Selasa, 14 Oktober 2014

You are my love Part 1



Genre : Romance, happy, little sad.
Length : Series
Rated : 15+
Cast :
Cho Kyuhyun, Kang Eunbin, Kim Haneul, Kang Eunrim, Lee Donghae.
Support cast : Nam Raemi,
Author : Wulandari
Twitter : @wulan_cho
Facebook : Wulan Darisayaolehsayauntuksaya
Disclaimer : This is real my imagination, give me your responses and I will give you the next part^^ thanks a lot :* I made this fanfiction for all of you, my beloved readers J

All parts are author POV

Sore hari ini matahari di Seoul bersembunyi di balik giringan awan yang berwarna keabu-abuan. Seorang gadis menggeram kesal menghadapi coretan-coretan angka yang ada di hadapannya. Gadis mungil yang memiliki surai cokelat panjang itu masih pada posisinya yang tengkurap di atas tempat tidur dengan sebuah pulpen di tangan dan kertas putih yang telah berisi coretan berserakan di sekitarnya serta laptop yang menyala. Gadis belia itu bernama Kang Eunbin.

“Aish michigeta! Aku bisa gila jika harus mengerjakan ini semua!”

Gadis itu merobek lagi kertas coretannya dan melemparnya ke sembarang arah. Ternyata kertas yang ia lempar tepat mengenai kepala seorang gadis yang kebetulan membuka pintu kamarnya.


“Aw.. apa yang kau lakukan eoh?” pekik Kang Eunrim, kakak dari Eunbin.
“Eonni.. ajari aku mengerjakan ini” rengeknya.
“Pasti matematika lagi” ucap Eunrim tenang karena ia tahu adiknya itu memang sangat lemah dalam hal hitung menghitung.

Eunrim menghampiri adiknya dan ikut merebahkan tubuhnya di samping Eunbin. Gadis berambut hitam itu mengambil setumpuk soal matematika milik Eunbin dan tertawa keras.

“Yaa.. kau dan aku kakak adik, jadi sudah pasti aku juga tidak bisa mengerjakannya. Hahaha”

Eunbin mempoutkan bibirnya mendengar sang kakak menertawakannya, ia benar-benar frustasi. Pasalnya gadis yang tengah duduk di kelas tiga SMA itu sebentar lagi menghadapi ujian nasional.

“Eonni eottokhaji? aku selalu di hukum oleh Jungsoo Songsaengnim karena nilaiku selalu buruk!”
“Kau tenang saja, ada salah satu temanku yang otaknya bersahabat dengan rumus” ucap Eunrim menenangkan hati Eunbin. Gadis itu pun tersenyum lebar.
“Jeongmalyo? Minta dia untuk mengajariku eonni-ya” pinta Eunbin lengkap dengan puppy eyes dan pipi yang digelembungkan. Ciri khas gadis berusia 18 tahun  itu saat mengharapkan sesuatu.
“Arrayo, besok akan aku tanyakan padanya”

Eunrim mengambil alih laptop milik Eunbin untuk membuka akun twitternya. Eunbin juga sekarang lebih tertarik pada ponsel kakaknya dan mengacuhkan buku-buku tebalnya yang berisi angka-angka.
Eunbin melihat foto-foto yang ada di dalam ponsel Eunrim. Gadis itu terkikik saat melihat potret kakak kesayangannya itu bersama Donghae. Akan tetapi keningnya berkerut saat terdapat sosok namja yang tidak ia kenal selalu bersama Donghae dan juga Eunrim.

“Eonni dia siapa? Kupikir dia lebih tampan daripada Donghae oppa” tanya Eunbin penasaran karena selama ini ia pikir tidak ada yang lebih tampan selain kekasih dari kakaknya itu.
“Ah.. dia adalah-“

JDAARR!!

Kilat yang disusul oleh kerasnya suara petir itu membuat Eunbin meringkuk di pelukan Eunrim yang belum menyelesaikan kata-katanya. Dia memang sangat takut pada suara petir yang memekakkan telinga.

“EONNI!!” jerit Eunbin dan mengigit bibirnya keras.
“Gwenchana Eun-nie, kenapa phobia mu pada petir tidak pernah hilang eoh?”

