1.
Kang
Eun Bin
2.
Cho
Kyu Hyun
3.
Han
Yong Ra
4.
Goo
Hye Jin
Author
: Wulandari
Twitter
: @wulan_cho
Facebook
: Wulan Darisayaolehsayauntuksaya
Disclaimer
: ini FF murni hasil perasan otak saya yang tidak lebih pintar dari anak kelas
5 SD. So give me your response. Thanks for read, like or comment and please
accept my apologize for typo.
Happy
Reading~
Terlalu
sulit untuk memandangmu..
Stalker?
Apa
yang ada di benak orang-orang mengenai kata itu?
Menyebalkan?
Pengganggu gila?
Aku
menerima cacian itu darinya..
Aku
mendengarnya dan entah kenapa justru senyuman yang selalu kuberikan.
Meskipun
air mata juga mengiringi senyumku..
Tuhan?
Kenapa kau membuatku mencintainya?
Mencintai
orang yang selalu mengacuhkanku?
Seseorang
yang selalu mengabaikanku?
Mengapa
aku selalu memandangnya meski dia tidak pernah melirikku sekalipun..
Eunbin
POV
Ckrik
ckrik ckrik..
Aku
memandang puas pada hasil bidikan lensa kamera digitalku. Kurasa hasilnya tidak
terlalu buruk untuk ukuran memotret seseorang dari jarak 15 meter.
“Neo!!
Jangan memotret Kyuhyun oppa lagi!”
Aku
menoleh saat mendengar suara yeoja yang sudah sangat familiar di indra
pendengaranku. Dia adalah Goo Hyejin. Kekasih dari namja yang selama ini
kukagumi dan bodohnya lagi kucintai.
“Sun-sunbaenim”
Aku
mencoba menyembunyikan kamera digitalku tapi terlambat. Hyejin sunbae sudah
merebutnya terlebih dahulu.
Brakk
“SUNBAENIM!!”
Aku
hanya bisa berteriak saat jemari lentiknya membanting kamera peninggalan almarhum appa menjadi
berkeping-keping dan siswa Shinhwa High School mulai mengerumuni kami.
Kenapa
gadis cantik sepertinya bisa sekejam ini?!
Author
POV
Sekelompok
namja yang tengah bermain basket nampak terganggu karena tak jauh dari tempat
mereka bermain terjadi sebuah keributan.
Cho
Kyuhyun serta teman-temannya yaitu Jonghyun, Minho, Ryeowook dan Changmin
menghentikan permainan mereka lalu mulai mendekat ke arah kerumunan.
“Chagiya”
panggil Kyuhyun saat melihat kekasihnya berada di tengah-tengah kerumunan
bersama kelompoknya dan seorang gadis kelas XI yang tengah memungut sesuatu.
Kyuhyun
tahu siapa gadis itu tapi ia tidak pernah mengenalnya karena ia memang tidak
pernah peduli padanya. Yang ia tahu, gadis itu adalah satu-satunya siswa yang
bersekolah di Shinhwa karena beasiswa.
“Oppa”
Hyejin
bergelayut manja di lengan Kyuhyun dan mulai mengadu pada kekasihnya.
“Sunbaenim!
Kau keterlaluan!”
Hyejin
mendekati Eunbin yang telah berani membentaknya di depan semua siswa.
Plak
plak plak
Hyejin
menampar Eunbin berulang-ulang, hingga membuat sudut bibir gadis malang itu
mengeluarkan darah segar.
Para
siswa yang melihat kejadian itu justru bersorak sorai. Melihat gadis miskin di
bully menjadi sebuah pertunjukan menarik tersendiri bagi mereka. Mungkin,
karena limpahan harta yang notabene milik orang tua mereka membuat mereka
menjadi pribadi yang sombong dan tinggi hati.
Sorak
sorai mulai mereda saat Kyuhyun maju beberapa langkah dan mencegah tangan
Hyejin yang hendak menampar Eunbin untuk yang kesekian kalinya. Mereka pikir
Kyuhyun yang terkenal dingin akan membela Eunbin tapi pikiran mereka
benar-benar salah!
