Senin, 15 September 2014

It's Over

 It's Over


Tittle : It’s Over
Genre : Sad, Angst, School Life.
Length : One Shoot
Rated : 15+
Main Cast :
1.      Kang Eun Bin
2.      Cho Kyu Hyun
3.      Han Yong Ra
4.      Goo Hye Jin
Author : Wulandari
Twitter : @wulan_cho
Facebook : Wulan Darisayaolehsayauntuksaya
Disclaimer : ini FF murni hasil perasan otak saya yang tidak lebih pintar dari anak kelas 5 SD. So give me your response. Thanks for read, like or comment and please accept my apologize for typo.

Happy Reading~

Terlalu sulit untuk memandangmu..

Stalker?
Apa yang ada di benak orang-orang mengenai kata itu?
Menyebalkan? Pengganggu gila?

Aku menerima cacian itu darinya..
Aku mendengarnya dan entah kenapa justru senyuman yang selalu kuberikan.
Meskipun air mata juga mengiringi senyumku..

Tuhan? Kenapa kau membuatku mencintainya?
Mencintai orang yang selalu mengacuhkanku?
Seseorang yang selalu mengabaikanku?

Mengapa aku selalu memandangnya meski dia tidak pernah melirikku sekalipun..


***
Eunbin POV
Ckrik ckrik ckrik..

Aku memandang puas pada hasil bidikan lensa kamera digitalku. Kurasa hasilnya tidak terlalu buruk untuk ukuran memotret seseorang dari jarak 15 meter.

“Neo!! Jangan memotret Kyuhyun oppa lagi!”

Aku menoleh saat mendengar suara yeoja yang sudah sangat familiar di indra pendengaranku. Dia adalah Goo Hyejin. Kekasih dari namja yang selama ini kukagumi dan bodohnya lagi kucintai.

“Sun-sunbaenim”
Aku mencoba menyembunyikan kamera digitalku tapi terlambat. Hyejin sunbae sudah merebutnya terlebih dahulu.

Brakk
“SUNBAENIM!!”

Aku hanya bisa berteriak saat jemari lentiknya membanting kamera  peninggalan almarhum appa menjadi berkeping-keping dan siswa Shinhwa High School mulai mengerumuni kami.
Kenapa gadis cantik sepertinya bisa sekejam ini?!

Author POV
Sekelompok namja yang tengah bermain basket nampak terganggu karena tak jauh dari tempat mereka bermain terjadi sebuah keributan.

Cho Kyuhyun serta teman-temannya yaitu Jonghyun, Minho, Ryeowook dan Changmin menghentikan permainan mereka lalu mulai mendekat ke arah kerumunan.

“Chagiya” panggil Kyuhyun saat melihat kekasihnya berada di tengah-tengah kerumunan bersama kelompoknya dan seorang gadis kelas XI yang tengah memungut sesuatu.

Kyuhyun tahu siapa gadis itu tapi ia tidak pernah mengenalnya karena ia memang tidak pernah peduli padanya. Yang ia tahu, gadis itu adalah satu-satunya siswa yang bersekolah di Shinhwa karena beasiswa.

“Oppa”
Hyejin bergelayut manja di lengan Kyuhyun dan mulai mengadu pada kekasihnya.

“Sunbaenim! Kau keterlaluan!”

Hyejin mendekati Eunbin yang telah berani membentaknya di depan semua siswa.

Plak plak plak
Hyejin menampar Eunbin berulang-ulang, hingga membuat sudut bibir gadis malang itu mengeluarkan darah segar.

Para siswa yang melihat kejadian itu justru bersorak sorai. Melihat gadis miskin di bully menjadi sebuah pertunjukan menarik tersendiri bagi mereka. Mungkin, karena limpahan harta yang notabene milik orang tua mereka membuat mereka menjadi pribadi yang sombong dan tinggi hati.