Eunrim mengelus rambut adiknya dengan lembut. Hanya itulah yang membantu Eunbin supaya tenang saat suara petir membuat tubuh gadis itu bergetar hebat.
“Eonni bisakah kau tidur dikamarku malam ini?”

***
“Hey kenapa wajahmu masam seperti itu?”

Seorang namja yang tengah menatap ponsel dengan tatapan kosong  tersentak saat sahabat karibnya itu menginterupsi lamunannya.

“Pasti karena Si Nona Model” sindir Lee Donghae pada Cho Kyuhyun, namja yang tengah dalam suasana hati yang tidak baik.

Donghae menepuk bahu Kyuhyun yang mendesah frustasi. Namja yang lahir di Mokpo itu beringsut meninggalkan Kyuhyun menuju kamarnya. Kyuhyun dan Donghae adalah mahasiswa Universitas Sunkyungkwan. Para namja tampan yang tengah duduk di semester lima itu sudah bersahabat sejak kecil. Kini mereka tinggal di apartemen yang sama sejak kedua orang tua mereka yang sibuk mengurusi perusahaan di luar negeri. Orangtua Kyuhyun berada di London sedangkan orangtua Donghae berada di Swiss.

Dengan langkah pelan Kyuhyun menyusul Donghae yang tengah berkutat dengan laptopnya di kamar. Namja itu merebahkan tubuhnya di samping Donghae. Namja bermarga Lee itu melirik sekilas pada Kyuhyun dan melanjutkan aktivitasnya di twitter.

“Apa dia tidak menjawab telfonmu lagi?” tanya Donghae tanpa menoleh.
“Eoh”
“Mungkin Haneul sedang melakukan pemotretan. Apa kau tidak tahu jadwalnya?”

Kyuhyun terdiam. Namja itu sadar setelah dua tahun berpacaran, ia seakan tidak lagi merasa menjadi namjachingu dari Haneul. Hubungan mereka terasa sangat hambar.

“Tenang saja Kyuhyun-ah, kau kan bisa menemuinya besok di kampus” ucap Donghae yang masih sibuk dengan benda berlogo apel itu.

Kyuhyun hanya berdehem. Ia bangun dari rebahannya dan ikut duduk bersila disamping Donghae.

“Apa yang kau lakukan?” tanya Kyuhyun pada sahabatnya yang bergumam tidak jelas.
“Mengecek akun twitterku, lihatlah Eunrim mengupload foto bersama adiknya lagi” jawab Donghae. Kedua namja itu telah mengenal Eunrim saat mereka mengikuti ospek di kampus hingga akhirnya Donghae dan Eunrim menjadi pasangan kekasih.

‘Aku dan adikku tersayang.. jangan takut lagi saengi-ya’
Itulah kata-kata yang tertera bersama foto Eunrim dan Eunbin.

Saat Donghae menunjukkan foto di timeline twitternya, entah kenapa mata Kyuhyun tertuju pada gadis bersurai cokelat panjang yang tengah berpose dengan gaya lucu di samping Eunrim.

“Jadi dia adiknya?”
Donghae berdehem menjawab pertanyaan Kyuhyun.

“Kyeopta” komentar Kyuhyun tanpa sadar dan membuat Donghae menatapnya dengan alis yang terangat sebelah.

“Begitulah. Dia gadis yang ceria dan manis. Aku sering bertemu dengannya saat ke rumah mereka” ucap Donghae.

Kyuhyun mengangguk dan masih terpaku pada layar laptop Donghae sampai-sampai tidak sadar Donghae masih menatapnya dengan heran.

***
Ckrik ckrik ckrik..

Kilatan blitz kamera terus menyoroti seorang gadis cantik yang berpose dengan menggunakan pakaian musim panas untuk majalah ternama di Korea Selatan.

“Ok.. sudah cukup Kim Haneul-ssi” ucap fotografer muda yang bekerja di perusahaan majalah itu.
“Ne gamsahamnida” ucap Haneul dan membungkuk untuk memberi penghormatan pada semua kru yang bertugas.

Gadis yang notabene berstatus sebagai kekasih dari Cho Kyuhyun itu pun berlalu ke ruang ganti untuk mengganti pakaiannya di buntuti oleh manajernya yang tidak lain adalah sahabatnya sendiri, Nam Raemi.