“Chagiya,
jangan melukai tanganmu untuk hal yang bodoh dan tidak penting ini”
Itulah
kata-kata yang terlontar dari bibir Kyuhyun. Namja itu mengambil memory card
yang berada di genggaman Eunbin ..
Takk~
Eunbin
yang sempat merasa lega karena ia pikir Kyuhyun akan membelanya harus mengubur
dalam-dalam perasaannya saat namja tampan itu mematahkan memory card miliknya
menjadi dua.
“Cih
dasar stalker miskin! Jangan pernah membuat kekasihku menjadi marah.
Menjijikkan!”
Kyuhyun
pergi setelah mengucapkan kata-kata dingin yang begitu menyakitkan diikuti oleh
gengnya, Kyu-line. Hyejin tersenyum menang dan ikut mengekori Kyuhyun.
“Gadis
miskin!”
“Kau
tidak pantas mengagumi seorang Cho Kyuhyun!”
“Selamanya
seekor ayam tidak akan bisa meraih bulan!”
“You’re
so suck!”
Berbagai
caci maki Eunbin terima dari geng Hyejin, Hye-line sebelum mereka akhirnya
pergi dan satu persatu kerumunan itu bubar karena pertunjukan telah usai.
Pandangan
remeh dan sinis mereka berikan meskipun ada segelintir siswa yang merasa
kasihan.
“Appa
mianhae, aku tidak bisa menjaga pemberian terakhirmu” gumam Eunbin dan airmata
yang selama ini ia bendung mulai berjatuhan.
***
“Ommo
Eun-nie apa yang terjadi padamu?”
Yongra
yang tengah membaca komik manga faforitnya nampak terkejut saat Eunbin datang
dalam keadaan yang sangat memprihatinkan. Han Yongra adalah satu-satunya gadis
yang mau berteman dengan Eunbin apa adanya bukan ada apanya.
“Eun-nie
kenapa kameramu bisa rusak seperti ini?”
Yongra
sedari tadi berada di kelas sehingga ia tidak tahu peristiwa yang telah melanda
sahabatnya itu.
Eunbin
hanya tersenyum menanggapi pertanyaan Yongra dan menggeleng pelan.
“Eun-nie,
keadaanmu seperti ini dan kau masih bisa tersenyum?”
“Gwenchana
Ra-ya”
“Ayolah,
bukankah kita sahabat?”
Yongra
terus membujuk Eunbin supaya mau menceritakan hal yang sudah terjadi hingga
akhirnya gadis itu menceritakan semuanya.
“Mereka
benar-benar kejam! Manusia tidak berperasaan! Eun-nie kau harus bisa melupakan
namja itu.”
Eunbin
hanya bisa tersenyum getir. Andai ia bisa melupakannya pasti hidupnya tidak
sememprihatinkan ini..
***
Kriing
kriing
Bel
istirahat kedua telah berbunyi. Para siswa segera berhamburan dari kelas untuk
menyerang kafetaria sekolah untuk mengisi perut kosong mereka.
“Eun-nie
kajja kita makan siang. Aku benar-benar lapar. Kajja aku traktir” ajak Yongra
pada Eunbin.
“Aniyo
Ra-ya, aku tidak lapar. Kau sendiri saja ya?”
“Jeongmal?”
“Heum”
“Baiklah
kalau begitu.”
Eunbin
mengambil secarik kertas dari dalam tasnya saat Yongra sudah keluar kelas.
Gadis
itu berjalan keluar secara diam-diam dan menuju loker Kyuhyun. Menyelipkan
kertas yang berisi puisi hasil karyanya di celah-celah loker milik Kyuhyun.
Hal
itu selalu ia lakukan tiap minggu dan tidak pernah memberi nama karena Kyuhyun
pasti tidak akan mau membaca jika tahu surat itu darinya.
Setelah
menyelipkan surat rahasia itu, Eunbin melangkahkan kaki menuju perpustakaan.
