau menunggunya sebentar? Aku sudah menelfon keluarganya”
“Ne, algaeseumnida”

Aku duduk di kursi yang berada di samping ranjang pasien. Jadi namanya Eunbin. Aku merasa penasaran pada gadis ini. Kenapa ia berada di bawah guyuran hujan?
Aku terus memperhatikan wajahnya tanpa bosan sedikitpun. Ige mwoya? Tatapannya yang kosong menghilang entah kemana saat ia terlelap, seperti seorang bayi kecil yang manis.

Oh Cho Kyuhyun! Kau berlebihan!
“Maldo andwae!”

Author POV
Disaat Kyuhyun sibuk menatapi Eunbin, seorang namja berumur delapan belas tahun masuk ke dalam ruangan dimana Eunbin dirawat.

“NOONA!” pekiknya hingga membuat Kyuhyun tersadar dan berdiri.

Namja itu mendekati Eunbin dan menatapnya khawatir. Tak lama kemudian ia sadar ada Kyuhyun disana.
“Jadi hyung yang sudah menolong Eunbin noona? Gomawosseo hyung” ucapnya sopan.
“Ne, gwenchanayo. Dan kau-?”
“Ne hyung. Aku adalah namdongsaengnya, Kang Ha Koo imnida. Bangapseumnida, entah bagaimana aku harus berterima kasih padamu”
“Aah itu tidak perlu. Kalau begitu aku pulang dulu ne? Jaga kakakmu baik-baik”
“Ne hyung. Jeongmal gomawo”

Kyuhyun menatap Eunbin sebelum keluar dari ruangan.
Ia melangkah pelan menyusuri koridor rumah sakit dan menatap malas pada sepatu dan pakaiannya yang kini basah kuyup. Ia baru sadar kalau tadi ia ‘menyerahkan’ dirinya pada air hujan.

“Kyuhyun-ah!!” Kyuhyun menoleh saat mendengar suara yang sangat ia skenal memanggilnya.

***
Dua orang namja tengah menyesap Americano yang hangat sambil sesekali menatap hujan yang tak kunjung reda. Mereka berdua kembali melanjutkan perbincangan mereka yang sempat tertunda.

“Jadi benar kau yang menolong Eunbin?” tanya Changmin karena masih meragukan pernyataan ayahnya kalau Kyuhyunlah yang menolong Eunbin.
“Eoh.. memangnya kenapa?”
“Aneh saja. Gadis itu paling tidak suka kalau diganggu saat bernyanyi dibawah guyuran hujan”

Kyuhyun menatap Changmin serius. Ia pikir Changmin mengenal Eunbin dengan begitu ia bisa mengobati rasa penasarannya dengan bertanya pada Changmin.

“Changmin-ah, memangnya ada apa dengan gadis itu?” tanya Kyuhyun.
“Gadis itu? Kang Eunbin maksudmu?” tanya Changmin balik. Kyuhyunpun mengangguk cepat. Tak sabar menunggu jawaban darinya.

“Kau tahu salah satu CEO dari perusahaan tempat kita bekerja? Kangdo Group? Kang Ji Hwan sajangnim adalah ayah dari Eunbin”
“Mwo??” Kyuhyun nampak terkejut, Changmin sudah dapat menduga reaksi apa yang akan Kyuhyun keluarkan.

“Eunbin adalah putri sulung Kang sajangnim. Seperti yang kita tahu kalau Kangdo Group milik keluarga Kang dan Do. Kakek dari keluarga Kang dan Do sudah menjodohkan cucu mereka sejak dari kecil. Do Kyung Soo dan Kang Eunbin.” jelas Changmin panjang lebar.

“Hyaa.. Bagaimana kau bisa tahu? Jangan-jangan itu hanya cerita karanganmu?” elak Kyuhyun tak percaya.

PLAKK!
“Aww! Yakk Shim Changmin!” pekik Kyuhyun karena Changmin memukulnya dengan sendok.
“Kau pikir aku namja pembual eoh?! Aku mengetahuinya dari berita di televisi dan majalah. Berita itu juga sudah tersebar di internet”

Kyuhyun mengangguk mengerti dan kembali bertanya karena Changmin belum menjelaskan intinya.
“Lalu kenapa dia bisa jadi seperti itu?”
“Eunbin dan Kyungsoo yang sudah dijodohkan adalah pasangan kekasih yang saling mencintai. Tapi sayangnya Kyungsoo mengalami kecelakaan satu bulan yang lalu dan meninggal dunia. Hari itu adalah hari pertunangan mereka. Sejak saat itu Eunbin menjadi pendiam dan selalu menyanyi dibawah guyuran air hujan. Sepertinya dia memiliki gangguan mental.”

Kyuhyun mengangguk paham atas apa yang dijelaskan Changmin. Namja itu kembali memperhatikan hujan yang masih setia mengguyur jalanan sementara Changmin kembali menyesap Americano miliknya yang mulai mendingin.

Keesokan harinya Kyuhyun berangkat kerja seperti biasa namun ia merasa sedikit flu karena guyuran hujan kemarin. Namja itu melangkah dengan pasti menuju halte seperti biasa. Ia merekatkan coat yang ia kenakan karena ini masih sangat pagi.
Saat melewati taman ia mendengar lagi lantunan nada yang sepertinya pernah ia dengar. Langkah kaki Kyuhyun berbelok menuju taman dan tebakannya memang benar, gadis itu lagi.