Sorak sorai mulai mereda saat Kyuhyun maju beberapa langkah dan mencegah tangan Hyejin yang hendak menampar Eunbin untuk yang kesekian kalinya. Mereka pikir Kyuhyun yang terkenal dingin akan membela Eunbin tapi pikiran mereka benar-benar salah!

“Chagiya, jangan melukai tanganmu untuk hal yang bodoh dan tidak penting ini”

Itulah kata-kata yang terlontar dari bibir Kyuhyun. Namja itu mengambil memory card yang berada di genggaman Eunbin ..

Takk~

Eunbin yang sempat merasa lega karena ia pikir Kyuhyun akan membelanya harus mengubur dalam-dalam perasaannya saat namja tampan itu mematahkan memory card miliknya menjadi dua.

“Cih dasar stalker miskin! Jangan pernah membuat kekasihku menjadi marah. Menjijikkan!”

Kyuhyun pergi setelah mengucapkan kata-kata dingin yang begitu menyakitkan diikuti oleh gengnya, Kyu-line. Hyejin tersenyum menang dan ikut mengekori Kyuhyun.

“Gadis miskin!”
“Kau tidak pantas mengagumi seorang Cho Kyuhyun!”
“Selamanya seekor ayam tidak akan bisa meraih bulan!”
“You’re so suck!”

Berbagai caci maki Eunbin terima dari geng Hyejin, Hye-line sebelum mereka akhirnya pergi dan satu persatu kerumunan itu bubar karena pertunjukan telah usai.
Pandangan remeh dan sinis mereka berikan meskipun ada segelintir siswa yang merasa kasihan.

“Appa mianhae, aku tidak bisa menjaga pemberian terakhirmu” gumam Eunbin dan airmata yang selama ini ia bendung mulai berjatuhan.

***
“Ommo Eun-nie apa yang terjadi padamu?”

Yongra yang tengah membaca komik manga faforitnya nampak terkejut saat Eunbin datang dalam keadaan yang sangat memprihatinkan. Han Yongra adalah satu-satunya gadis yang mau berteman dengan Eunbin apa adanya bukan ada apanya.

“Eun-nie kenapa kameramu bisa rusak seperti ini?”

Yongra sedari tadi berada di kelas sehingga ia tidak tahu peristiwa yang telah melanda sahabatnya itu.
Eunbin hanya tersenyum menanggapi pertanyaan Yongra dan menggeleng pelan.

“Eun-nie, keadaanmu seperti ini dan kau masih bisa tersenyum?”
“Gwenchana Ra-ya”
“Ayolah, bukankah kita sahabat?”

Yongra terus membujuk Eunbin supaya mau menceritakan hal yang sudah terjadi hingga akhirnya gadis itu menceritakan semuanya.

“Mereka benar-benar kejam! Manusia tidak berperasaan! Eun-nie kau harus bisa melupakan namja itu.”

Eunbin hanya bisa tersenyum getir. Andai ia bisa melupakannya pasti hidupnya tidak sememprihatinkan ini..

***
Kriing kriing

Bel istirahat kedua telah berbunyi. Para siswa segera berhamburan dari kelas untuk menyerang kafetaria sekolah untuk mengisi perut kosong mereka.

“Eun-nie kajja kita makan siang. Aku benar-benar lapar. Kajja aku traktir” ajak Yongra pada Eunbin.
“Aniyo Ra-ya, aku tidak lapar. Kau sendiri saja ya?”
“Jeongmal?”
“Heum”
“Baiklah kalau begitu.”

Eunbin mengambil secarik kertas dari dalam tasnya saat Yongra sudah keluar kelas.

Gadis itu berjalan keluar secara diam-diam dan menuju loker Kyuhyun. Menyelipkan kertas yang berisi puisi hasil karyanya di celah-celah loker milik Kyuhyun.
Hal itu selalu ia lakukan tiap minggu dan tidak pernah memberi nama karena Kyuhyun pasti tidak akan mau membaca jika tahu surat itu darinya.