Waktu istirahat masih panjang jadi ia lebih memilih menyendiri di tempat paling
tenang itu.
Setelah
sekitar dua puluh menit ia menyibukkan diri dengan buku-buku yang begitu tebal.
Eunbin beranjak keluar dari perpustakaan.
Saat
melewati taman, ia melihat sepasang kekasih yang tengah bermesraan di kursi
taman.
Eunbin
memicingkan mata karena merasa penasaran siapa siswa yang tengah berciuman di
area sekolah. Menurutnya hal itu benar-benar tidak beretika.
Deg..
Hatinya
seakan dirajam oleh pedang yang baru saja di asah.
Bagaimana
tidak? Ternyata pasangan itu adalah Kyuhyun dan Hyejin.
Dari
jarak sekitar sepuluh meter itu, ia dapat menyaksikan dengan jelas mereka
tengah saling memagut dan bertukar saliva. Ia dapat mendengar jelas desahan
Hyejin saat ciuman Kyuhyun mulai beralih pada leher Hyejin.
Ia
tahu pasti mereka pasti tidak jarang melakukannya karena ia sering mendapati
leher Hyejin dihiasai oleh kissmark dan ternyata saat melihat secara langsung mereka
bermesraan dapat membuat hatinya seakan dicabik-cabik oleh singa kelaparan.
Bulir-bulir
air mata Eunbin berjatuhan tanpa dikomando, ia mencoba meredam isak tangisnya
dengan menutup mulut dengan kedua tangannya.
“Sudah
jangan dilihat”
Tiba-tiba
Yongra datang dan menyeret Eunbin untuk menjauh.
Setelah
mereka berada di tempat yang cukup jauh dari tempat laknat itu, isakan miris
Eunbin mulai terdengar.
“Ra-ya,
hiks hiks.. disini terasa begitu sakit, hiks hiks” Ucap Eunbin dan menepuk
dadanya kasar.
“Lupakan
Kyuhyun sunbae Eun-nie. Jangan biarkan hatimu tersakiti oleh namja dingin
seperti dia”
Nasehat
Yongra hanya mendapat gelengan dari Eunbin. Memang sulit untuk melupakan namja
itu meskipun selama dua tahun ini ia selalu dibully oleh Hye-line.
Yongra
memeluk dan mengusap punggung Eunbin untuk memberikan ketenangan pada
sahabatnya itu.
***
“Huh
Miss Angela benar-benar menyebalkan! Memberi tugas membuat essay sebanyak 10
page!”
Eunbin
hanya tersenyum mendengar gerutuan Yongra yang terlihat sangat membenci mata
pelajaran Bahasa Inggris.
“What’s
the problem? Essay is easy.”
“Mudah
dari mana? Benar-benar bencana!”
“Kau
menganggapnya sulit karena kau sudah membencinya terlebih dahulu Ra-ya. So you
must love it first” Ucap Eunbin dan menampakkan senyum manisnya.
Yongra
mendengus kesal tapi ia merasa lega, setidaknya Eunbin sudah bisa tersenyum
setelah kejadian tadi meskipun kedua matanya terlihat sembab. Ia sendiri heran
kenapa gadis itu masih bisa tersenyum setelah tersakiti begitu banyak.
“Eun-nie
bagaimana kalau kau nanti menginap di rumahku? Bantu aku mengerjakan tugasku. Eomma
juga menanyakanmu karena jarang ke rumah. Otte?”
“Baiklah.
Tapi aku harus minta ijin dulu pada Muwon oppa”
“Aah
yey!! Eun-nie aku ingin ke toilet dulu. Kau tunggu aku di pintu gerbang saja”
“Arraseo”
Eunbin
POV
Setelah
Yongra pergi ke toilet, aku melangkahkan kakiku keluar dari gedung mewah SMA
Shinhwa. Namun baru beberapa langkah aku merasakan beberapa benda yang mengenai
kepala dan tubuhku dan terpecah hingga menimbulkan bau busuk.
Bug
bug bug..