Kyuhyun mendekati Eunbin yang masih saja bernyanyi dengan nada pilunya. Gadis itu terlihat pucat pasi dan masih mengenakan piyama rumah sakit Shimin.
‘Apa dia melarikan diri dari rumah sakit? Benar-benar nekat’ pikir Kyuhyun.

Kyuhyun POV
Aku mendekati gadis itu dengan perlahan. Sepertinya dia tidak peduli meskipun ada singa yang mendekat dan hendak menerkamnya, dia masih saja menyanyi dengan tenang. Sungguh suaranya membuatku merinding. Benar-benar pilu dan menyayat hati.

“Ahgassi, kenapa kau senang sekali menyanyi sendirian?” tanyaku mencoba mengajaknya berbicara setelah kududukkan diriku disampingnya.

Aku menoleh saat gadis itu tiba-tiba menghentikan nyanyiannya. Ck kupikir ia akan menjawab pertanyaanku tapi setelah kutunggu ia hanya diam dan menatap jauh kedepan dengan tatapan kosong.

“Sepertinya kita mempunyai pandangan yang berbeda mengenai hujan.” Ucapku kembali, entah kenapa aku ingin berbagi cerita dengan gadis ini. Aku mendecih sebelum melanjutkan ceritaku.

“Kau tahu? Kedua orang tuaku dan kakak perempuanku meninggal karena kecelakaan mobil-” Hah! Kenapa terasa sesak saat mengingat memori itu?!

“Mobil yang kami tumpangi tergelincir saat menuruni jalanan di pegunungan yang terjal sepuluh tahun yang lalu. Kau tahu? Saat itu hujan begitu deras dan mengganggu penglihatan ayahku. Sial!! kenapa tidak aku saja yang meninggal?! Kenapa mereka tega meninggalkanku sendirian di dunia ini?!! Kenapa mereka tega melakukan ini padaku?!!”

Air mataku mengalir begitu saja. Sepertinya aku sudah gila menangis di depan seorang yeoja. Huh namja macam apa aku ini?!

Author POV
“Sepertinya kau memiliki memori yang indah dengan hujan” ucap Kyuhyun dan hendak beranjak namun sebuah suara menginterupsinya.

“Kau salah hyung”
“Eoh.. kau.. Koo.. Kang Hakoo?” tanya Kyuhyun karena ia sedikit lupa dengan nama anak itu. Hakoo mengangguk dan ikut duduk di sisi Eunbin.
“Sebenarnya noona juga memiliki memori yang tidak begitu bagus karena hujan”
“Geurae? Ja-jadi kau mendengarkan ocehanku ya?” ucap Kyuhyun salah tingkah. Hal yang memalukan jika anak usia SMA melihatnya menangis di depan seorang gadis!
“Aniya, aku baru saja tiba hyung”
“Ah geuraseo..” Kyuhyunpun bernafas lega.

“Apa yang kau maksud dengan memori kakakmu yang tidak begitu bagus? Aku benar-benar heran kenapa dia menyukai hujan”

Kyuhyun bertanya pada Hakoo dan sesekali melirik jam tangannya. Masih ada waktu untuk mendengarkan apa yang ia katakan.

“Noona dan kekasihnya sering bernyanyi dan bermain hujan bersama, mereka benar-benar pasangan kekasih yang romantis” ucap Hakoo. Kyuhyunpun mendengarkan dengan seksama. Jadi itu yang membuat Eunbin begitu menyukai hujan?

“Akan tetapi setelah mereka bertunangan.. di hari itu juga D.O hyung meninggal dunia”
Hakoo menghela nafas kasar sebelum melanjutkan ceritanya.
“D.O hyung menyanyikan sebuah lagu di tengah jalan untuk noona, tepat di depan taman ini namun sebuah truk melaju dengan kencang dan menabraknya hingga D.O hyung terpental dan meninggal dunia. Sopir truk itu bilang ia tidak begitu jelas melihat jalanan karena hujan yang sangat deras”

Hati Kyuhyun berdetak tak karuan. Kejadian yang dialami Eunbin lebih mengenaskan daripada yang dialaminya tapi gadis itu justru terlihat tak bisa dipisahkan dari hujan.
Melihat seseorang yang dicintainya meninggal dunia tepat di depan matanya?

“Aku yang melihatnya dari kejauhan saja mengalami shock berhari-hari dan noona.. dia menjadi seperti sekarang ini. Selalu bernyanyi dibawah guyuran air hujan dan hidup seperti boneka”

Kyuhyun diam.. ya dia hanya bisa diam dan menatap Eunbin yang masih saja memiliki tatapan kosong pada kedua matanya yang indah.

Selama ini Kyuhyun selalu merasa Tuhan tidak adil pada hidupnya saja.
Mulai hari ini Kyuhyun berjanji tidak akan membenci hujan lagi. Lagipula bukankah hujan merupakan anugerah dari Tuhan? Semua makhluk membutuhkan air untuk bertahan di dunia yang kejam ini.

Hari ini ia sadar ada begitu banyak orang yang juga memiliki masalah. Setidaknya ia harus bersyukur masih diberi hati yang kuat hingga dapat melanjutkan hidupnya sampai sekarang.

Seberat apapun masalah yang dihadapi kita harus bangkit kembali. Karena diluar sana masih banyak orang yang menyayangi kita.
Biarkan yang tiada beristirahat dengan tenang dan yang masih bernafas haruslah melanjutkan hidup karena hidup haruslah berjalan..

The End~

Tidak ada komentar:

Posting Komentar