Setelah menyelipkan surat rahasia itu, Eunbin melangkahkan kaki menuju perpustakaan. Waktu istirahat masih panjang jadi ia lebih memilih menyendiri di tempat paling tenang itu.

Setelah sekitar dua puluh menit ia menyibukkan diri dengan buku-buku yang begitu tebal. Eunbin beranjak keluar dari perpustakaan.

Saat melewati taman, ia melihat sepasang kekasih yang tengah bermesraan di kursi taman.
Eunbin memicingkan mata karena merasa penasaran siapa siswa yang tengah berciuman di area sekolah. Menurutnya hal itu benar-benar tidak beretika.

Deg..

Hatinya seakan dirajam oleh pedang yang baru saja di asah.
Bagaimana tidak? Ternyata pasangan itu adalah Kyuhyun dan Hyejin.
Dari jarak sekitar sepuluh meter itu, ia dapat menyaksikan dengan jelas mereka tengah saling memagut dan bertukar saliva. Ia dapat mendengar jelas desahan Hyejin saat ciuman Kyuhyun mulai beralih pada leher Hyejin.

Ia tahu pasti mereka pasti tidak jarang melakukannya karena ia sering mendapati leher Hyejin dihiasai oleh kissmark dan ternyata saat melihat secara langsung mereka bermesraan dapat membuat hatinya seakan dicabik-cabik oleh singa kelaparan.

Bulir-bulir air mata Eunbin berjatuhan tanpa dikomando, ia mencoba meredam isak tangisnya dengan menutup mulut dengan kedua tangannya.

“Sudah jangan dilihat”

Tiba-tiba Yongra datang dan menyeret Eunbin untuk menjauh.
Setelah mereka berada di tempat yang cukup jauh dari tempat laknat itu, isakan miris Eunbin mulai terdengar.

“Ra-ya, hiks hiks.. disini terasa begitu sakit, hiks hiks” Ucap Eunbin dan menepuk dadanya kasar.
“Lupakan Kyuhyun sunbae Eun-nie. Jangan biarkan hatimu tersakiti oleh namja dingin seperti dia”

Nasehat Yongra hanya mendapat gelengan dari Eunbin. Memang sulit untuk melupakan namja itu meskipun selama dua tahun ini ia selalu dibully oleh Hye-line.

Yongra memeluk dan mengusap punggung Eunbin untuk memberikan ketenangan pada sahabatnya itu.


***

“Huh Miss Angela benar-benar menyebalkan! Memberi tugas membuat essay sebanyak 10 page!”

Eunbin hanya tersenyum mendengar gerutuan Yongra yang terlihat sangat membenci mata pelajaran Bahasa Inggris.

“What’s the problem? Essay is easy.”
“Mudah dari mana? Benar-benar bencana!”
“Kau menganggapnya sulit karena kau sudah membencinya terlebih dahulu Ra-ya. So you must love it first” Ucap Eunbin dan menampakkan senyum manisnya.

Yongra mendengus kesal tapi ia merasa lega, setidaknya Eunbin sudah bisa tersenyum setelah kejadian tadi meskipun kedua matanya terlihat sembab. Ia sendiri heran kenapa gadis itu masih bisa tersenyum setelah tersakiti begitu banyak.

“Eun-nie bagaimana kalau kau nanti menginap di rumahku? Bantu aku mengerjakan tugasku. Eomma juga menanyakanmu karena jarang ke rumah. Otte?”
“Baiklah. Tapi aku harus minta ijin dulu pada Muwon oppa”
“Aah yey!! Eun-nie aku ingin ke toilet dulu. Kau tunggu aku di pintu gerbang saja”
“Arraseo”

Eunbin POV
Setelah Yongra pergi ke toilet, aku melangkahkan kakiku keluar dari gedung mewah SMA Shinhwa. Namun baru beberapa langkah aku merasakan beberapa benda yang mengenai kepala dan tubuhku dan terpecah hingga menimbulkan bau busuk.