Setelah berganti pakaian, Haneul menghampiri Raemi yang tengah menunggunya di sofa bersama beberapa salad dan jus di hadapannya. Itulah makanan yang bisa Haneul makan untuk menjaga tubuhnya agar tetap proporsional.

“Raemi-ya.. ponselku mana?” tanya Haneul dan meneguk jus apel.
“Ada di dalam tasmu” jawab Raemi yang masih berrkutat pada buku agenda untuk mengatur jadwal Haneul.

Haneul merogoh tas bermerk miliknya dan mengambil ponsel yang seharian ini tidak ia sentuh.

10 panggilan tidak terjawab
15 pesan diterima

Semua pesan dan panggilan itu berasal dari satu sumber yang sama, Cho Kyuhyun.
Haneul merasa bersalah namun ia merasa lelah. Pada akhirnya dia hanya mengabaikan ponselnya dan menaruh ponsel itu kembali ke dalam tas.

“Haah aku lapar sekali Raemi-ya” ucap Haneul dan menyendokkan salad ke dalam mulutnya.
“Kau tidak menghubungi Kyuhyun?” tanya Raemi.
“Tidak perlu. Besok juga bertemu di kampus” jawab Haneul santai dan kembali menyantap makan malamnya.

*Next Day*

Mobil sport import berwarna hitam metalik itu melaju membelah kota Seoul menuju Universitas Sunkyungkwan yang terletak di daerah Myeongnyun Dong. Namja yang duduk dibalik kemudi terlihat menikmati aliran musik yang ia dengar melalui headset sementara namja di sampingnya hanya menatap tepi jalan dengan malas.
Tidak butuh waktu lama untuk seorang Lee Donghae mengemudi dari apartemen mereka yang berada di Gangnam menuju kampus. Kyuhyun telah merubah namja yang dulu sangat takut menyetir itu menjadi pengemudi yang handal.

“Hei bung. Apa kau akan terus duduk didalam mobil?” ucap Donghae saat mereka telah sampai di area parkir.

Kyuhyun memalingkan wajah dan mendapati sahabatnya tengah menatapnya dari luar mobil. Putera kedua dari keluarga Cho itu pun keluar ikut keluar dari mobil tanpa sepatah katapun.

“YAKK LEE DONGHAE! SUDAH KUBILANG JANGAN MEMAKAI HEADSET SAAT SEDANG MENGEMUDI”
“Aw aw aw.. honey appo.. lepaskan ne..”

Donghae merintih tatkala telinganya ditarik kencang oleh Eunrim. Kyuhyun yang melihat kelakuan mereka hanya tersenyum tipis. Sepertinya sulit untuk Kyuhyun menarik kedua sudut bibirnya lebih lebar.

“Honey.. lepaskan.. bisa-bisa telingaku sepanjang telinga ikan” keluh Donghae namun tidak dapat membuat Eunrim gentar.
“Pabboya! Ikan tidak punya telinga oppa. Kalau bisa daun telinga oppa lepas juga sekalian” ucap Eunrim tanpa belas kasihan.
“Yaa honey.. apa kau rela kekasihmu ini tidak berdaun telinga? Ketampananku bisa berkurang”
“Siapa peduli. Aku kan sudah memperingatkanmu puluhan kali oppa”

Tatapan Kyuhyun yang semula memperhatikan Donghae dan Eunrim teralihkan oleh dua sosok gadis yang tengah berjalan tak jauh dari tempatnya berdiri atau lebih tepatnya gadis yang memiliki rambut hitam yang panjang itu, Kim Haneul.

Kyuhyun berlari meninggalkan teman-temannya dan menghampiri Haneul.

“Haneul-ah” ucap Kyuhyun saat sudah berada di depan kekasihnya itu. Haneul tersenyum pada Kyuhyun.
“Oppa, kenapa kau berlari-lari?”

‘Mwo?! dia tidak bertemu denganku selama dua minggu dan pertanyaan macam apa itu?’ batin Kyuhyun karena Haneul tidak lagi menyambutnya dengan sumringah seperti dulu.