Aku
melihat cairan kuning dan putih yang menodai pakaian seragamku.
Ya
tuhan cobaan apalagi ini? Seseorang telah melemparkan telur-telur busuk kearahku
hingga membuat gelak tawa para siswa yang akan pulang menjadi pecah.
Aku
menengadah mencoba mencari tahu siapa pelakunya.
Deg..
Hatiku
benar-benar sakit saat mengetahui siapa dalang di balik semua ini.
Kulihat
Kyu-line dan Hye-line berdiri dengan angkuhnya dikoridor lantai dua. Apa belum
cukup dengan merusakkan peninggalan terakhir ayah?!
‘It’s
ok. Everything will be ok’ gumamku pelan dan mencoba menghiraukan mereka.
Aku
berbalik namun baru beberapa langkah aku berjalan mereka melempariku lagi.
Kali
ini ditambah dengan tomat busuk dan tepung.
“HEY
GADIS MISKIN! MENJIJIKKAN!”
“KAU
TIDAK PANTAS BERADA DISINI!”
“LEBIH
BAIK KAU KELUAR DARI SEKOLAH INI!
“EUWH,
BAUMU MENJIJIKKAN!”
Lagi-lagi
aku menerima cacian dari mereka. Kenapa mereka bersikap seperti ini? Apa
salahku jika aku tidak sederajat dengan mereka?
“KAU!
SAMPAH! TERNYATA KAU YANG MENGIRIM SURAT BODOH ITU UNTUK KYUHYUN OPPA EOH?!
DISGUSTING!”
Aku
hanya bisa menatap nanar pada Hyejin sunbae yang tengah mencerca dan menatapku
tajam. Jadi dia melihatku memasukkan surat itu kedalam loker Kyuhyun sunbae?
Kulihat
Kyuhyun sunbae mengambil speaker yang semula dipegang oleh Hyejin sunbae.
Tuhan
apa yang akan dia katakan?
“KAU!!
AKU TIDAK AKAN TERSENTUH OLEH PUISI SAMPAHMU ITU!”
“BENAR-BENAR
MEMUAKKAN!”
“APA
KAU TIDAK PUNYA CERMIN DIRUMAHMU EOH?! AH KARENA KAU MISKIN JADI KAU TIDAK
PERNAH BERCERMIN YA?!”
“KAU
TIDAK PANTAS UNTUK KU!”
“STALKER
SAMPAH! KUTU BUSUK!”
Cukup!
Cukup! Sudah cukup dia menghinaku! Aku benar-benar tidak tahan!
“GEUMANHAE!
Hiks hiks..”
Aku
mengusap kasar air mataku sebelum melanjutkan kata-kataku.
“KAU!
TUAN CHO KYUHYUN YANG TERHORMAT! DENGARKAN AKU BAIK-BAIK! AKU MEMANG MENYUKAIMU
TAPI AKU TIDAK PERNAH BERHARAP KAU MEMBALASNYA!”
“MULAI
DETIK INI AKU AKAN KELUAR DARI SEKOLAH INI!”
“DAN
AKU AKAN BERHENTI MENCINTAIMU! CAMKAN ITU!”
Aku
berlari secepat dan sejauh mungkin. Tak memperdulikan teriakan Yongra yang
memanggilku.
Hatiku
benar-benar sakit! Tuhan dadaku terasa begitu sesak. Kenapa semua begitu kejam?
Dosa apa yang telah kulakukan?
Geurae,
mulai besok aku tidak akan pernah menginjakkan kakiku di Shinhwa!
Aku
akan melupakanmu sunbae..
Hiduplah
dengan bahagia bersama kekasihmu..
Aku
tidak akan pernah mengusik hidupmu lagi
Aku
memang gadis miskin yang tidak akan pernah pantas untukmu.
Kau
memang terlalu tinggi untuk kuraih..
It’s
over..
End~
Mian
kalau gak dapet feelnya dan alur yang terlalu –biasa-..
Coment
pleaseJ

Tidak ada komentar:
Posting Komentar