Bug bug bug..

Aku melihat cairan kuning dan putih yang menodai pakaian seragamku.
Ya tuhan cobaan apalagi ini? Seseorang telah melemparkan telur-telur busuk kearahku hingga membuat gelak tawa para siswa yang akan pulang menjadi pecah.

Aku menengadah mencoba mencari tahu siapa pelakunya.

Deg..
Hatiku benar-benar sakit saat mengetahui siapa dalang di balik semua ini.
Kulihat Kyu-line dan Hye-line berdiri dengan angkuhnya dikoridor lantai dua. Apa belum cukup dengan merusakkan peninggalan terakhir ayah?!

‘It’s ok. Everything will be ok’ gumamku pelan dan mencoba menghiraukan mereka.

Aku berbalik namun baru beberapa langkah aku berjalan mereka melempariku lagi.
Kali ini ditambah dengan tomat busuk dan tepung.

“HEY GADIS MISKIN! MENJIJIKKAN!”
“KAU TIDAK PANTAS BERADA DISINI!”
“LEBIH BAIK KAU KELUAR DARI SEKOLAH INI!
“EUWH, BAUMU MENJIJIKKAN!”

Lagi-lagi aku menerima cacian dari mereka. Kenapa mereka bersikap seperti ini? Apa salahku jika aku tidak sederajat dengan mereka?

“KAU! SAMPAH! TERNYATA KAU YANG MENGIRIM SURAT BODOH ITU UNTUK KYUHYUN OPPA EOH?! DISGUSTING!”

Aku hanya bisa menatap nanar pada Hyejin sunbae yang tengah mencerca dan menatapku tajam. Jadi dia melihatku memasukkan surat itu kedalam loker Kyuhyun sunbae?

Kulihat Kyuhyun sunbae mengambil speaker yang semula dipegang oleh Hyejin sunbae.
Tuhan apa yang akan dia katakan?

“KAU!! AKU TIDAK AKAN TERSENTUH OLEH PUISI SAMPAHMU ITU!”

“BENAR-BENAR MEMUAKKAN!”

“APA KAU TIDAK PUNYA CERMIN DIRUMAHMU EOH?! AH KARENA KAU MISKIN JADI KAU TIDAK PERNAH BERCERMIN YA?!”

“KAU TIDAK PANTAS UNTUK KU!”

“STALKER SAMPAH! KUTU BUSUK!”

Cukup! Cukup! Sudah cukup dia menghinaku! Aku benar-benar tidak tahan!

“GEUMANHAE! Hiks hiks..”

Aku mengusap kasar air mataku sebelum melanjutkan kata-kataku.

“KAU! TUAN CHO KYUHYUN YANG TERHORMAT! DENGARKAN AKU BAIK-BAIK! AKU MEMANG MENYUKAIMU TAPI AKU TIDAK PERNAH BERHARAP KAU MEMBALASNYA!”

“MULAI DETIK INI AKU AKAN KELUAR DARI SEKOLAH INI!”

“DAN AKU AKAN BERHENTI MENCINTAIMU! CAMKAN ITU!”

Aku berlari secepat dan sejauh mungkin. Tak memperdulikan teriakan Yongra yang memanggilku.
Hatiku benar-benar sakit! Tuhan dadaku terasa begitu sesak. Kenapa semua begitu kejam? Dosa apa yang telah kulakukan?

Geurae, mulai besok aku tidak akan pernah menginjakkan kakiku di Shinhwa!
Aku akan melupakanmu sunbae..
Hiduplah dengan bahagia bersama kekasihmu..
Aku tidak akan pernah mengusik hidupmu lagi
Aku memang gadis miskin yang tidak akan pernah pantas untukmu.
Kau memang terlalu tinggi untuk kuraih..
It’s over..

End~

Mian kalau gak dapet feelnya dan alur yang terlalu –biasa-..
Coment pleaseJ

Tidak ada komentar:

Posting Komentar