“Apa kau tidak merindukanku?” ucap Kyuhyun dan merentangkan kedua tangannya.
“Geuromnyo” ucap Haneul dan memeluk Kyuhyun.
“Haneul-ah ayo kita pergi bersama akhir pekan ini” ajak Kyuhyun saat pelukan mereka sudah terlepas. Haneul terlihat ragu untuk menjawab ajakan Kyuhyun.
“Aku tidak yakin oppa. Raemi-ya..” jawab Haneul dan memanggil Raemi. Gadis itu pun mengerti dan mengeluarkan buku agenda kegiatan milik Haneul.
“Jadwal Haneul penuh sampai dua bulan kedepan. Pemotretan Star Magazine” ujar Raemi singkat dan cukup dipahami oleh Kyuhyun.

Namja itu tersenyum meskipun dalam hatinya merasa sakit. Itulah resiko menjadi namjachingu dari model yang sedang tenar-tenarnya.

“Ayo kita ke dalam kelas sebelum paparazzi berdatangan” ajak Raemi pada Haneul.
“Arraseo Raemi-ya, Kyuhyun oppa selamat tinggal”

Kyuhyun mengangguk dan kedua gadis itu pergi meninggalkannya begitu saja. Namja itu menghela nafas panjang dan dalam.

‘Selamat tinggal? Apa aku tidak berarti lagi untukmu?’ batin Kyuhyun yang masih memperhatikan kepergian Haneul.

***
Nampak dua orang remaja yang menyusuri area taman belakang kampus untuk menemukan sahabatnya. Langkah kaki mereka bergerak menuju satu-satunya pohon sakura yang ada sana dan tepat sekali, namja yang mereka cari ada dibalik pohon itu tengah duduk dan bermain dengan kotak rubiknya.

“Sudah kuduga kau disini” ujar Donghae.
“Kau seperti ini pasti karena Kim Haneul” tebakan Eunrim memang jitu.

Kyuhyun tersenyum tipis pada kedua sahabatnya yang ikut duduk di bawah pohon. Namja itupun memasukkan kotak rubik pemberian kakeknya ke dalam ransel.

“Kalau keadaanmu seperti ini, aku tidak jadi minta tolong padamu Kyuhyun-ah” ujar Eunrim kecewa.
“Minta tolong apa honey?” tanya Donghae.
“Ada apa?” imbuh Kyuhyun.
“Sebenarnya aku ingin kau mengajari adikku matematika”

Kyuhyun sedikit terkejut namun tidak memperlihatkannya.
Adik dari Eunrim? Itu berarti gadis yang ia lihat berfoto bersama Eunrim semalam. Samar-samar terlihat Kyuhyun tengah tersenyum tipis karena sebuah ide melintas di otaknya.

“Neo yeodongsaeng?” tanya Kyuhyun menegaskan.
“Eoh.. semalam dia bercerita kalau nilai matematikanya hancur dan kebetulan kau pandai di bidang itu. Eunbin kelas tiga SMA dan sebentar lagi menghadapi ujian. Tapi sepertinya kau sedang dalam mood yang buruk” jawab Eunrim panjang lebar.
“Tenang saja honey, masih ada Shim Changmin. Dia juga pandai matematika” hibur Donghae.
“Kau benar oppa, lagipula Changmin adalah kakak kelas Eunbin sewaktu SMP”
“Aniyo. Aku lebih pandai darinya” sela Kyuhyun.

Tiba-tiba namja itu menjadi bersemangat. Donghae dan Eunrim menatap Kyuhyun heran.
“Aku mau mengajari adikmu. Aku yakin dia akan mendapat nilai yang sempurna” ucap Kyuhyun.
“Jinjjayo?”
“Tapi dengan satu syarat..”
“Mwo??” ucap Eunrim tak percaya
“Hei hei Cho Kyuhyun kenapa kau perhitungan sekali?” tambah Donghae.

Eunrim dan Donghae menatap heran pada Kyuhyun untuk kesekian kalinya. Sementara Kyuhyun justru tersenyum puas dan menampakkan smirk yang bisa dibilang sedikit mengerikan.

Cut cut cut~
See you on the 2nd part^^

Tidak ada komentar:

Posting Komentar